Banyaknya Sumber Pendanaan Bikin Tren Bisnis Gadai Stagnan
Merdeka.com - Direktur Utama PT Pegadaian (Persero) Kuswiyoto menyatakan, pertumbuhan tren bisnis gadai cenderung stagnan saat ini, di mana kenaikan hanya berkisar antara 1-2 persen setiap tahunnya. Ini disebabkan semakin banyaknya pilihan pendanaan di masyarakat.
"Itulah makanya kita harus terus berinovasi, kalau tidak berinovasi kita akan turun-turun terus tuh kinerjanya," tuturnya di Jakarta, Senin (23/9).
Menurutnya, perusahaan tak boleh hanya mengandalkan produk gadai saja merespon perubahan yang terjadi di tengah masyarakat. Dengan demikian, inovasi perlu dilakukan guna mengatrol arah perkembangan kinerja perseroan ke depannya. Misalnya dengan mentransformasi budaya untuk menyasar pangsa Gen-Z melalui pasar digital dan IT.
-
Kapan Pegadaian mulai fokus di layanan non-gadai? 'Persaingan makin banyak, bisa langsung tidak langsung, supaya kita tetap bisa tumbuh itu salah satunya kita menyalurkan kredit di non gadai,' katanya.
-
Apa program baru Pegadaian? PT Pegadaian meluncurkan program gadai bebas bunga untuk maksimal pinjaman hingga Rp2,5 juta. Progam yang dinamai Gadai Peduli ini berlaku mulai 1 Agustus hingga 30 September 2024.
-
Bagaimana Pegadaian memperluas layanan selain gadai? 'Persaingan makin banyak, bisa langsung tidak langsung, supaya kita tetap bisa tumbuh itu salah satunya kita menyalurkan kredit di non gadai,' katanya.
-
Mengapa Pegadaian menawarkan tabungan emas? 'Jadi saldonya bukan rupiah tapi gram emas, misalnya hari ini Rp 1 juta harga emas per gram kalau nabung Rp 100 ribu berarti nabung 0,1 gram,' jelasnya.
-
Apa yang Pegadaian lakukan untuk mendukung UMKM di Bali? Selain gadai, dukungan untuk UMKM yang bisa dilakukan oleh pegadaian pun kian beragam. Salah-satunya adalah KUR Syariah dimana dapat diberikan pinjaman hingga Rp 10 juta tanpa jaminan.'Di wilayah Bali Nusra sudah hampir 31 ribu orang yang memanfaatkan dengan nilai total Rp 314 miliar,' jelasnya.
-
Kenapa Pegadaian meluncurkan Gadai Peduli? Dia menyebut program gadai tanpa bunga ini bagian dari upaya Pegadaian untuk mendukung program UMKM naik kelas. Melalui program ini, diharapkan akan mempermudah pelaku UMKM dalam mengakses permodalan untuk mengembangkan usaha.
"Gadai sangat relatif stagnan, makanya mulai tahun 2015 kita melakukan transformasi, salah satunya lima strategi. Cek produk gadai akan kita tetap pertahankan dan tingkatkan volumenya tapi mungkin secara komposisi akan turun tapi secara outstanding akan dorong," ujarnya.
"Jadi produk gadai kita akan kembangkan ke banyak produk salah satunya kalau sekarang kebanyakan emas pegadaian sekarang akan kembangkan salah satunya saham," lanjut dia.
Sebagai informasi, tren tertinggi pertumbuhan bisnis Gadai terjadi pada kuartal-III 2016 sebesar 4,5 persen. Sedangkan terendah terjadi di kuartal-III 2015 yang minus sampai 3,1 persen.
Reporter: Bawono Yadika
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Setelah sempat terpuruk akibat pandemi COVID-19, pariwisata Bali telah bangkit kembali pada tahun 2023.
Baca SelengkapnyaPerolehan laba ini ditopang oleh peningkatan pendapatan hingga memasuki semester I 2024.
Baca SelengkapnyaDamar mencatat, realisasi laba bersih Pegadaian telah menembus Rp2,9 triliun hingga semester I-2024.
Baca SelengkapnyaData LPS mencatat, pada 2023 lalu pertumbuhan tabungan orang kaya 14-15 persen, namun di tahun ini hanya 3,51 persen.
Baca SelengkapnyaJumlah penjualan emas semester I tahun 2024 meningkat dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya.
Baca SelengkapnyaDi sisi lain likuiditas industri perbankan pada bulan November 2023 dalam level yang memadai.
Baca SelengkapnyaMeskipun demikian, sektor multifinance dan peer-to-peer (P2P) lending tetap menunjukkan pertumbuhan positif dalam penyaluran kredit.
Baca SelengkapnyaOJK mencatat pertumbuhan kredit dan DPK melambat dibanding tahun lalu.
Baca SelengkapnyaSalah satu pendorong pertumbuhan kredit pada September 2023 adalah kredit investasi yang tumbuh 11 persen yoy.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan retail di Indonesia hanya tumbuh sebesar 3,2 persen hingga kuartal II-2023 (year on year).
Baca SelengkapnyaSecara rinci, pembiayaan utang tersebut terdiri dari Surat Berharga Negara (SBN) sebesar Rp70,2 triliun atau setara dengan 10,5 persen terhadap APBN.
Baca SelengkapnyaTensi geopolitik global masih melanjutkan peningkatan seiring berlanjutnya konflik di Timur Tengah.
Baca Selengkapnya