Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bantuan Beras Diganti Uang, Budi Waseso Sebut Bulog akan Merugi Tahun Ini

Bantuan Beras Diganti Uang, Budi Waseso Sebut Bulog akan Merugi Tahun Ini Budi Waseso. ©2015 merdeka.com/benny silalahi

Merdeka.com - Direktur Utama Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog), Budi Waseso mengatakan perusahaan BUMN yang dipimpinnya berpotensi mengalami kerugian tahun ini. Hal ini disebabkan penugasan penyaluran beras untuk bantuan sosial dan pengajuan disposal untuk beras yang kualitasnya sudah turun untuk dimusnahkan.

"Sudah kita tagihkan 1 tahun dan 1,5 tahun tapi belum dibayarkan," kata Budi Waseso di Ombudsman RI, Jakarta, Senin (18/10).

Dia menceritakan, salah satu penugasan yang diberikan pemerintah kepada Perum Bulog yakni penyerapan beras dari petani 1 juta ton - 1,5 juta ton per tahun. Dana yang digunakan untuk membeli hasil panen sebagai cadangan beras pemerintah (CBP) ini berasal dari pinjaman dengan bunga komersil.

Orang lain juga bertanya?

Semula, hal ini tidak menjadi masalah karena hasil panen yang dibeli tersebut disalurkan kepada masyarakat lewat program bantuan sosial. Namun ketika program bantuan sosial tersebut digantikan dengan uang tunai, maka Bulog kehilangan pasar penyaluran beras.

Hilangnya pasar ini membuat Bulog kehilangan keseimbangannya. Sebab penyaluran beras untuk bantuan sosial mencapai 2,6 juta ton. Inilah yang membuat Bulog akan kelebihan stok dan bakal mengalami kerugian akibat tidak berputarnya proses bisnis.

"Jadi potensi Bulog merugi itu pasti karena kita uangnya pinjam, bunganya komersil jalan terus," kata dia.

Apalagi pembiayaan yang digunakan Perum Bulog merupakan bunga komersil. Sementara penugasan dari pemerintah tidak bisa ditolak begitu saja. "Jadi bunganya Bulog yang tanggung, inilah yang namanya penugasan," kata dia.

Bergantung Perintah Negara

Dia menjelaskan, sirkulasi CBP selama ini bergantung pada perintah negara melalui Rakortas. Dalam 3 tahun terakhir, kebutuhan beras untuk KPHS dan penanggulangan bencana sekitar 800-850 ribu ton per tahun. Sehingga bila setiap tahun harus menyerap sampai 1,5 juta ton, Perum Bulog akan kelebihan stok beras.

"Hasil evaluasi kita 3 tahun ke belakang, rata-rata untuk 3 kebutuhan ini kita hanya butuh 800-850 ribu ton. Kalau kita siapkan 1 juta sampai 1,5 juta ton berarti ada sisa," kata dia.

Menyimpan kelebihan stok beras ini juga bukan solusi yang baik. Sebab biaya perawatan beras tidak murah, terlebih gudang yang digunakan Perum Bulog bukan gudang khusus. Melainkan gudang pada umumnya sehingga perlu perawatan khusus agar kualitas beras tidak cepat turun.

"Nah sisanya ini mau diapakan, sedangkan yang kita simpan ini beras yang pasti perlu perawatan khusus dan kualitas pasti turun. Ini akan terjadi (pengaruh) pada penerimaan," kata dia.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bulog Akui Sulit Cari Tambahan Impor Beras 1,5 Juta Ton Permintaan Jokowi, Ini Alasannya
Bulog Akui Sulit Cari Tambahan Impor Beras 1,5 Juta Ton Permintaan Jokowi, Ini Alasannya

Budi merasa target impor beras sampai akhir tahun sebanyak 1,5 juta ton sulit terwujud.

Baca Selengkapnya
Luncurkan Program Bansos, Pemerintah Target Harga Beras Turun Jadi Rp11.000 per Kg
Luncurkan Program Bansos, Pemerintah Target Harga Beras Turun Jadi Rp11.000 per Kg

Pemerintah terus berupaya menurunkan harga beras, salah satunya dengan program bansos.

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta Sri Mulyani Lunasi Utang ke Bulog, Nilainya Rp16 Triliun
Jokowi Minta Sri Mulyani Lunasi Utang ke Bulog, Nilainya Rp16 Triliun

Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengatakan pemerintah masih memiliki utang kepada sebesar Rp2,6 triliun yang belum dibayar sejak 2020.

Baca Selengkapnya
BULOG Pastikan Pasokan Beras Aman Sampai dengan Panen Tahun Depan
BULOG Pastikan Pasokan Beras Aman Sampai dengan Panen Tahun Depan

Suyamto menjelaskan jumlah stok beras yang dikuasai BULOG saat ini sebanyak 1,7 juta ton

Baca Selengkapnya
Harga Terus Melonjak, Pemerintah Akhirnya Impor 1,6 Juta Ton Beras
Harga Terus Melonjak, Pemerintah Akhirnya Impor 1,6 Juta Ton Beras

Rencana impor beras sebanyak 1,6 juta ton ini telah mendapatkan restu dari Presiden Jokowi maupun kementerian teknis terkait.

Baca Selengkapnya
BPS Sebut Produksi Beras Surplus, Pengamat dan Praktisi Minta Bulog Lakukan Penyerapan
BPS Sebut Produksi Beras Surplus, Pengamat dan Praktisi Minta Bulog Lakukan Penyerapan

BPS memperkirakan Indonesia akan mengalami surplus beras akibat panen raya petani yang terjadi sejak Januari hingga April 2024.

Baca Selengkapnya
Dirut BULOG Salurkan Langsung Beras Bantuan Pangan ke Masyarakat di Balikpapan
Dirut BULOG Salurkan Langsung Beras Bantuan Pangan ke Masyarakat di Balikpapan

Program penyaluran bantuan pangan cadangan beras pemerintah akan dilakukan selama tiga bulan.

Baca Selengkapnya
Dirut Bulog Bongkar Penyebab Masih Mahalnya Harga Beras
Dirut Bulog Bongkar Penyebab Masih Mahalnya Harga Beras

Sesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Januari hingga Februari terjadi defisit ketersediaan beras dari petani sebesar 2,7 juta beras.

Baca Selengkapnya
Bulog Siap Stabilkan Harga dengan Tambahan Kuota Penugasan Impor
Bulog Siap Stabilkan Harga dengan Tambahan Kuota Penugasan Impor

Bulog siap menerima tambahan kuota penugasan impor dari pemerintah untuk memperkuat Cadangan Beras Pemerintah (CBP) guna menstabilkan harga beras di pasaran.

Baca Selengkapnya
Harga Beras Melambung Tinggi, Ini Penjelasan Dirut Bulog
Harga Beras Melambung Tinggi, Ini Penjelasan Dirut Bulog

Badan Urusan Logistik (Bulog) menyatakan kenaikan harga beras terjadi akibat defisit di sejumlah sentra produksi.

Baca Selengkapnya
Bapanas-Bulog Diminta Setop Impor Usai Heboh Skandal Mark Up Harga Beras Impor
Bapanas-Bulog Diminta Setop Impor Usai Heboh Skandal Mark Up Harga Beras Impor

Uchok meyakini ketersedian stok beras di dalam negeri cukup tanpa harus melakukan impor.

Baca Selengkapnya
Bulog Sebut Serapan Beras Dalam Negeri Capai 535 Ribu Ton
Bulog Sebut Serapan Beras Dalam Negeri Capai 535 Ribu Ton

Perum Bulog mencatat total pengadaan serapan beras dalam negeri mencapai 535 ribu ton atau setara 1.050 juta ton gabah.

Baca Selengkapnya