Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Bappenas sayangkan produksi batubara RI terus menerus diekspor

Bappenas sayangkan produksi batubara RI terus menerus diekspor batubara. Merdeka.com

Merdeka.com - Direktur Sumber Daya Energi, Mineral, dan Pertambangan, Bappenas, Josaphat Rizal Primana menyayangkan perusahaan tambang di Indonesia masih melakukan ekspor batubara secara berlebihan. Sebab, cadangan batubara dalam negeri sendiri menurutnya hanya tiga persen dari cadangan dunia.

"Kita ekspornya paling besar (batubara), nah ini jadi masalah. Kita tidak bisa memakai batubara itu secara terus menerus untuk memberikan energi kepada negara lain," kata Rizal dalam Diskusi Kebijakan Publik Strategi Pengelolaan Batubara Nasional, di Hotel Aryaduta, Jakarta, Kamis (4/10).

Rizal menilai, sebaiknya produksi batubara di dalam negeri itu dijaga bukan untuk diekspor. Dengan begitu, keseimbangan penggunaan dalam negeri sendiri diyakini akan terus meningkat dan produksi batubara ke depan juga tetap terjaga.

"Waktu kita katakan bahwa kalau begitu sudahlah supaya batubara ini kita jaga saja produksinya supaya keseimbangan dalam penggunaan dalam negeri akan lebih bagus. Komposisinya akan bisa lebih bagus 70 persen dalam negeri dan 30 persen ekspor," kata Rizal.

Seharusnya pemerintah memanfaatkan batubara ini untuk modal pembangunan bukan sebagai komoditas. "Harusnya industri yang mulai berperan. Indusrti kita punya pekerjaan rumah yang berat," katanya.

Sebelumnya, Pengamat Energi Marwan Batubara mengatakan, saat ini cadangan batu bara Indonesia diperkirakan sebesar 20 miliar ton. Namun, dengan produksi batu bara sekitar 450 juta ton per tahun, artinya cadangan batu bara Indonesia hanya akan cukup hingga 40 tahun dan kemudian habis.

"Kalau kita terus ekspor, maka kita tidak punya lagi. Kalau minyak kira-kira 3,6 miliar barel. Gas sekitar 110 triliun cubic feet. Itu termasuk kecil juga. Minyak dengan rate 800 juta barel per tahun, mungkin akan habis dalam 12 tahun. Kalau gas habis dalam 20-30 tahun. Maka cadangan itu sangat perlu," jelas dia.

Jika cadangan energi fosil ini sudah habis semua, maka Indonesia akan mengalami krisis energi. Kecuali jika pemerintah secara serius mau mengembangkan energi alternatif seperti yang dilakukan oleh negara-negara lain.

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Pemerintah Akui Indonesia Sulit Lepas dari Pembangkit Listrik Batu Bara
Pemerintah Akui Indonesia Sulit Lepas dari Pembangkit Listrik Batu Bara

Ketersediaan batu bara yang melimpah menjadikan komoditas ini sebagai penggerak perekonomian nasional.

Baca Selengkapnya
Punya Potensi Besar, Indonesia Ogah Buru-Buru Ekspor Energi Hijau
Punya Potensi Besar, Indonesia Ogah Buru-Buru Ekspor Energi Hijau

Pemerintah tidak ingin Indonesia sembrono dalam mengekspor energi hijau.

Baca Selengkapnya
Sepanjang Tahun 2023 Volume Produksi PT BUMI Meningkat, Ini Pemicunya
Sepanjang Tahun 2023 Volume Produksi PT BUMI Meningkat, Ini Pemicunya

Batu bara tetap masih menjadi komoditas utama ekspor Indonesia.

Baca Selengkapnya
Pemerintah Tawarkan China Investasi Penglolaan Batubara di Indonesia, Mau Bikin Apa?
Pemerintah Tawarkan China Investasi Penglolaan Batubara di Indonesia, Mau Bikin Apa?

Pemerintah berencana mengurangi konsumsi batubara secara bertahap dan mengalihkan penggunaan batubara menjadi produk dengan nilai tambah yang lebih tinggi.

Baca Selengkapnya
Indonesia Masuk Daftar Negara Pemberi Subsidi BBM Terbesar di Dunia
Indonesia Masuk Daftar Negara Pemberi Subsidi BBM Terbesar di Dunia

Setidaknya ada 7 negara dengan pemberian subsidi bahan bakar fosil terbesar di tahun 2021, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya
Said Abdullah Berharap Prabowo Bisa Bawa Indonesia Mandiri Pangan & Energi
Said Abdullah Berharap Prabowo Bisa Bawa Indonesia Mandiri Pangan & Energi

Said mencatat selama periode 2014-2023 defisit perdagangan internasional pada sektor pertanian sangat besar.

Baca Selengkapnya
Said Abdullah Sebut Kemandirian Energi Dapat Difokuskan ke Energi Terbarukan
Said Abdullah Sebut Kemandirian Energi Dapat Difokuskan ke Energi Terbarukan

Said juga menyinggung mengenai konversi program minyak tanah ke LPG yang mengakibatkan kebutuhan impor LPG Indonesia terus meningkat.

Baca Selengkapnya
Harga Batu Bara Terus Naik, Diprediksi Capai USD 153 per Ton
Harga Batu Bara Terus Naik, Diprediksi Capai USD 153 per Ton

Melansir laman MODI Kementerian ESDM, per 4 Oktober 2024, produksi batu bara mencapai 601,69 juta ton atau mencapai 84,75 persen dari target tahun ini.

Baca Selengkapnya
Negara Berpotensi Dapat Nilai Tambah hingga Rp52 Triliun dari Hilirisasi Bauksit
Negara Berpotensi Dapat Nilai Tambah hingga Rp52 Triliun dari Hilirisasi Bauksit

Setelah melarang ekspor nikel, pemerintah telah melarang ekspor bauksit mentah ke luar negeri.

Baca Selengkapnya
Cadangan Batubara BUMI Capai 2,4 Miliar Ton
Cadangan Batubara BUMI Capai 2,4 Miliar Ton

Kenaikan produksi batubara itu didorong oleh performa kontraktor yang lebih baik, dan curah hujan yang lebih sedikit di wilayah pertambangan .

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Faktor Mempengaruhi Pergerakan Harga Batu Bara
Ternyata, Ini Faktor Mempengaruhi Pergerakan Harga Batu Bara

Dia menekankan bahwa dinamika harga batu bara di masa depan akan sangat tergantung pada kebijakan pemerintah.

Baca Selengkapnya
Kebijakan Uni Eropa Berdampak Besar ke Industri Baja Dalam Negeri, Ini Harus Dilakukan Pemerintah
Kebijakan Uni Eropa Berdampak Besar ke Industri Baja Dalam Negeri, Ini Harus Dilakukan Pemerintah

Pemerintah harus memberi dukungan yang kuat kepada industri baja di Indonesia, termasuk melalui regulasi yang tepat.

Baca Selengkapnya