BBM naik, buruh rokok berpenghasilan Rp 25.000 menjerit
Merdeka.com - Presiden Joko Widodo atau akrab disapa Jokowi secara resmi telah menaikkan harga Bahan Bakar Minyak (BBM). Kebijakan ini menjadi tamparan keras bagi sebagian masyarakat kalangan bawah. Sebab, imbas dari kebijakan ini berpengaruh pada naiknya kebutuhan pokok sehari-hari.
Sehari-hari, Sarahi (44) bekerja sebagai buruh di pabrik rokok di Kudus, Jawa Tengah. Dia mengeluhkan naiknya harga BBM bersubsidi yang diikuti naiknya harga kebutuhan sehari-hari.
"Orang kecil, gaji kecil tapi harga sekarang jadi naik lagi. Bingung saya nutupnya," ungkap Sarahi saat ditemui di tempat kerjanya, Kudus, Jawa Tengah, Rabu (19/11).
-
Apa saja kebutuhan pokok yang harganya naik? Memasuki akhir November, harga sejumlah kebutuhan pokok melambung tinggi. Di pasar tradisional Boyolali, harga gula putih dan gula merah naik drastis. Kenaikan harga gula cukup tinggi hingga mencapai Rp4.000 per kilogram.
-
Apa jenis BBM yang turun harganya? Harga BBM jenis Pertamax, Pertamax Green 95, Pertamax Turbo, Dexlite, dan Pertamina Dex turun sedangkan untuk Pertalite atau BBM subsidi tidak mengalami perubahan.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Apa itu konsumsi BBM? Untuk pemilik kendaraan konvensional, menghitung konsumsi bahan bakar adalah hal yang sangat krusial, terutama dengan fluktuasi harga bensin yang terjadi setiap bulan. Agar tidak mengalami pengeluaran berlebih akibat penggunaan BBM yang tidak efisien, banyak pengendara yang mulai mencatat konsumsi bahan bakar setiap kali mereka mengisi bensin.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
-
Mengapa BPH Migas keluarkan regulasi tentang BBM subsidi? Untuk memastikan penyaluran BBM bersubsidi ini tepat sasaran dan tidak disalahgunakan, BPH Migas telah mengeluarkan regulasi mengenai pedoman pembinaan hasil pengawasan kepada penyalur.
Buruh pabrik Sigaret Kretek Tangan (SKT) ini hanya mendapat upah Rp 25.000 saban hari. "Saya ini kan nge-batil (merapihkan batang rokok yang baru saja dilinting), kalau nge-batil itu diupah Rp 7.400 per batangnya," jelas Sarahi.
Dalam sehari Sarahi mampu merapihkan sekitar 3.000 batang rokok. "Harusnya diupah tiap hari Rp 23.000-an, tapi kadang suka dikasih Rp 25.000," tuturnya.
Upah itu dikantongi setelah Sarahi bekerja 6 jam di tiap hari, mulai pukul 06.00 WIB sampai 12.00 WIB.
Untuk diketahui, dalam proses pembuatan satu batang rokok hingga sampai kepada pengemasan melalui empat tahapan.
Tahapan pertama yakni pemilihan tembakau yang siap untuk dijadikan sebatang rokok. Setelah itu, tembakau yang sudah siap kemudian digiling atau dilinting dengan sebuah alat manual.
Usai dilinting menjadi rokok, kemudian para buruh yang bertugas merapihkan kedua ujung rokok pun beraksi.
"Ini kan setelah dilinting, tembakau di ujung-ujungnya keluar-keluar. Nah ini digunting biar rapih," jelas Sarahi.
Kemudian, batang-batang rokok itu pun masuk dalam proses pengemasan. Pengemasan sendiri terdiri dari pemasukan ke dalam bungkus rokok hingga penempelan cukai yang biasa terdapat di bagian atas bungkus rokok. (mdk/noe)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Belakangan ini harga beras melambung tinggi, masyarakat semakin tercekik usai kenaikan yang signifikan.
Baca SelengkapnyaIndustri rokok tembakau resah karena tarif cukai naik tiap tahun
Baca SelengkapnyaKebijakan pemotongan gaji untuk iuran Tapera dari ini menuai kritik publik karena semakin menambah beban hidup pekerja di tengah kenaikan harga kebutuhan pokok.
Baca SelengkapnyaSelain tergolong kebutuhan makanan, Rokok juga menjadi penyebab utama garis kemiskinan di Sumatra Utara meningkat.
Baca SelengkapnyaPengusaha berharap agar kenaikan cukai didasarkan pada tingkat inflasi yang berada di bawah 10 persen.
Baca SelengkapnyaSalah satu yang dikhawatirkan yakni kenaikan cukai 2025
Baca SelengkapnyaKondisi penurunan produksi ini juga berdampak terhadap realisasi penerimaan negara dari CHT.
Baca SelengkapnyaArifin tak menapikkan jika kenaikan harga minyak mentah dunia bakal semakin membebani pemerintah memberikan subsidi untuk sejumlah produk BBM.
Baca SelengkapnyaSemakin tingginya harga rokok mendorong perokok pindah ke alternatif rokok yang lebih murah.
Baca SelengkapnyaPertamina ikut melakukan penyesuaian harga pada BBM non subsidi yang terdiri dari BBM gasoline, Pertamax Turbo dan Pertamax Green 95.
Baca SelengkapnyaHarga beras medium di pasaran rata-rata telah melampaui harga acuan sebesar Rp 10.900-Rp 11.800 per kg.
Baca SelengkapnyaPenurunan produksi industri rokok diakibatkan kenaikan cukai eksesif pada periode 2023–2024.
Baca Selengkapnya