Barata Indonesia Bangun Pabrik Roda Kereta Api Senilai Rp500 Miliar di Gresik
Merdeka.com - Badan Usaha Milik Negara (BUMN) yang bergerak di bidang industri manufaktur, PT Barata Indonesia (Persero) berencana membangun pabrik untuk memproduksi roda kereta api tahun ini.
Direktur Utama PT Barata Indonesia (Persero), Fajar Harry Sampurno mengakui bahwa selama ini Indonesia masih belum bisa memproduksi sendiri roda kereta. Pasokan roda kereta masih impor 100 persen.
"Dari kereta api, kita yang belum bisa buat adalah roda. kita masih impor. Oleh karena itu mulai tahun ini InsyaAllah kita mulai (bangun pabrik roda kereta)," papar Harry dalam acara "Ngopi BUMN" Jumat (21/2),
-
Dimana pabrik kereta terbesar di Asia Tenggara? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Di mana posisi Indonesia dalam volume produksi otomotif? Gabungan Industri Kendaraan Bermotor Indonesia (Gaikindo) mencatat, industri otomotif Indonesia berada di peringkat ke-11 dunia dari sisi volume produksi dengan 1,47 juta unit per tahun.
-
Siapa yang memproduksi Kereta Cepat Jakarta Bandung? Adapun kereta yang digunakan adalah produksi dari China, yakni CR400AF.
-
Siapa yang membangun pabrik kereta di Banyuwangi? Pabrik kereta api terbesar se-Asia Tenggara, PT Steadler INKA Indonesia (SII) di Banyuwangi mulai beroperasi.
-
Motor Listrik apa yang dibuat di Indonesia? Kehadiran sejumlah brand lokal tidak terlepas dari upaya pemerintah Indonesia dalam mengembangkan industri otomotif berbasis elektrifikasi untuk mengurangi emisi karbon dioksida.
-
Dimana Slamet Sarojo membangun pabrik pertama? Hingga sekitar tahun 1959, Slamet membangun pabri sirlak (campuran plitir kayu), di bawah PT Eka Djaja di Semarang.
Pembangunan pabrik roda diprediksi akan memakan biaya sekitar Rp500 miliar.
"Investasi Rp500 miliar untuk membuat pabrik roda karena ini pemakaiannya cukup besar di Indonesia. Ini nggak gampang bikin roda itu." jelasnya.
Rencananya, Pabrik tersebut akan berlokasi di Gresik, Jawa Timur. Pembuatan pabrik ini dalam rangka memenuhi kebutuhan roda kereta di Indonesia yang semakin meningkat. Kebutuhan roda kereta termasuk untuk KAI, KRL, LRT, dan MRT berkisar 20 ribu pcs.
Untuk diketahui, saat ini telah dilakukan pembahasan road map pengembangan teknologi roda kereta api yang akan diprakarsai Menristekdikti. Dengan melibatkan kalangan ilmuwan di akademisi ITS dan lembaga lainnya, pada 7 Februari lalu di ITS Surabaya.
Rencana dari 2019
Barata Indonesia (Persero) berniat untuk meningkatkan kapasitas manufaktur perusahaan dengan memproduksi Roda Kereta Api Nasional. Mengenai hal itu, Kemenristekdikti, Kementerian BUMN, ITS maupun BPPT, telah melihat fasilitas serta kapabilitas workshop serta juga menengok pabrik machining centre baru yang tengah dibangun oleh Barata Indonesia.
Sebagai tindak lanjut kunjungan tersebut dan sesuai dengan arahan Menteri BUMN agar Barata Indonesia mulai memproduksi Roda KA menggantikan produk impor saat ini, telah diinisiasi pembahasan road map pengembangan teknologi roda kereta api yang akan diprakarsai oleh Menristekdikti, melibatkan kalangan ilmuwan di akademisi ITS dan lembaga lainnya, tanggal 7 Februari lalu di ITS Surabaya.
Direktur Utama Barata Indonesia, Oksarlidady Arifin, mengatakan Barata Indonesia sebagai BUMN yang diminta KBUMN untuk mulai mengembangkan roda kereta api nasional, sangat bersyukur atas kepedulian dari Kementerian Ristekdikti.
"Rencananya tahun 2019 Barata Indonesia menargetkan untuk memulai proses produksi tahap pertama, dilanjutkan dengan tahap kedua pada tahun 2020 seraya menunggu kesiapan modal kerja," ujarnya di Jakarta, Selasa (12/2).
Barata Indonesia optimistis dapat mengemban amanah tersebut dengan baik. Terlebih Barata Indonesia selama ini juga telah dikenal sebagai perusahaan yang memproduksi komponen kereta api, yakni Bogie, yang tidak hanya dikonsumsi oleh pasar lokal namun juga telah diekspor ke berbagai macam negara.
Adanya machining center yang tengah dibangun juga merupakan salah satu upaya dari perusahaan untuk meningkatkan performa proses Machining yang saat ini dituntut lebih cepat dan presisi. Termasuk salah satu fungsinya akan dimanfaatkan untuk proses Machining Roda Kereta Api.
Reporter: Pipit Ramdhani
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Dengan beroperasi secara penuh, pabrik kereta terbesar se-Asia Tenggara tersebut membutuhkan banyak tenaga kerja yang diprioritaskan bagi putra-putri Banyuwangi
Baca SelengkapnyaPabrik ini dapat memangkas kebutuhan impor dan menekan harga di pasar domestik.
Baca SelengkapnyaIndonesia Seamless Tube adalah sebuah pabrikan pipa konsorsium (KSO) antara PT Artas Energi Petrogas dan Inerco Global International.
Baca SelengkapnyaLuhut tak banyak berbicara soal isu bahwa impor 3 KRL China ini merupakan jebakan utang dari pengadaan Kereta Cepat Whoosh.
Baca SelengkapnyaHendrik mengharapkan dengan beroperasinya pabrik seamless tersebut akan menghemat devisa negara sebesar Rp15 triliun.
Baca SelengkapnyaLRT Jabodebek kerap bermasalah sejak dilakukan uji coba.
Baca SelengkapnyaJepang merupakan rumah bagi produsen kendaraan kelas dunia. Tapi industri otomotif Indonesia berhasil mengalahkan Jepang.
Baca SelengkapnyaKementerian Investasi dan Hilirisasi menekankan pentingnya research and development (penelitian dan pengembangan) untuk memajukan sektor industri di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaPermintaan baja global diperkirakan meningkat 30 persen pada tahun 2050.
Baca SelengkapnyaDia hanya mengatakan bahwa merek motor listrik ini sudah dijual di Indonesia, tetapi produksinya masih dilakukan di luar negeri.
Baca SelengkapnyaLRT Jabodebek beroperasi hanya dengan 9 trainset dan 131 perjalanan.
Baca Selengkapnya