Banyak Negara Maju Resesi, Ekonomi Global Diperkirakan Melemah
Merdeka.com - Director & Chief Economist & Investment Strategist PT Manulife Aset Manajemen Indonesia Katarina Setiawan memprediksi pertumbuhan ekonomi global akan melemah dan ada risiko resesi ekonomi di kawasan negara maju. Inflasi yang berkepanjangan dan sektor tenaga kerja yang masih kiat mendorong The Fed untuk mengindikasikan bahwa pengetatan moneter belum akan dikendurkan dalam waktu dekat.
"Pertumbuhan ekonomi global dapat terdapat. Arah kebijakan The Fed masih tetap menjadi perhatian pasar dan dapat menyebabkan volatilitas dalam jangka pendek," ujar Katarina dalam acara Indonesia Market Outlook 2023 Seeds of Opportunity, Jakarta, Selasa (17/1).
Katarina menerangkan bahwa kondisi di pasar Asian sangat berbeda dengan pasar global. Di kawasan Asia justru terjadi perbaikan sentimen. Kemudian risiko resesi negara-negara di kawasan Asia juga lebih rendah. Hal ini dikarenakan oleh relatif rendahnya kenaikan suku bunga di kawasan pada tahun lalu dan inflasi yang relatif lebih terkendali.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Kenapa Pertamina perlu antisipasi gejolak ekonomi global? Erick menyebut kondisi ini memicu menguatnya dolar AS terhadap rupiah dan tentunya kenaikan harga minyak WTI dan Brent yang masing-masing telah menembus 85,7 dolar AS dan 90,5 dolar AS per barel.'Harga minyak ini bahkan diprediksi beberapa ekonom bisa mencapai 100 dolar AS per barel apabila konflik meluas dan melibatkan Amerika Serikat,' lanjut dia.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi RI di kuartal II-2023? “Bila dibandingkan dengan triwulan II-2022 atau secara year on year tumbuh sebesar 5,17 persen,“ kata Deputi Bidang Neraca dan Analis Statistik BPS Moh Edy Mahmud saat Konferensi Pers di Jakarta, Senin.
-
Bagaimana pertumbuhan ekonomi bisa dicapai? Pengembangan kuantitas produksi berikut umumnya disebabkan oleh semakin majunya teknologi, adanya inovasi bisnis yang efisien serta eskalasi minat konsumen pada tren tertentu.
-
Apa pertumbuhan ekonomi RI di Kuartal II-2023? Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat pertumbuhan ekonomi Indonesia berada di angka 5,17 persen secara tahunan (yoy) pada kuartal II-2023.
-
Bagaimana ekonomi RI bisa tumbuh 6,22% sampai 2045? 'Penerapan ekonomi hijau dalam jangka panjang diproyeksikan dapat menstabilkan pertumbuhan ekonomi rata-rata sebesar 6,22 persen hingga 2045,' kata Airlangga di Jakarta, Kamis (4/7).
Relaksasi kebijakan Zeo Covid di China membawa dampak positif yang berantai bagi ekonomi Asia. Nilai Tukar mata uang negara-negara di Asia pun mulai tertopang dengan meredanya penguatan dolar Amerika Serikat.
Oleh karena itu, perbaikan sentimen di kawasan Asia justru mendorong terjadinya perpindahan investor dari kawasan yang sudah berkinerja unggul menuju kawasan yang dianggap telah jenuh jual (oversold). Tentu efeknya dirasakan di pasar saham Indonesia.
"Arus dana asing yang masuk ke pasar saham Indonesia di sepanjang tahun 2022 tercatat sebesar USD 4,4 miliar. Namun di akhir tahun lalu, dana asing terlihat bergerak keluar dari pasar saham Indonesia sebesar USD 0,4 miliar di kuartal IV 2022," tambahnya.
Secara umum, pembukaan kembali perekonomian China dapat berdampak positif terhadap perekonomian Indonesia karena China merupakan mitra dagang utama dari Indonesia.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Sri Mulyani mengatakan beberapa persoalan dunia yang dapat mengancam perekonomian dan sistem keuangan Indonesia.
Baca SelengkapnyaTekanan yang dialami negara-negara maju itu dipengaruhi kenaikan suku bunga yang terlalu tinggi yang terjadi di berbagai negara.
Baca SelengkapnyaIndonesia mulai memasuki pesta demokrasi yang dapat memengaruhi risk appetite investor dan pelaku usaha.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyebut, hal ini juga sejalan dengan tingkat inflasi global yang diperkirakan masih tinggi di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyebut PMI manufaktur Indonesia berada dalam tren menanjak di atas 50, bersama dengan beberapa negara seperti Turki dan Meksiko.
Baca SelengkapnyaAngka pengangguran yang melonjak tak terduga di Amerika Serikat (AS).
Baca SelengkapnyaSituasi global yang tidak berjalan baik saat ini sejalan dengan proyeksi pertumbuhan ekonomi global yang semakin merosot.
Baca SelengkapnyaEkonomi dunia diperkirakan melambat akibat konflik global saat ini.
Baca SelengkapnyaKekacauan dunia terjadi dipicu oleh potensi resesi Amerika Serikat hingga perang yang terjadi di Eropa dan Timur Tengah
Baca SelengkapnyaArsjad mengatakan, Indonesia saat ini masih dalam konteks terjebak di perangkat negara berpendapatan menengah (middle income trap).
Baca SelengkapnyaDi lain pihak, pemerintah negara barat dan industri menghadapi stimulus fiskal yang sangat terbatas.
Baca SelengkapnyaRamalan IMF menyebut kondisi ekonomi dunia masih terpuruk.
Baca Selengkapnya