Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bappenas: Jangan terlalu berharap pada APBN membangun infrastruktur

Bappenas: Jangan terlalu berharap pada APBN membangun infrastruktur Bambang Brodjonegoro di Rakortek. Salviah Ika©2017 Merdeka.com

Merdeka.com - Menteri PPN/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro meminta kepada pemerintah daerah untuk tidak selalu berharap pada APBN dan APBD dalam membangun proyek infrastruktur. Menurut Bambang, jika pembangunan infrastruktur bergantung pada APBN atau APBD maka pemerintah daerah akan terus terkunci karena terus berharap usulannya masuk dalam kementerian lembaga dan pemerintah daerah yang akan mengeksekusi.

Hal ini disampaikan Bambang di depan ratusan kepala daerah, sekda dan kepala Bappeda dari 17 provinsi se Indonesia Timur yang hadir dalam Rapat Koordinasi Teknis (Rakortek) Pembangunan yang berlangsung di Hotel Clarion, Rabu, (2/3). Rencananya Rakortek ini berakhir besok, Jumat, (3/3).

Bambang mencontohkan, ada pemerintah daerah mengusulkan pembangunan jalan dan berharap Kementerian Pekerjaan Umum (PU) menganggarkan untuk tahun depan. Harapan ini sangat riskan karena Kementerian PU bisa saja tidak jadi mengucurkan dana karena anggaran terbatas. Akibatnya, jalan yang diinginkan masyarakat desa tidak terbangun.

Orang lain juga bertanya?

"Pemerintah pusat bukan segala-galanya yang bisa membuat atau pendorong pertumbuhan yang berkualitas di daerah. Yah kalau soal pemeratan pembangunan, pengentasan kemiskinan dan pengangguran, iya benar pemerintah harus yang terdepan. Tapi mengenai pertumbuhan, pembangunan, pemerintah termasuk pemerintah daerah bukan satu-satunya yang bertanggungjawab kalau bicara pendanaan tapi sekali lagi jangan terfokus pada anggaran Negara seperti APBN dan APBD," kata Bambang.

Bambang meminta pemerintah daerah untuk kreatif mencari dana seperti dengan sistem Kerjasama Pemerintah Badan Usaha (KPBU). Ini adalah model yang diharapkan bisa mengurangi deadlock dalam rencana pembangunan infrastruktur karena tidak harus menunggu anggaran dari kementerian lembaga terkait untuk membangun proyek.

"Pemerintah daerah harus berinisiatif mengundang swasta. Misalnya pembangunan Lapas, Rumah Sakit dan gelanggang olahraga seperti yang dilakukan Pemprov Papua untuk persiapan PON tahun 2020. Jadi cobalah skema KPBU." tandasnya.

Bambang menegaskan, memang sudah saatnya pemerintah mengundang swasta masuk untuk membangun infrastruktur. Dulu, kata Bambang, anggapannya swasta tidak bisa masuk karena infrastruktur itu kerjaan pemerintah tapi sekarang paradigmanya sudah berbeda.

"Paradigmanya sekarang, selama ada pembangunan infrastruktur yang biasa memberikan keuntungan, hitungannya bagus secara bisnis maka swasta pasti bisa masuk. Jadi dalam kesempatan ini saya sampaikan bahwa daerah harus punya inisiatif. Kita ingin 17 provinsi yang hadir paling tidak keluarkan 17 usulan KPBU, penanggungjawabnya pemerintah provinsi. Jadi satu provinsi, satu usulan. Mulai saat ini berpikir apa kira-kira proyek yang sangat dibutuhkan dan harus segera dibangun tapi belum ada kejelasan apakah ada di APBN atau APBD, bisa juga murni swasta," tutup Bambang.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Bey Machmudin Tak Mau Pakai Pinjaman Skema Obligasi Daerah Tak Seperti Ridwan Kamil, Ini Alasannya
Bey Machmudin Tak Mau Pakai Pinjaman Skema Obligasi Daerah Tak Seperti Ridwan Kamil, Ini Alasannya

Bey Machmudin tak mau menerbitkan obligasi daerah seperti era Ridwan Kamil.

Baca Selengkapnya
Indef Ingatkan Prabowo-Gibran Tak Boleh Belanjakan APBN Secara Ugal-ugalan
Indef Ingatkan Prabowo-Gibran Tak Boleh Belanjakan APBN Secara Ugal-ugalan

Indef mengingatkan agar Prabowo-Gibran harus berupaya bisa menyelesaikan utang yang diwariskan oleh Presiden Jokowi.

Baca Selengkapnya
Anies Dorong BUMN Kolaborasi Tanpa Hambat Perkembangan Swasta
Anies Dorong BUMN Kolaborasi Tanpa Hambat Perkembangan Swasta

Hal itu dikatakan Anies saat menjadi pembicara di depan para pengusaha.

Baca Selengkapnya
Debat Cawapres: Prabowo-Gibran Mau Bikin Lembaga Khusus Penerimaan Negara
Debat Cawapres: Prabowo-Gibran Mau Bikin Lembaga Khusus Penerimaan Negara

Lembaga ini nantinya akan berada langsung di bawah komando Presiden.

Baca Selengkapnya
Jokowi Minta Pemda Tak Banyak Program: APBN APBD Jangan Diecer-Ecer ke Dinas
Jokowi Minta Pemda Tak Banyak Program: APBN APBD Jangan Diecer-Ecer ke Dinas

Jokowi meminta pemerintah pusat dan daerah tidak membuat banyak program.

Baca Selengkapnya
Mahfud: Bansos Bukan Bantuan Seseorang tapi Kewajiban Negara
Mahfud: Bansos Bukan Bantuan Seseorang tapi Kewajiban Negara

Calon wakil presiden nomor urut 3 Mahfud Md menegaskan bahwa bantuan sosial (bansos) bukanlah bantuan dari pemerintah, melainkan bantuan dari negara.

Baca Selengkapnya
Kritik Pemerintah Jokowi dan 2 Capres Lain, Anies Klaim AMIN Paling Fokus Pemerataan Pembangunan
Kritik Pemerintah Jokowi dan 2 Capres Lain, Anies Klaim AMIN Paling Fokus Pemerataan Pembangunan

Menurut Anies tiap daerah memiliki prioritas pembangunannya masing-masing. Prioritas pembangunan itu, kata dia telah disesuaikan dengan kebutuhan daerah itu.

Baca Selengkapnya
Kesepakatan Ruang Pemerintahan Baru di APBN 2025, Puan Ingatkan Uang dari Rakyat untuk Rakyat
Kesepakatan Ruang Pemerintahan Baru di APBN 2025, Puan Ingatkan Uang dari Rakyat untuk Rakyat

Puan mengatakan DPR dan Pemerintahan telah sepakat memberikan ruang baru pada APBN 2025 kepada Presiden dan Wakil Presiden terpilih selanjutnya.

Baca Selengkapnya
Tim Prabowo: Butuh Tambahan Anggaran Rp300 Triliun untuk Pacu Pertumbuhan Ekonomi
Tim Prabowo: Butuh Tambahan Anggaran Rp300 Triliun untuk Pacu Pertumbuhan Ekonomi

APBN 2025 mematok target belanja negara senilai Rp3.621,3 triliun.

Baca Selengkapnya
Anies: BUMN dan Swasta Harus Kolaborasi Agar Tak Cuma Cari Untung
Anies: BUMN dan Swasta Harus Kolaborasi Agar Tak Cuma Cari Untung

Kata Anies, pelayanan BUMN tidak serta merta menegasikan untuk mendapatkan keuntungan.

Baca Selengkapnya
Jokowi Sentil Kabupaten Anggaran Besar Tapi Program Tidak Jelas, Sekda Bali Bereaksi
Jokowi Sentil Kabupaten Anggaran Besar Tapi Program Tidak Jelas, Sekda Bali Bereaksi

Sekretaris Daerah (Sekda) Bali Dewa Made Indra menanggapi soal ucapan Presiden. Meskipun Presiden tak menyebut spesifik daerah yang dimaksud.

Baca Selengkapnya
Prabowo Minta Sri Mulyani Tahan Anggaran untuk Proyek Baru
Prabowo Minta Sri Mulyani Tahan Anggaran untuk Proyek Baru

Penyetopan anggaran ini juga berlaku untuk pembangunan bendungan baru.

Baca Selengkapnya