Bappenas sebut perlambatan pertumbuhan kredit pengaruhi investasi

Merdeka.com - Dengan terbatasnya stimulus fiskal, aktivitas di sektor swasta sangat diperlukan untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Namun hingga awal triwulan IV 2016, aktivitas sektor swasta masih sangat terbatas, yang terindikasi dari rendahnya pertumbuhan kredit perbankan.
Menteri Perencanaan dan Pembangunan Nasional (PPN/ Bappenas) Bambang Brodjonegoro mengatakan salah satu penyebab rendahnya pertumbuhan kredit perbankan adalah meningkatnya resiko perbankan yang tercermin dari kenaikan Non Performing Loan (NPL) atau kredit macet yang mencapai 3,1 persen di September 2016.
"Rendahnya pertumbuhan kredit perbankan akan berdampak negatif pada kinerja investasi," kata Bbang di kantornya, Jakarta, Kamis (8/12).
Hasil simulasi menunjukkan ketika kenaikan NPL dan pertumbuhan kredit perbankan terus berlanjut, pertumbuhan ekonomi di tahun 2016 dan 2017 diperkirakan berturut-turut sebesar 5,02 dan 4,83 persen atau lebih rendah 0,04 dan 0,34 persen dibandingkan dengan target dasar.
"Turunnya pertumbuhan ekonomi didorong oleh turunnya pertumbuhan investasi sebesar 0,15 dan 1,01 persentase poin di tahun 2016 dan 2017," imbuhnya.
Sehingga, salah satu peranan pemerintah untuk mendorong pertumbuhan ekonomi adalah melalui intervensi di sisi permintaan dalam perekonomian yang dapat mendorong permintaan agregat. Hal ini dapat dilakukan antara lain melalui investasi pemerintah.
Berdasarkan hasil simulasi yang dilakukan Bappenas, peningkatan alokasi anggaran investasi pemerintah pada tahun 2017 sebesar 10 persen, maka akan menyebabkan pertumbuhan ekonomi meningkat sebesar 0,3 persen basis point dari angka baseline.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya