Bappenas bentuk tim khusus tangani masalah irigasi
Merdeka.com - Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional dan Badan Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas) bakal membentuk tim khusus untuk menangani sistem irigasi di Indonesia. Sebab, aliran sungai yang menjadi prioritas irigasi pemerintah dalam kondisi kritis saat ini.
"Besok rapat kabinet kita koordinasi untuk pendekatan penanganan irigasi yang holistik, integratif, dan parsial. Itu program yang mau dikerjakan Bappenas juga sekarang," ujar Menteri PP/Bappenas Sofyan Djalil di Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Jakarta, Selasa (5/4).
Dalam program irigasi terdapat beberapa waduk yang masih kekurangan air, karena jumlah air yang berhasil ditampung di waduk hanya 52 meter kubik per hektar. Angka ini lebih rendah dari Thailand yang mampu menampung 100-1.000 meter kubik per hektar, dan Amerika sebesar 4.000 meter kubik per hektar.
-
Dimana Pemkab Banyuwangi fokus menangani banjir? Salah satu yang menjadi perhatian Ipuk adalah kawasan rawan banjir. Seperti di Lingkungan Lebak, Kelurahan Tukangkayu, Banyuwangi yang sempat dicek langsung oleh Ipuk pada Rabu (1/11). Kawasan yang dilintasi aliran sungai Kalilo itu, kerap dilanda genangan air di kala intensitas hujan tinggi.
-
Kenapa banjir menyebabkan krisis kesehatan? Setelah banjir, air yang tergenang dapat menjadi sarang bagi berbagai penyakit menular seperti diare, leptospirosis, dan malaria.
-
Bagaimana cara mengatasi pencemaran sungai? Selanjutnya, contoh permasalahan lingkungan hidup yang perlu diwaspadai adalah pencemaran sungai. Sungai merupakan ekosistem air yang sudah sepantasnya selalu terjaga kebersihannya. Karena sungai merupakan salah satu sumber kehidupan manusia. Namun, sungai justru seringkali mendapatkan banyak bahan kimia yang dibuang sebagai limbah produksi. Akibatnya, ekosistem sungai sebagai habitat ikan dan sebagainya terancam rusak.
-
Apa ancaman kekeringan terhadap pasokan air? Kondisi ekstrem ini mengancam pasokan air.
-
Bagaimana Kementerian PUPR meningkatkan akses air bersih? Melalui investasi yang strategis dan pendekatan inovatif, Indonesia pun juga berhasil memperluas dan meningkatkan akses air bersih bagi banyak komunitas.
-
Bagaimana Kementerian PUPR mengatasi masalah air? Presiden Jokowi mengungkapkan bahwa dalam kurun waktu 10 tahun terakhir, Indonesia telah memperkuat infrastruktur air seperti membangun 42 bendungan, 1,18 juta hektare jaringan irigasi.
"Jadi RKP (Rencana Kerja Pemerintah) 2017 berbeda sama sekali dengan sebelumnya. Jadi tidak ada lagi, waduk ada tapi saluran primer tidak ada. Sawah ada, irigasi tidak ada. Irigasi ada, premier sekunder tidak ada," kata dia.
Dengan demikian, pemerintah berupaya untuk mengumpulkan data lahan pertanian, luasan yang teririgasi, dan menjaga daerah aliran sungai tetap baik agar volume air di waduk terjaga. Sehingga umur teknis waduk tidak berkurang akibat sedimentasi.
Selain itu, dengan adanya pembangunan 65 waduk baru termasuk waduk besar dan kecil, akan menambah jumlah tampungan air di waduk hingga dua kali lipat.
"Kita ingin program pemerintah berdasarkan data yang lengkap dari semua kementerian," pungkas Sofyan.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ketua Gapoktan Suka Bakti di Desa Soga Bakti menyampaikan terima kasih kepada Menteri Pertanian.
Baca SelengkapnyaKementan meninjau secara langsung area persawahan di dua Kecamatan Kabupaten Indramayu yang mengalami Kekeringan parah.
Baca SelengkapnyaBNPB mencatat empat titik di Riau terjadi kebakaran hutan dan lahan.
Baca SelengkapnyaSejumlah tokoh dan menteri dalam World Water Forum ke-10 Bali melempar usul pembentukan Badan Air Nasional pada kabinet pemerintahan Prabowo Subianto.
Baca Selengkapnyaada 2023 Kementan telah mengalokasikan Embung 500 unit untuk 10.000 ha, Perpompaan 629 unit untuk 12.580 ha.
Baca SelengkapnyaKetua DPR RI Puan Maharani meminta Pemerintah untuk mengambil langkah konkret dalam penyelesaian krisis air bersih.
Baca SelengkapnyaPemerintah Kota Semarang terus berupaya untuk menanggulangi bencana tersebut.
Baca SelengkapnyaPanglima TNI Laksamana Yudo Margono sudah menyiapkan tindakan termasuk antisipasi kekeringan.
Baca SelengkapnyaWali Kota Semarang minta keseriusan BBWS Pemali Juana dalam menangani banjir Semarang.
Baca SelengkapnyaBersih-bersih sungai ini akan dikelola oleh komunitas.
Baca SelengkapnyaPeningkatan status dari siaga ke tanggap darurat kekeringan dilihat dari dampak kemarau.
Baca SelengkapnyaKegiatan Opla di Banyuasin dilakukan di 15 Kecamatan.
Baca Selengkapnya