Banyak Dana Daerah Mengendap di Bank, Pemerintah akan Tahan Transferan dari Pusat
Merdeka.com - Menteri Dalam Negeri, Tito Karnavian mendesak Pemerintah Daerah (Pemda) untuk mengoptimalkan belanja daerah. Jika masih juga tidak ada perubahan, maka pemerintah pusat mengancam menahan transfer dana ke daerah.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) sebelumnya mengatakan sebanyak Rp182 triliun dana daerah ada di bank. Padahal, dana tersebut seharusnya segera dibelanjakan untuk membantu pemulihan ekonomi nasional. Hal serupa juga disampaikan oleh Menteri Keuangan, Sri Mulyani.
Guna mengatasi masalah ini, Dirjen Keuangan Daerah Kemendagri akan berkoordinasi dengan Dirjen Perimbangan Keuangan Kemenkeu untuk mengetahui daerah-daerah yang dimaksud. Selain itu, juga akan dicari tahu penyebab menumpuknya transfer dana dari pemerintah pusat tersebut.
-
Kenapa Kemendagri minta kepala daerah evaluasi pengendalian inflasi? 'Kalau [daerah] tetangganya bisa [inflasinya terkendali], kenapa sebelahnya tidak bisa? Jadi mohon perhatiannya untuk bisa kerja kerasnya memperbaiki angka inflasi ini dengan turun ke lapangan dan melakukan upaya-upaya,' ujarnya saat memimpin Rapat Koordinasi Pengendalian Inflasi Daerah di Gedung Sasana Bhakti Praja (SBP) Kantor Pusat Kemendagri, Jakarta, Senin (20/5).
-
Apa yang Kemendagri minta kepala daerah lakukan terkait inflasi? Pelaksana Tugas (Plt.) Sekretaris Jenderal (Sekjen) Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) Tomsi Tohir meminta kepala daerah dengan inflasi tinggi agar mengevaluasi sejumlah upaya pengendalian yang telah dilakukan. Upaya pengendalian harus berdampak dan tak hanya bersifat seremonial.
-
Bagaimana Kemendagri minta daerah kendalikan inflasi? Tomsi menjelaskan, salah satu upaya pengendalian inflasi yang dapat dilakukan adalah berkoordinasi dengan daerah penghasil komoditas untuk memenuhi kebutuhan pasokan. Koordinasi ini merupakan bagian dari agenda perencanaan pemenuhan. Ini berbeda dengan upaya inspeksi mendadak ke pasar yang bertujuan untuk mengumpulkan data dan memahami permasalahan lokal.
-
Dimana program KKP dengan anggaran tambahan akan dijalankan? Anggaran ini digunakan untuk operasionalisasi PIT dan PNBP pasca produksi di 100 lokasi, pengembangan Kalaju di 65 lokasi, serta bakti nelayan di 30 lokasi.
-
Bagaimana cara Pemda mengatasi masalah keuangan dalam rekrutmen PPPK? Karena hal itu, Pemda bersangkutan tetap menggunakan PPPK paruh waktu dan tidak menggunakan PPPK penuh waktu karena terkait keuangan gaji dan lainnya sesuai dengan undang-undang yang berlaku.
-
Mengapa KKP mengajukan anggaran tambahan? Jika disetujui, anggaran KKP pada tahun depan mencapai Rp 7,62 triliun, meningkat dari anggaran sebelumnya sebesar Rp 6,9 triliun.
Pemda, kata Tito, seharusnya memiliki target setiap triwulan mengenai berapa persen yang mau dibelanjakan. Dana daerah jangan ditimbun, dan kemudian baru digunakan pada akhir tahun.
"Kalau memang sampai mungkin tidak ada yang bergerak dananya, artinya belanjanya tidak turun. Maka saya minta ke ibu Menkeu, kita nanti pakai transfer berbasis kinerja. Jadi kalau ternyata belanjanya tidak bergerak, lebih baik transfernya ditahan dahulu supaya dibelanjakan terlebih dahulu," kata Tito dalam acara Musyawarah Perencanaan Pembangunan Nasional 2021 pada Rabu (4/5).
Melalui sistem transfer berbasis kinerja, katanya, pemerintah baru akan mentransfer dana ke daerah jika dana yang ada sudah berkurang.
"Kalau ditumpuk dan masih banyak, kemudian ditransfer lalu disimpan lagi. Ini masukan untuk ibu Menkeu, nanti datanya kami bersama pak dirjen akan melihat daerah-daerah yang anggarannya tidak bergerak," jelasnya.
Tito menambahkan, Indonesia akan bisa mencapai target pertumbuhan ekonomi 7 persen pada kuartal II 2021 jika pemerintah pusat dan Pemda bergerak bersama. Oleh karena itu, dia menekankan Pemda untuk membelanjakan anggaran yang ada, terutama untuk belanja modal yang langsung ke masyarakat seperti untuk pendidikan dan kesehatan.
"Sekali lagi penekanannya di kuartal II 2021, rekan-rekan tolong di daerah belanjakan anggarannya. Mohon juga proporsi belanja, hampir semua daerah itu proporsi belanja modalnya kecil," kata Tito.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Misbakhun berpendapat soal pentingnya sinergi antara BPK dan DPD demi mengawal desentralisasi fiskal.
Baca SelengkapnyaTerbatasnya pendapatan tersebut dipengaruhi masih rendahnya kekuatan pajak daerah (local taxing power) di sebagian besar daerah.
Baca SelengkapnyaKementerian Dalam Negeri sangat mengapresiasi pemerintah daerah (Pemda) yang telah membentuk TPAKD.
Baca SelengkapnyaPerlu ada integrasi yang serius dalam pengelolaan sampah di daerah
Baca SelengkapnyaJokowi menyinggung bahwa anggaran tersebut banyak digunakan untuk hibah-hibah yang arahnya ke politik.
Baca SelengkapnyaJokowi menyadari bahwa mengubah pola pikir seorang pemegang kebijakan bukanlah perkara mudah.
Baca SelengkapnyaPemanggilan tersebut terkait pertanggungjawaban program bantuan dana provinsi tahun 2020-2022.
Baca Selengkapnya"Dari 13 yang diperiksa sudah dua wilayah kita minta klarifikasi,” kata Dirreskrimsus Polda Jateng, Kombes Pol Dwi Subagio
Baca SelengkapnyaAdapun untuk mendorong transformasi digital di daerah, Kementerian Keuangan dan Bank Indonesia akan terus membuat sistem pembayaran yang semakin efisien.
Baca SelengkapnyaAngka tunggakan ini meningkat dibanding jumlah piutang di tahun sebelumnya sebsar Rp25,04 triliun yang tersebar di 62 kementerian lembaga.
Baca SelengkapnyaRapat dilakukan bersama Ketua dan jajaran DPRD Kota Tangerang, di Ruang Rapat Paripurna DPRD Kota Tangerang,
Baca SelengkapnyaMeningkatnya transfer daerah dari APBN 2024 juga sebagai komitmen pemerintah untuk meningkatkan pelayanan publik di daerah.
Baca Selengkapnya