Batal bangun JSS, perusahaan Tommy Winata bangun pabrik baja
Merdeka.com - Pemerintahan Joko Widodo-Jusuf Kalla membatalkan rencana pembangunan Jembatan Selat Sunda (JSS) senilai Rp 225 triliun. PT Artha Graha yang dulu mendapatkan restu membangun JSS dari pemerintahan SBY pun mulai mengalihkan investasinya.
Bupati Pandeglang, Provinsi Banten, Erwan Kurtubi menyatakan PT Artha Graha mengalihkan investasi ke daerah itu setelah pembangunan Jembatan Selat Sunda batal.
"Perusahaan itu mengalokasikan anggaran sekitar Rp 172 triliun untuk membangun JSS karena batal, ada rencana dana itu akan digunakan untuk investasi di Pandeglang," katanya seperti dilansir Antara di Pandeglang, Kamis (20/8).
-
Mengapa Jakarta butuh investasi? Oleh karena itu, dibutuhkan investasi dari dalam dan luar negeri untuk membiayai pembangunan DKI Jakarta.
-
Dimana jembatan ini berada? Berada di jalur masuk Perkebunan Kendenglembudi Desa Karangharjo Kecamatan Glenmore Kabupaten Banyuwangi atau sekitar 10 kilometer dari jalur nasional.
-
Bagaimana Transjakarta dihapus dari aset? Setelah Bus Transjakarta dihapus dari aset Pemprov DKI, artinya armada tersebut sudah selesai secara administrasi.
-
Dimana Jembatan Gantung itu berada? Lokasi persis jembatan gantung ini berada di Dukuh Pidik, Desa Wonosari, Kecamatan Pegandon, Kabupaten Kendal.
-
Bagaimana Jakarta menarik investor? Pemprov DKI Jakarta mengundang para investor untuk datang menjajaki berbagai proyek potensial yang dikelola oleh badan usaha milik daerah (BUMD) serta badan layanan umum daerah (BLUD).
-
Di mana Jembatan Gantung Panyindangan berada? Jembatan gantung Panyindangan penghubung Desa Baginda dengan Desa Gunasari, Kecamatan Sumedang Selatan, Kabupaten Sumedang, Jawa Barat berhasil mencuri perhatian.
Mengenai bidang yang akan digarap oleh perusahaan milik Tommy Winata, menurut dia, tim Artha Graha telah menyatakan ketertarikannya untuk membangun pabrik baja. "Utusan dari perusahaan itu sudah datang ke kita dan menyampaikan keinginannya untuk membangun pabrik baja, dan pemkab sangat mendukungnya," ujarnya.
Sekretaris Kabupaten Pandeglang, Aah Wahid Maulany menyatakan perusahaan itu segera melakukan survei ke wilayah selatan, di antaranya Kecamatan Cikeusik yang kemungkinan memiliki potensi bahan baku baja.
Aah menyatakan, untuk pembangunan pabrik baja dibutuhkan lahan ratusan hektar, dan Pemkab Pandeglang siap memberi fasilitas perusahaan itu memperoleh lahan yang dibutuhkan.
"Kita akan bantu investor yang ingin menanamkan modalnya, termasuk PT Artha Graha, yang penting tidak merugikan masyarakat, bahkan harus secara konkret memberikan dampak positif bagi peningkatan ekonomi warga," ujarnya.
Dia juga menyatakan, potensi bahan tambang, termasuk bahan baku untuk besi dan baja dimungkinkan berada di wilayah selatan hanya kandungannya perlu dilakukan survei, dan Pemkab Pandeglang mendukung perusahaan yang akan melaksanakan penelitian.
"Kalau pasir besi memang positif ada di Kecamatan Cikeusik dan sekitarnya, tapi kita juga belum tahu apakah itu merupakan salah satu bahan baku untuk pembuatan baja atau bukan," ujarnya.
Kepala Dinas Pertambangan dan Energi Pandeglang Girgijantoro menyatakan dari hasil penelitian potensi pasir besi seluas 1.000 hektare yang membentang sepanjang pantai selatan di daerah itu. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Potret area perumahan dan ruko terbengkalai milik Tommy Soeharto.
Baca SelengkapnyaSetelah penjualan, GRP akan mempertahankan 5 persen saham, sementara YKC memegang 45 persen, SYS memegang 35 persen, dan HWI memegang 15 persen saham di GYS.
Baca SelengkapnyaPengalihan PMN ini dilakukan dalam proses restrukturisasi keuangan Waskita.
Baca SelengkapnyaNama Tomy Winata jadi perhatian masyarakat terkait dengan Proyek Rempang Eco City.
Baca SelengkapnyaJumlah tersebut lebih besar dari usulan awal Kementerian BUMN, senilai Rp10 T.
Baca SelengkapnyaKebijakan hilirisasi di Indonesia tetap menarik bagi investor asing.
Baca SelengkapnyaJokowi menekankan, pemerintah tengah mendorong percepatan transisi energi di sejumlah daerah.
Baca SelengkapnyaWSKT tidak akan sampai menjadi pasien PT Perusahaan Pengelolaan Aset (PPA) lantaran masih punya aset bernilai bagus, termasuk jalan tol.
Baca SelengkapnyaPT Timah pertama kali teken kerja sama dengan lima smelter swasta pada tahun 2018 hingga 2020.
Baca SelengkapnyaMulai tahun 2026 mendatang, Hutama Karya akan lebih banyak melepas kepemilikan tol dari pada membangun tol JTTS.
Baca SelengkapnyaProyek Rempang Eco City dikerjakan oleh PT Makmur Elok Graha (MEG).
Baca SelengkapnyaJanji Manajemen Sepatu Bata, Alihkan Pegawai Kena PHK ke Pabrik Lain
Baca Selengkapnya