Banyak orang Indonesia boros, terbelit utang dan hampir bangkrut
Merdeka.com - Gaya hidup masyarakat Indonesia di kota besar maupun kota kecil rata-rata sangat boros. Sampai-sampai banyak yang tidak bisa menabung. Ini terlihat dari hasil survei konsumen yang dilakukan Lembaga Kadence Internasional Indonesia. Penelitian ini berusaha memahami pola pendapatan dan pengeluaran masyarakat di Tanah Air.
Dari 3.000 responden yang ada di 12 kota di Indonesia, 33 persen masuk kategori hampir bangkrut (on edge). Mereka cuma bisa menabung maksimal Rp 1 juta dari pendapatan bulanannya.
"Mereka yang masuk kategori on edge rata-rata pendapatannya Rp 3,9 juta, dengan pengeluaran Rp 3,5 juta," ungkap Deputy Managing Director Kadence Rajiv Lamba di Jakarta, Rabu (20/11).
-
Mengapa orang kaya punya utang? Perlu diketahui bahwa ada dua jenis utang, yakni utang konsumtif dan utang produktif. Utang konsumtif digunakan untuk memenuhi kebutuhan konsumsi. Biasanya utang ini dilakukan karena tidak memiliki kemampuan untuk membayar kebutuhan atau keinginan. Contohnya seperti pinjaman online (pinjol), utang ke warung, memenuhi hobi, dan sebagainya.
-
Mengapa gaya hidup konsumtif bisa menyebabkan masalah keuangan? Gaya hidup konsumtif sering kali membuat seseorang mengeluarkan uang lebih banyak daripada yang mereka mampu, menggunakan kredit atau pinjaman untuk memenuhi kebutuhan konsumtif mereka. Penggunaan kartu kredit yang berlebihan dan pinjaman konsumtif tanpa perencanaan yang matang dapat menyebabkan tumpukan hutang yang sulit dilunasi.
-
Kenapa orang sulit bayar hutang? Sudah banyak cerita jika orang yang berhutang sulit ditagih dengan berbagai alasan, bahkan bisa lebih galak daripada orang yang menagih haknya.
-
Bagaimana gaya hidup konsumtif bisa merusak kualitas hidup? Alih-alih meningkatkan kualitas hidup, gaya hidup konsumtif sering kali menurunkannya karena fokus yang berlebihan pada materialisme mengalihkan perhatian dari aspek-aspek kehidupan yang lebih bermakna.
-
Apa jenis utang yang dimiliki orang kaya? Utang produktif adalah utang yang digunakan untuk menghasilkan sesuatu yang dapat menjadi sumber penghasilan di masa depan. Contohnya utang modal usaha, membangun properti produktif, membuat pabrik dan aset produktif lainnya.
-
Siapa yang paling terdampak negatif dari gaya hidup konsumtif? Orang-orang yang tidak mampu mengikuti tren konsumtif mungkin merasa terpinggirkan atau kurang berharga, sementara mereka yang hidup dalam kemewahan dapat menjadi kurang peka terhadap kesulitan yang dihadapi oleh orang lain.
Selepas golongan hampir bangkrut, kelompok terbanyak kedua adalah mereka yang masuk kelompok bangkrut (broke). Jumlahnya sekitar 28 persen. Kelompok ini rata-rata belum menikah, di usia produktif. Defisit yang mereka alami sampai 35 persen lantaran kebanyakan dari mereka memakai kartu kredit atau meminjam dari teman.
"Golongan ini bukannya miskin, pendapatan mereka rata-rata Rp 4,3 juta per bulan, tapi pengeluaran mereka sangat besar," kata Rajiv.
Sedangkan yang bisa menabung (deep pocket) 50 persen dari gaji cuma 21 persen dari total responden. Golongan tengah-tengah, yang tak irit ataupun tidak boros, jumlahnya 17 persen.
Dari analisanya berdasarkan hasil survei, kebanyakan kelompok masyarakat yang boros karena mereka ingin merasakan gaya hidup kelas atas. Banyak pengeluaran tersier, terutama makanan mahal, pakaian, sampai jalan-jalan ke tempat wisata.
"Kelompok yang tidak bisa menabung ini, banyak belanja. Mereka ingin tampil, kebanyakan memang kelas menengah, mereka ingin jadi kelas atas," cetusnya.
Managing Director Kadence Indonesia Vivek Thomas pesimis jerat utang bisa segera lepas dari masyarakat kelas menengah Indonesia. Justru sebaliknya, akan ada potensi jumlahnya semakin besar di masa mendatang.
Survei ini menunjukkan, banyak generasi produktif Indonesia tak lagi suka menabung. Berbeda dari generasi sebelumnya yang sangat disiplin menyisihkan pendapatan bulanan.
"Kalau tren gaya hidup seperti sekarang, prediksi saya dua tahun ke depan yang bangkrut akan lebih banyak. Ada gaya hidup untuk dapat ponsel terbaru. Di generasi ini ada tekanan untuk terus belanja ," kata Viviek.
Dari prediksi Kadence, tak cuma pekerja swasta yang terancam bangkrut. Tren besar pasak daripada tiang, menurut Viviek, juga menghinggapi pegawai negeri sipil.
"Kami belum bedah datanya, tapi prediksi saya, dari 28 persen golongan bangkrut, nyaris separuh pasti ada dari kelompok PNS, selebihnya pekerja swasta," ujarnya.
Survei Kadence digelar selama Juli-Oktober 2013, di kota besar seperti Jabodetabek, Surabaya, Medan, Balikpapan, dan Makassar. Demikian pula di kota kecil seperti pedesaan di Kalimantan Barat, Jawa Tengah, dan Sumatera Utara.
Kelompok usia yang diwawancara berasal dari rentang usia 19-50 tahun dengan proporsi setara lelaki maupun perempuan. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia, Budihardjo Iduansjah menyebut bahwa ada perubahan pola konsumsi masyarakat kelas menengah.
Baca SelengkapnyaTekanan yang dihadapi masyarakat kelas menengah juga tercermin dari indikator penduduk berdasarkan golongan pendapatan.
Baca SelengkapnyaMenghabiskan uang demi penampilan akan menjadi kehancuran terbesar.
Baca SelengkapnyaAda perbedaan signifikan pada kelompok kelas menengah yang berbelanja menjadi lebih sedikit.
Baca SelengkapnyaDia menilai, saat ini, inflasi pangan masih terlampau tinggi yang berpotensi untuk menurunkan daya beli masyarakat kelas menengah.
Baca SelengkapnyaJumlah kelas menengah ini turun menjadi kelompok menuju ke kelas menengah
Baca SelengkapnyaBI mengeluarkan data berdasarkan survei konsumen bahwa daya beli masyarakat menurun, khususnya pada kelompok kelas menengah.
Baca SelengkapnyaBahkan, beberapa di antaranya ada dipecat dari perusahaan tempat kerja hingga berakhir bunuh diri.
Baca SelengkapnyaDalam catatan BPS, jumlah kelas menengah terbukti terus mengalami penurunan dalam 5 tahun terakhir.
Baca SelengkapnyaErosi daya beli masyarakat kelas menengah ini tercermin dari peningkatan porsi pengeluaran untuk makanan.
Baca SelengkapnyaBukan artinya orang miskin akan terus-terusan terjebak dan tidak bisa mengubah garis hidupnya.
Baca SelengkapnyaAkses internet yang mudah membuat aktivitas judi online meningkat. Perputaran uangnya mencapai ratusan triliun rupiah.
Baca Selengkapnya