Banyak Jalan Tol Baru, Pertamina Minta Tambah Kuota Solar Subsidi di 2020
Merdeka.com - PT Pertamina (Persero) mengajukan tambahan kuota Solar subsidi yang akan disalurkan pada 2020 menjadi 17 juta Kilo Liter (KL) ke DPR. Tambahan kuota mempertimbangkan pertumbuhan konsumsi akibat bertambahnya pengoperasian jalan tol.
Diretur Utama Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan, dalam Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) 2020 pemerintah dengan DPR telah sepakat menetapkan kuota solar subsidi sebesar 15,3 juta KL, namun berdasarkan perkiraan perusahaan konsumsi solar subsidi 2020 mencapai 17 juta KL.
"kita perkirakan nanti tahun depan prognosanya mencapai 17 juta KL," kata Nicke saat rapat dengan Komisi VII DPR di Gedung DPR, Jakarta, Kamis (28/11).
-
Siapa yang meminta anggaran Rp20 triliun? Jelang rapat, Menteri HAM Natalius Pigai sempat dicecar terkait permintaan anggaran Rp20 triliun.
-
Kapan Pertamina menyalurkan subsidi energi? Pertamina mendapat tugas menyalurkan BBM Bersubsidi untuk Jenis Bahan Bakar Minyak Tertentu (JBT) Minyak Tanah dengan kuota 0,5 Juta Kilo Liter (KL), JBT Minyak Solar dengan kuota 17,8 Juta KL, dan LPG Tabung 3 Kg sebesar 8,03 Juta Metric Ton (MT).
-
Apa tugas Pertamina terkait subsidi energi? Pertamina siap menjalankan penugasan Pemerintah menyalurkan subsidi energi 2024 tepat sasaran.
-
Kenapa SolarKita mendapat investasi? Investasi ini diharapkan dapat membantu SolarKita menyediakan PLTS atap untuk lebih dari 200 rumah tangga.
-
Apa target investasi SolarKita? Investasi ini diharapkan dapat membantu SolarKita menyediakan PLTS atap untuk lebih dari 200 rumah tangga.
-
Kapan konsumsi BBM Pertamina melonjak? PT Pertamina Patra Niaga, Sebagai Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada masa mudik Hari Raya Idulfitri 1445 H, tepatnya per Kamis (4/4) pada H-6 melonjak dibandingkan hari biasa.
Atas perkiraan tersebut, Nicke pun meminta Komisi VII DPR untuk mempertimbangkan tambahan alokasi kuota solar subsidi pada 2020.
"Dan ini barangkali kami akan meminta DPR sebagai bahan masukan untuk target tahun depan mengingat di APBN masih 15,3 juta KL," ujarnya.
Konsumsi Solar Meningkat
Menurut Nicke, pertumbuhan konsumsi Solar mengalami peningkatan seiring dengan menggeliatnya kegiatan yang membutuhkan solar subsidi, serta bertambahnya pengoperasian jalan tol di Trans Jawa dan Sumatera. Kondisi ini juga membuat alokasi Solar subsidi yang ditetapkan tahun ini tidak cukup, sehingga membutuhkan tambahan kuota.
"Demikian juga dengan dibukanya jalur tol baik di Jawa maupun di Sumatera ini yang kemudian juga membuat demand meningkat. Kemudian dengan tren demand seperti itu maka kuota 2019 akan habis di akhir November," tandasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain itu, harga solar subsidi dipastikan sebesar Rp6.500 per liter untuk semua SPBU.
Baca SelengkapnyaBahlil mengatakan bahwa penurunan ini didorong oleh rencana efisiensi penyaluran BBM bersubsidi tahun 2025 agar lebih tepat sasaran.
Baca SelengkapnyaErika menambahkan, konsumsi Pertalite 2023 sebenarnya lebih tinggi dari 2022.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan memperketat penjualan solar bersubsidi.
Baca SelengkapnyaKonsumsi BBM terus meningkat selepas pandemi Covid-19.
Baca SelengkapnyaArifin mengatakan perlu peran BPH Migas dan PT Pertamina, sekaligus pemerintah daerah dalam pengendalian dan pengawasan BBM bersubsidi melalui digitalisasi.
Baca SelengkapnyaSubsidi BBM terdiri dari minyak tanah dan minyak solar sebesar 18,33 sampai dengan 19,44 juta kiloliter.
Baca SelengkapnyaPembatasan konsumen Solar subsidi ini nantinya akan diatur langsung di dalam peraturan presiden.
Baca SelengkapnyaPemerintah akan terus memberikan subsidi untuk LPG 3 Kg, solar, minyak tanah, dan listrik, khususnya untuk rumah tangga miskin dan rentan.
Baca SelengkapnyaPembayaran Rp132,44 triliun tersebut merupakan pembayaran untuk Dana Kompensasi TW I-III 2023.
Baca SelengkapnyaPertalite merupakan Jenis Bahan Bakar Khusus Penugasan (JBKP), perubahan dalam penyalurannya harus melalui kebijakan Pemerintah.
Baca SelengkapnyaSubsidi tersebut mencakup penjualan 800 ribu sepeda motor listrik baru dan konversi 200 ribu sepeda motor bermesin pembakaran.
Baca Selengkapnya