Banyak Investor Tertarik Bangun Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir di Indonesia
Merdeka.com - Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) mendapat beberapa tawaran investasi untuk pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Nuklir (PLTN) di Indonesia.
Direktur Jenderal Energi Baru, Terbarukan, dan Konservasi Energi (EBTKE) Kementerian ESDM, Dadan Kusdiana menegaskan bahwa beberapa perusahaan sudah menyodorkan tawaran investasi, sekaligus kajian riset soal harga listrik bertenaga nuklir.
"Ada pihak yang menyampaikan ke kami, listriknya ini cukup menarik dari sisi harga. Misalkan di angka USD 9-10 cent per kWh. Ada juga yang menyampaikan angkanya di bawah USD 7 cent, atau USD 7 cent lah," terang Dadan, Senin (17/1).
-
Bagaimana PLN menarik investor di proyek kelistrikan? Dua prinsip tersebut diterapkan PLN untuk menarik minat para investor agar akses listrik untuk seluruh masyarakat bisa dieksekusi dengan cepat,“ katanya.
-
Bagaimana Pemprov Kaltim mendorong Perusda MBS untuk menerapkan bisnis kendaraan listrik? 'Saya mendorong ke depan, MBS mulai menggunakan kendaraan non fosil. Kendaraan itu bisa dipinjam atau disewakan,' ujarnya Akmal kepada wartawan.
-
Mengapa Pemprov Kaltim mendorong Perusda untuk beralih ke energi terbarukan? Hal ini sesuai dengan instruksi Presiden Joko Widodo agar Indonesia perlahan beralih ke energi terbarukan.
-
Apa yang akan dilakukan PLN di Bursa Karbon Indonesia? PLN akan menjadi trader terbesar di bursa karbon Indonesia dengan membuka setara hampir 1 juta ton CO2. Hal ini merupakan bagian langkah PLN mendukung pemerintah dalam penurunan emisi dan mengakselerasi transisi energi.
-
Apa fokus Pertamina di bidang energi? Sebagai BUMN Energi nasional, Pertamina fokus menjawab 3 (tiga) isu strategis yakni Energy Security (ketahanan energi), Energy Affordability (keterjangkauan biaya energi), dan Environmental Sustainability (keberlanjutan lingkungan).
-
Apa target Pertamina dalam pengembangan energi panas bumi? Berdasarkan Rencana Umum Penyediaan Tenaga Listrik (RUPTL) PLN tahun 2021-2030 dan dokumen hijau Pertamina Geothermal Energy, secara keseluruhan industri panas bumi Indonesia diperkirakan akan berkontribusi hingga 16 persen dari total target dekarbonisasi nasional di tahun 2030.
Tarif tersebut diketahui lebih murah dari harga pemakaian listrik lewat Pembangkit Listrik Tenaga Surya (PLTS) yang diperkirakan mencapai USD 8,5-10,15 cent per kWh.
Menurut Dadan, seluruh kajian tersebut kini sudah sampai ke pemerintah. Dari segi pengenaan harga itu pun disebutnya sudah cukup menarik.
"Tapi sesuai regulasi pemerintah, bahwa kebijakan ini adalah memastikan secara teknologi harus yang proven dan ada contoh secara komersialnya," tegas Dadan.
Nilai Investasi
Nilai investasi PLTN sendiri akan tergantung dari kapasitas yang akan dibangun. Itu tergantung dari kelas pembangkitnya atau dari jenis teknologi yang digunakan.
"Target untuk PLTN komersial yang dibangun sesuai RPJM (Rencana Pembangunan Jangka Menengah) adalah membangun kerjasama internasional terkait studi pengembangan PLTN," jelasnya.
Dadan mengatakan, Menteri ESDM Arifin Tasrif juga telah menerbitkan keputusan untuk pembentukan tim persiapan penyusunan kelembagaan dari pengembangan pembangkit listrik tenaga nuklir.
"Kalau untuk PLTN dari sisi kajian atau studi memang lebih banyak leading sectornya ada di Batan (Badan Tenaga Nuklir Nasional). ESDM juga terlibat khususnya dalam litbang," pungkasnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Lebih berhati-hati dalam menerima berbagai tawaran investasi tersebut.
Baca SelengkapnyaIni selaras dengan penyusunan Rencana Umum Ketenagalistrikan Nasional (RKUN) yang dikabarkan segera selesai.
Baca SelengkapnyaRencana pemanfaatan PLTN ini telah disahkan oleh Komisi di Komisi VII Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) RI menyetujui RPP KEN.
Baca SelengkapnyaKapasitas pembangkit nuklir pertama di Indonesia ini sebesar 250 megawatt.
Baca SelengkapnyaProdusen menyanggupi permintaan pemerintah Indonesia untuk memproduksi kendaraan listrik dengan kapasitas 600.000 di 2030.
Baca SelengkapnyaKebijakan pengenaan bea masuk atau pajak impor untuk completely built up (CBU) mobil listrik 0 persen diharapkan bisa dikeluarkan tahun ini.
Baca SelengkapnyaIndonesia perlu menyiapkan teknologi dan kompetensi sumber daya manusia (SDM) guna mengoperasikan pembangkit listrik tenaga nuklir tersebut.
Baca SelengkapnyaPemerintah beberapa kali mengajak Elon Musk untuk berinvestasi di Indonesia. Mulai dari investasi kendaraan listrik hingga layanan satelit.
Baca SelengkapnyaPengembangan energi nuklir untuk ketenagalistrikan terbatas pada keperluan non-energi seperti kesehatan dan pertanian.
Baca SelengkapnyaPLN saat ini masih lebih memilih sumber pembangkit berbasis alam yang ramah lingkungan.
Baca SelengkapnyaPemerintah sedang menyusun perubahan aturan untuk dapat mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan bermotor berbasis listrik.
Baca SelengkapnyaPembangkit tenaga nuklir dibangun oleh perusahaan listrik swasta asal Amerika Serikat, PT ThorCon Power Indonesia dengan kapasitas 500 MW.
Baca Selengkapnya