Banyak terima SMS, Menteri Susi janji berhenti merokok
Merdeka.com - Sore ini, Selasa (18/11), Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti mengunjungi kantor pusat Pertamina di Jakarta Pusat. Kedatangan Susi untuk menjadi pembicara dalam sebuah seminar soal industri hulu minyak dan gas (migas).
Dalam sambutannya, Susi yang mengenakan pakaian berwarna hitam berjanji untuk berhenti merokok. "Kalau kesehatan, harus serius dong," ujarnya di Jakarta, Selasa (18/11).
Susi menuturkan alasannya berhenti merokok. Salah satunya karena banyak pesan singkat yang diterima Susi dari kaum ibu yang menyayangkan kebiasaan Susi merokok.
-
Siapa yang terkena dampak buruk dari merokok? Tidak hanya perokok aktif, perokok pasif juga terkena dampak serius dari paparan asap rokok.
-
Mengapa sulit berhenti merokok? 'Kenapa menjadi susah untuk berhenti merokok? Karena seseorang yang sudah berhenti merokok itu, awalnya dia merasa nyaman, rileks dengan merokok, itu mulai ada perasaan tidak nyaman di tubuhnya ketika tidak merokok, seperti ada ketegangan, emosinya jadi sensitif dan mudah marah,' kata Dona beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
-
Siapa yang terdampak zat berbahaya rokok? Rokok telah lama dikaitkan dengan berbagai masalah kesehatan, dan bukan tanpa alasan.
-
Siapa yang harus tahu bahaya rokok? Orang tua memiliki pengaruh besar terhadap perilaku anak.
-
Apa dampak asap rokok ke anak? Anak-anak yang terpapar asap rokok berisiko tinggi mengalami infeksi pernapasan, seperti bronkitis dan pneumonia.
-
Kenapa anak terpengaruh rokok? Jika orang tua merokok, anak mungkin akan meniru kebiasaan tersebut.
"Banyak SMS dari ibu-ibu. Banyak yang bilang, Anak saya suka sama Ibu, anak saya tidak merokok. Tapi, kalau Ibu merokok di kamera, jangan-jangan anak saya mencontoh ibu," jelas dia.
Sambil bergurau Susi menyatakan akan berhenti merokok. "Saya akan berhenti merokok kalau banyak peraturan diganti," ungkapnya.
Seperti yang diketahui, Susi ditunjuk oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) untuk menjadi menteri kelautan dan perikanan. Sejak awal kemunculannya, Susi menjadi magnet karena gayanya yang nyentrik, salah satunya santai merokok ketika diwawancarai media saat pengumuman kabinet. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Menkes, perbincangannya dengan kelompok pelaku usaha sejauh ini positif.
Baca SelengkapnyaAda 70 juta orang perokok aktif di Indonesia. 7,8 Persen di antaranya berusia muda
Baca SelengkapnyaProses pembahasan PP 28/2024 maupun Rancangan Permenkes tidak sejalan dengan tata cara perumusan kebijakan yang baik karena minimnya partisipasi bermakna.
Baca SelengkapnyaGus Ipul mengatakan bahwa pembangunan itu salah satunya dibiayai oleh pajak rokok. Dan yang menghambat pajak rokok ini adalah peredaran rokok ilegal.
Baca Selengkapnyapemaparan hasil studi menjadi kesempatan bertukar ilmu dan pengalaman dalam mengkaji strategi komunikasi yang tepat untuk mengatasi masalah merokok.
Baca SelengkapnyaIklan rokok televisi (TV) yang jam tayangnya semakin sempit dari semula jam 21.30 – 05.00 menjadi 23.00 – 03.00.
Baca SelengkapnyaKebijakan ini dituangkan dalam Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 28 Tahun 2024 tentang Kesehatan dan telah memicu perdebatan publik yang cukup hangat.
Baca SelengkapnyaQuitline Berhenti Merokok merupakan inisiatif dalam upaya Kementerian Kesehatan guna mengurangi jumlah perokok di Indonesia.
Baca SelengkapnyaDia menyebut, mayoritas dari persentase tersebut merupakan pengusaha kecil dengan skala bisnis menengah ke bawah.
Baca SelengkapnyaAksi kolaborasi ini dilaksanakan Polresta Kota Malang dengan mahasiswa Ilmu Komunikasi Universitas Brawijaya.
Baca SelengkapnyaBea Cukai kembali menindak ribuan batang rokok ilegal
Baca SelengkapnyaBanyak uang yang seharusnya untuk konsumsi rumah tangga justru habis untuk membeli rokok
Baca Selengkapnya