Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Banyak saingan negara asing, batik Indonesia disertifikasi

Banyak saingan negara asing, batik Indonesia disertifikasi batik. ©2012 Merdeka.com

Merdeka.com - Indonesia sejak empat tahun terakhir memegang hak klaim batik sebagai kebudayaan asli Tanah Air dari Lembaga Kebudayaan dan Pendidikan Dunia (UNESCO). Pada kenyataannya, Kementerian Perindustrian mencatat ada 10 negara yang menyaingi pengrajin batik nasional dan turut memproduksi busana khas itu. Sehingga ciri produksi tekstil batik nasional di pasaran dalam negeri dan luar negeri sulit dibedakan.

Alhasil, Kemenperin dan Yayasan Batik Indonesia (YBI) bekerja sama melakukan klasifikasi kualitas batik, dengan nama "Batik Mark" untuk memperkuat merek dagang batik Nusantara. Direktur Jenderal Industri Kecil Menengah Kemenperin Euis Saedah percaya klasifikasi ini akan memperkuat merek dagang batik Indonesia.

"Kenapa harus pakai tanda Batik Mark, untuk melindungi produsen, pengrajin, maupun konsumen. Batik itu sesuai UNESCO ada 3 jenis dengan tulis media kain, dengan canting dan cap, atau gabungan keduanya memakai perantara malam. Oleh karena itu, ini harus diberi tanda, tidak bisa dicampuradukkan yang di luar kaidah itu," ujarnya di Kantor Kemenperin, Selasa (23/4).

Orang lain juga bertanya?

Dia mengatakan akan ada tiga klasifikasi Batik Mark. Proses sertifikasinya dilaksanakan oleh Balai Besar Kerajinan dan Batik Kemenperin di Yogyakarta.

"Akan ada tiga jenis mark yaitu 'emas' untuk batik murni tulis, 'perak' untuk yang cap, dan 'putih' untuk batik biasa atau campuran," kata Euis.

Kemenperin yakin batik mark ini bakal sulit dipalsukan. Sebab, selain label, nantinya produsen mendapat hak memajang sertifikat resmi di toko atau etalase mereka. Selain itu, saat ini Batik Mark memang menyasar produk-produk batik menengah hingga kelas premium, alias berharga mahal.

Euis mengatakan pemerintah akan segera mengusulkan Batik Mark untuk disosialisasikan oleh UNESCO. Sehingga negara-negara pesaing menyadari Indonesia memiliki standardisasi batik tersendiri.

"Kemudian gar bisa dikenal, kami akan memberitahu UNESCO kita sudah melakukan sertifikasi, kita minta UNESCO ikut mempromosikan ke dunia," tegasnya.

Dari data Kemenperin, saat ini ada 106 usaha batik yang sudah mendaftar mengikuti Batik Mark. Saingan utama batik Indonesia adalah produk cetak (printing) asal China. (mdk/rin)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Ganjar: Impor Batik Harus Dibatasi agar UMKM Dalam Negeri Tidak Kewalahan
Ganjar: Impor Batik Harus Dibatasi agar UMKM Dalam Negeri Tidak Kewalahan

Ganjar sepakat impor batik harus dibatasi melalui regulasi yang jelas.

Baca Selengkapnya
Pasar Waralaba Indonesia Ternyata Masih Dikuasai Merek Asing, Jumlahnya Mencapai 700 Merek
Pasar Waralaba Indonesia Ternyata Masih Dikuasai Merek Asing, Jumlahnya Mencapai 700 Merek

Terdapat sekitar 700 merek franchise asing yang beroperasi di tanah air, jauh mengungguli jumlah franchise lokal yang hanya sekitar 130 merek.

Baca Selengkapnya
10 Motif Batik Paling Terkenal di Indonesia, Dari Batik Parang Hingga Batik Sekar Jagad
10 Motif Batik Paling Terkenal di Indonesia, Dari Batik Parang Hingga Batik Sekar Jagad

Hampir setiap daerah di Indonesia memiliki batik dengan motif khas tersendiri. Dari banyaknya motif yang ada, terdapat beberapa motif batik yang paling populer.

Baca Selengkapnya
Diklaim Warga Malaysia, ini Bukti Batik Berasal dari Indonesia
Diklaim Warga Malaysia, ini Bukti Batik Berasal dari Indonesia

Asal-usul batik jadi perbincangan usai live-streamer asal Amerika Serikat dapat hadiah batik dari penggemar di Malaysia.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Presiden Jokowi Sudah Ingatkan soal Impor Tekstil Ilegal Sejak 2015
Ternyata, Presiden Jokowi Sudah Ingatkan soal Impor Tekstil Ilegal Sejak 2015

Ada selisih sebesar USD2,94 miliar atau sekitar Rp43 triliun ini menunjukkan adanya impor yang tidak tercatat oleh BPS.

Baca Selengkapnya
Shopee Dukung Produsen Batik Lokal Naik Kelas dan Berdaya Saing Global
Shopee Dukung Produsen Batik Lokal Naik Kelas dan Berdaya Saing Global

Melalui Program Ekspor Shopee, produsen batik lokal bisa ekspor ke berbagai negara.

Baca Selengkapnya
Didiet Maulana Terkejut Ada Jutaan Produk UMKM Batik Tembus Pasar Ekspor Bersama Shopee
Didiet Maulana Terkejut Ada Jutaan Produk UMKM Batik Tembus Pasar Ekspor Bersama Shopee

Shopee bersama Didiet Maulana bagikan Cerita Batik Masa Kini dan ajak masyarakat lestarikan batik.

Baca Selengkapnya
Jadi Daya Tarik Investor Asing, Jari Emak-Emak Indonesia Lebih Lentik untuk Jahit Pakaian Dalam Premium
Jadi Daya Tarik Investor Asing, Jari Emak-Emak Indonesia Lebih Lentik untuk Jahit Pakaian Dalam Premium

Investasi dari negara seperti China, Korea, dan Taiwan menunjukkan ketertarikan tinggi terhadap industri tekstil di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Sarung Mangga Raih Standar SNI Kategori Sarung Tradisional
Sarung Mangga Raih Standar SNI Kategori Sarung Tradisional

Sarung Mangga meraih Standar Nasional Indonesia (SNI) sebagai produk sarung tradisional.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Waspada Banyak Produk Asing Incar Pasar Muslim Indonesia
Pemerintah Waspada Banyak Produk Asing Incar Pasar Muslim Indonesia

Menperin Agus Gumiwang Kartasasmita mewaspadai negara-negara lain yang mengincar pasar konsumen muslim Indonesia untuk memasarkan produk halal mereka.

Baca Selengkapnya
Jokowi Ungkap Penyebab Produk Mebel RI Kalah Saing dengan Vietnam-Malaysia
Jokowi Ungkap Penyebab Produk Mebel RI Kalah Saing dengan Vietnam-Malaysia

Jokowi menyebut, produk mebel RI ada di peringkat 17. Sementara Vietnam ada di posisi 2 dan Malaysia 12.

Baca Selengkapnya
Bisnis Waralaba di Indonesia Masih Kalah Saing dengan Malaysia dan Filipina
Bisnis Waralaba di Indonesia Masih Kalah Saing dengan Malaysia dan Filipina

Dukungan yang diberikan pemerintah kepada franchise lokal hanya pada tahap akhir, seperti pameran.

Baca Selengkapnya