Bappenas sebut perekonomian RI bakal lebih baik jika jumlah perokok berkurang
Merdeka.com - Manager Pilar Pembangunan Sosial Sekretariat SDG's Kementerian Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN/Bappenas), Arum Atmawikarta mengatakan perekonomian Indonesia akan lebih baik jika jumlah perokok berkurang.
"Kita harus yakin bahwa mengendalikan konsumsi rokok, membuat masyarakat sehat, perekonomian tumbuh berkualitas dan dilandasi oleh masyarakat yang sehat," ungkapnya dalam diskusi di Grand Cemara Hotel, Jakarta, Selasa (14/8).
Menurut dia, masyarakat Indonesia, terutama pekerja akan lebih produktif jika kebiasaan merokok dapat dikurangi. Hal tersebut tentu akan berdampak pada kinerja perekonomian yang lebih baik.
-
Kenapa berhenti merokok penting? Berhenti merokok memiliki dampak yang luar biasa dalam mengurangi risiko kematian.
-
Apa dampak positif berhenti merokok pada kesehatan jantung? Dampak positif bagi kesehatan jantung setelah seseorang berhenti merokok termasuk:- Peningkatan fungsi paru-paru- Penurunan risiko serangan jantung dan stroke- Peningkatan laju penyembuhan setelah terjadi kondisi kardiovaskular.
-
Apa dampak dari perokok? Kebiasaan merokok ini dapat menyebabkan masalah paru-paru dan berkontribusi pada risiko stunting jangka panjang pada anak.
-
Kenapa berhenti merokok penting untuk paru-paru? Menghentikan kebiasaan merokok merupakan langkah krusial untuk mencegah kerusakan lebih lanjut pada paru-paru dan meningkatkan kualitas hidup.
-
Bagaimana cukai rokok mempengaruhi industri? 'Ini kelihatannya sudah mulai jenuh. Ini kelihatan bahwa mungkin cukai ini akan menjadi pengendali dari industri hasil tembakau,' ujar Benny, Jakarta, Rabu (29/5).
"Pekerja yang sehat itu lebih produktif dibandingkan pekerja yang merokok. Karena dia butuh waktu untuk merokok. Itu belum kalau dia sakit. Saat sakit dia tidak bisa bekerja,"
"Rokok itu harus disamakan dengan alkohol. Kalau Alkohol dibatasi, maka rokok juga harus dibatasi," imbuhnya.
Tentu dengan kebijakan yang mengurangi serta membatasi kebiasaan merokok, Pemerintah harus lebih kreatif mencari potensi-potensi baru untuk mendukung perekonomian atau dengan kata lain mencari potensi penerimaan negara selain dari cukai rokok.
"Sebenarnya perekonomian Indonesia dapat lebih baik saat semua masyarakat sehat. Pertumbuhan ekonomi tidak boleh diserahkan pada industri yang menyakiti paru-paru masyarakat. Pemerintah tidak boleh kecanduan terhadap penerimaan dari cukai rokok. Mereka selalu bilang cukai rokok ini Rp 150 triliun. Pemerintah harus lebih cerdas lagi menggali sumber-sumber pertumbuhan ekonomi yang sehat," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penerapan pasal tembakau pada RPP Kesehatan akan menyebabkan penurunan penerimaan perpajakan hingga Rp52,08 triliun.
Baca SelengkapnyaPengeluaran rumah tangga untuk kesehatan akibat konsumsi rokok secara langsung dan tidak langsung sebesar sebesar Rp34,1 triliun.
Baca SelengkapnyaRokok menjadi salah satu penyebab atau biang kerok kemiskinan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaKedua produk regulasi ini berpotensi menghilangkan dampak ekonomi sebesar Rp308 triliun.
Baca SelengkapnyaTarget dari Kemenkes di tahun 2030 penurunan jumlah perokok mencapai 5,4 persen di Indonesia.
Baca SelengkapnyaPenggantian kemasan polos pada rokok bisa berdampak pada industri turunannya.
Baca SelengkapnyaKenaikan tarif cukai rokok sangat berpengaruh pada keputusan seseorang untuk merokok, semakin mahal maka prevalensi perokok semakin bisa ditekan.
Baca SelengkapnyaPemanfaatan produk tembakau alternatif juga dapat menjadi salah satu strategi untuk menurunkan prevalensi merokok.
Baca SelengkapnyaIni juga dinilai akan berdampak negatif terhadap para pekerja lintas sektor dan industri, termasuk industri periklanan.
Baca SelengkapnyaBanyak masyarakat di Indonesia beralih mengkonsumsi rokok murah.
Baca SelengkapnyaRencana kenaikan tarif cukai rokok bakal menjadi beban tambahan Industri Hasil Tembakau.
Baca SelengkapnyaJumlah produksi rokok saat ini secara nasional sebesar 364 miliar batang per tahun.
Baca Selengkapnya