Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Banyak terima investasi asing, BUMN didorong lakukan hedging

Banyak terima investasi asing, BUMN didorong lakukan hedging Deputi Gubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo. ©2015 merdeka.com/fikri faqih haq

Merdeka.com - Bank Indonesia (BI) terus mendorong penerapan transaksi lindung nilai (hedging) bagi Badan Usaha Milik Negara (BUMN). Transaksi hedging diperlukan untuk melindungi nilai suatu aset, kewajiban, pendapatan dan beban perusahaan BUMN terhadap risiko perubahan harga di masa yang akan datang.

Deputi Bank Indonesia Perry Warjiyo mengatakan perusahaan BUMN perlu didorong untuk melakukan dan meningkatkan transaksi hedging, untuk memitigasi risiko pasar akibat masih tingginya ketidakpastian ekonomi global. Hal ini sejalan dengan kebijakan penerapan prinsip kehati-hatian bagi korporasi non-bank yang memiliki utang luar negeri.

"Korporasi domestik yang memiliki eksposur terhadap valuta asing, khususnya perusahaan BUMN, perlu didorong untuk melakukan dan meningkatkan transaksi hedging," ujar Perry di Gedung Bank Indonesia, Jakarta, Senin (21/8).

Orang lain juga bertanya?

Perry mengatakan transaksi lindung nilai semakin penting dilakukan di tengah maraknya pembangunan infrastruktur di Indonesia. Sebab, pembiayaan infrastruktur tidak hanya berasal dari pendanaan dalam negeri, tapi juga luar negeri. Dalam pengelolaan risiko nilai tukar, lindung nilai dengan instrumen yang relatif efisien sangat diperlukan.

"Untuk itu, Bank Indonesia beserta seluruh lembaga terkait senantiasa berusaha meningkatkan kesadaran melakukan transaksi lindung nilai, serta meningkatkan pemahaman mengenai mekanisme teknis pelaksanaan transaksi lindung nilai," jelasnya.

Untuk memberikan alternatif instrumen hedging yang efisien bagi nasabah serta meningkatkan fleksibilitas bagi perbankan domestik dalam menyediakan fasilitas lindung nilai, Bank Indonesia telah memperkenalkan instrumen structured product berupa call spread option valas terhadap Rupiah di pasar valas domestik sejak bulan September 2016.

Instrumen structured product berupa call spread option valas terhadap Rupiah adalah instrumen hedging terhadap risiko nilai tukar yang merupakan gabungan dua transaksi FX Option. Kedua transaksi tersebut antara lain Buy Call Option dan Sell Call Option yang dilakukan secara simultan dalam satu kontrak transaksi dengan nominal yang sama namun dua Strike Price yang berbeda.

"Salah satu kelebihan dari instrumen call spread ini adalah biaya premi yang relatif lebih efisien dibandingkan dengan instrumen hedging lainnya," katanya.

Namun demikian, masih terdapat beberapa tantangan dalam implementasi transaksi hedging. Di mana pelaku pasar, khususnya BUMN, masih belum banyak yang melakukan hedging melalui instrumen structured product berupa call spread option tersebut.

"Hal ini antara lain karena masih rendahnya kesadaran untuk melakukan hedging. Dan masih banyaknya perusahaan yang belum mengerti mengenai mekanisme teknis pelaksanaan transaksi derivatif dalam rangka hedging," pungkasnya.

(mdk/bim)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Erick Thohir Siapkan BUMN Antisipasi Dampak Ekonomi dan Geopolitik Global
Erick Thohir Siapkan BUMN Antisipasi Dampak Ekonomi dan Geopolitik Global

Erick mencontohkan inflasi AS sebesar 3,5 persen membuat langkah the Fed menurunkan suku bunga acuan

Baca Selengkapnya
Waspada, Kondisi Pasar Keuangan Global Memburuk Dipicu Ketegangan di Timur Tengah
Waspada, Kondisi Pasar Keuangan Global Memburuk Dipicu Ketegangan di Timur Tengah

tetap tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).

Baca Selengkapnya
Erick Thohir Minta Pembelian Dollar oleh BUMN Dilakukan Optimal
Erick Thohir Minta Pembelian Dollar oleh BUMN Dilakukan Optimal

Tingkat inflasi di US yang sulit turun salah satunya dipicu oleh kenaikan harga energi.

Baca Selengkapnya
Rupiah Anjlok, Menteri Erick Wanti-Wanti Utang BUMN Bisa Bengkak
Rupiah Anjlok, Menteri Erick Wanti-Wanti Utang BUMN Bisa Bengkak

Menteri Erick Thohir ingatkan BUMN yang memiliki utang dalam bentuk dolar AS karena nilai tukar Rupiah terus anjlok beberapa hari terakhir.

Baca Selengkapnya
Tensi Geopolitik Masih Panas, OJK Minta Sektor Jasa Keuangan Waspada
Tensi Geopolitik Masih Panas, OJK Minta Sektor Jasa Keuangan Waspada

Tensi geopolitik global masih melanjutkan peningkatan seiring berlanjutnya konflik di Timur Tengah.

Baca Selengkapnya
Benarkah Erick Thohir Perintahkan BUMN Borong Dolar AS? Begini Klarifikasi Stafsus BUMN
Benarkah Erick Thohir Perintahkan BUMN Borong Dolar AS? Begini Klarifikasi Stafsus BUMN

BUMN yang berorientasi pasar ekspor seperti Pertambangan MIND ID, perkebunan PTPN bisa memanfaatkan tren kenaikan harga ini.

Baca Selengkapnya
Hati-Hati, Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bakal Gerus Penerimaan Negara Tahun Depan
Hati-Hati, Pelemahan Nilai Tukar Rupiah Bakal Gerus Penerimaan Negara Tahun Depan

Kusfiardi menekankan perlunya kebijakan fiskal yang hati-hati dan proaktif, termasuk dalam pengelolaan investasi infrastruktur yang strategis.

Baca Selengkapnya
Kondisi Timur Tengah Memanas, Pemerintah Siapkan Langkah Ini untuk Lindungi Industri Dalam Negeri
Kondisi Timur Tengah Memanas, Pemerintah Siapkan Langkah Ini untuk Lindungi Industri Dalam Negeri

Pemerintah berupaya menyiapkan kebijakan-kebijakan strategis untuk menjaga sektor industri.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Jelaskan Kenapa Dolar AS Begitu Kuat dan Buat Kurs Rupiah Anjlok
Bank Indonesia Jelaskan Kenapa Dolar AS Begitu Kuat dan Buat Kurs Rupiah Anjlok

Ketidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.

Baca Selengkapnya
Menko Luhut: Ekspansi Bisnis yang Merugi Bukan Korupsi, Saya Tidak Sepakat Mantan Dirut Pertamina Dipenjara
Menko Luhut: Ekspansi Bisnis yang Merugi Bukan Korupsi, Saya Tidak Sepakat Mantan Dirut Pertamina Dipenjara

pemerintah tengah menyusun payung hukum bagi langkah ekspansi BUMN. Salah satunya PT Pertamina (Persero) ke beberapa sumber energi di luar negeri.

Baca Selengkapnya
Terungkap, Ini Alasan Sebenarnya Bank Indonesia Terpaksa Masih Tahan Suku Bunga Acuan
Terungkap, Ini Alasan Sebenarnya Bank Indonesia Terpaksa Masih Tahan Suku Bunga Acuan

Erwin menyatakan, penahanan BI 7 Days Reverse Reporter Rate (BI7DRR) ini juga bermaksud untuk menjaga nilai tukar Rupiah yang tengah dalam tekanan hebat.

Baca Selengkapnya
Ketua OJK: Sektor Jasa Keuangan Terjaga Stabil di Tengah Ketidakpastian Global
Ketua OJK: Sektor Jasa Keuangan Terjaga Stabil di Tengah Ketidakpastian Global

Tensi perang dagang kembali meningkat akibat kenaikan tarif Amerika Serikat dan beberapa negara Amerika Latin terhadap produk-produk dari China.

Baca Selengkapnya