Banyak Rasio Utang Negara Dunia Tembus 100 Persen Akibat Corona, Bagaimana Indonesia?
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani Indrawati, menyebut banyak negara di dunia posisi utangnya sudah tembus mencapai 100 persen dari Produk Domestik Bruto (PDB) negaranya. Hal itu dikarenakan, seluruh negara membutuhkan dana besar untuk penanganan dan pemulihan ekonomi di tengah pandemi Covid-19.
"Di berbagai negara bahkan sudah tembus 100 persen dari PDB-nya. Sebagian besar lagi sudah di atas 60 persen," kata dia dalam APBN KiTa, Rabu (6/1).
Dia menyampaikan, negara-negara yang utang publiknya tembus di atas 100 persen terhadap PDB diantaranya Amerika Serikat. Negeri Paman Sam tersebut tembus mencapai 131,2 persen. Kemudian Prancis mencapai 118,7 persen.
-
Dimana negara dengan utang terbesar? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Apa total utang Amerika Serikat? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Siapa yang memiliki utang terbesar? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Bagaimana utang negara dihitung? Data per 9 Mei 2023 mencatat, utang Amerika Serikat mencapai USD31,5 triliun atau setara Rp463.000 triliun.
-
Siapa yang terlilit utang ratusan juta? Eko Pujianto merupakanpengusaha muda yang pernah mengalami keterpurukan karena terjebak utang ratusan juta.
-
Apa tugas berat seorang Menteri Keuangan? Faisal Basri menyampaikan tugas berat seorang Menkeu adalah mengelola pendapatan, mengelola pengeluaran, menyeleksi alokasi anggaran. Hingga akhirnya memastikan anggaran negara digunakan sesuai dengan tujuannya.
"Jadi Amerika Serikat, Prancis di atas 100 persen proyeksi tahun ini untuk utang publiknya," ujarnya.
Bendahara Negara itu melanjutkan, selain kedua negara itu posisi utang publik yang tercatat tinggi yakni Jerman mencapai 73,3 persen terhadap PDB. Sedangkan, China mencapai 63,3 persen dan India sudah tembus di level 69,3 persen.
Rasio Utang Indonesia Saat ini 38,5 Persen dari PDB
Sedangkan untuk negara-negara tetangga Indonesia, seperti Singapura telah tembus 131,2 persen, Malaysia 67,6 persen dan Thailand 50,4 persen.
Adapun untuk Indonesia, berdasarkan catatannya baru mencapai 38,5 persen, jauh di bawah Filipina sebesar 48,9 persen dan Vietnam 46,6 persen terhadap PDB-nya.
"Ini situasi yang kita hadapi namun Indonesia akan terus keep up untuk selalu relatif lebih baik merespons lebih efektif sehingga perekonomian dan masyarakat kita bisa bangkit kembali," sebutnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kepercayaan diri dalam mengelola pasar, tergantung dengan kepercayaan pasar.
Baca SelengkapnyaLonjakan inflasi yang dirasakan oleh sejumlah negara mengakibatkan turunnya daya beli masyarakat, termasuk di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTekanan yang dialami negara-negara maju itu dipengaruhi kenaikan suku bunga yang terlalu tinggi yang terjadi di berbagai negara.
Baca Selengkapnya"Utang itu tidak berarti kita kemudian ugal-ugalan, oleh karena itu kita harus hati-hati sekali," kata Sri Mulyani.
Baca SelengkapnyaPrabowo mengakui manajemen utang perlu dilakukan dengan hati-hati.
Baca SelengkapnyaPerkembangan ULN tersebut terutama dipengaruhi oleh peningkatan aliran masuk modal asing pada SBN.
Baca SelengkapnyaLuhut menyayangkan bahwa sebagian masyarakat Indonesia tidak menyadari bahwa pemerintah sudah melakukan hal yang baik.
Baca SelengkapnyaMayoritas utang pemerintah per Juni 2024 didominasi oleh SBN sebesar 87,85 persen, sedangkan sisanya adalah pinjaman sebesar 12,15 persen.
Baca SelengkapnyaIndonesia berupaya mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaPosisi utang pemerintah relatif aman dan terkendali karena memiliki tenor jangka panjang dengan pangsa mencapai 99,98 persen.
Baca SelengkapnyaUtang Indonesia masih berada di bawah utang India sebesar USD629 miliar atau setara Rp9.800 triliun.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani menyebut PMI manufaktur Indonesia berada dalam tren menanjak di atas 50, bersama dengan beberapa negara seperti Turki dan Meksiko.
Baca Selengkapnya