BCA Belum Berencana Naikkan Bunga Deposito
Merdeka.com - Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA) Santoso mengatakan, pihaknya belum memiliki rencana menaikkan suku bunga deposito, sebab saat ini kondisi likuiditas BCA dalam kondisi aman. Selain itu, kondisi ekonomi domestik yang cenderung stabil di tengah tantangan ekonomi global.
"Kita deposito tidak mengalami kenaikan, karena kita lihat kita sedang menyikapi kondisi ekonomi sekarang kan banyak hal yang tidak menentu dari luar, terutama dari Amerika, situasi berubah ubah," kata dia, di Kompleks BI, Jakarta, Senin (10/6).
Dia pun menegaskan bahwa saat ini Bank BCA tidak mengalami tekanan likuiditas. Hal tersebut juga diperkuat dengan kebijakan Bank Indonesia yang menahan suku bunga acuannya.
-
Kenapa kinerja intermediasi perbankan tetap baik? Kinerja intermediasi terjaga baik dengan kredit tumbuh 12,36% yoy atau sebesar Rp 7.478 triliun didorong oleh kredit investasi yang mencapai 15,09% yoy dan Kredit Modal Kerja yang tumbuh sebesar 11,68% yoy.
-
Siapa yang menilai sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial, seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kapan kinerja industri perbankan terjaga stabil? Di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian dan gejolak geopolitik global, kinerja industri perbankan Indonesia per Juni 2024 terjaga stabil,' jelas Mahendra Siregar dalam konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK), Jumat (2/8).
-
Bagaimana BRI mempertahankan kinerja positif di tengah ketidakpastian? “Keberhasilan BRI Group menjaga kinerja positif tersebut ditunjukkan dari asset yang secara konsolidasian meningkat 9,93% year on year (yoy) menjadi Rp1.851,97 triliun. Pertumbuhan aset tersebut juga diiringi dengan perolehan laba dalam 9 bulan yang mencapai sebesar Rp44,21 triliun atau tumbuh 12,47% yoy“, jelasnya.
-
Bagaimana BRI menjaga likuiditas di tengah kenaikan BI Rate? 'Saat ini kami tidak memiliki isu likuiditas karena masih longgar. Kami akan terus mempertahankan likuiditas tersebut secara sehat dan mempertahankan pertumbuhan kredit double digit,' tambahnya.
-
Kenapa OJK melihat sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
"Kalau kita lihat sampai sekarang tidak ada isu likuiditas di BCA. Di industri tidak ada tuntutan kenaikan yang terlalu besar. Karena BI rate juga gak naik, bahkan kelihatannya kalau melihat sinyal dari Bu Menteri Keuangan, kemungkinan kondisinya akan sedikit tren menurun," jelas dia.
Sejauh ini pertumbuhan bisnis BCA dinilai cukup stabil. Dia mengakui memang ada dana dari tabungan yang keluar saat momen lebaran. Namun, dia yakin dana tersebut akan masuk ke giro lagi karena pengusaha kebanyakan di giro.
"Sejauh ini pertumbuhan kami stabil, bagus. Selalu lebaran itu adalah dari tabungan keluar nanti masuk ke giro, karena pengusaha kebanyakan di giro. Positive side-nya akan terbuka secara perekonomian. Giro misalnya untuk membayar utang," urai Santoso.
"Nanti akan menimbulkan pertumbuhan lagi, kita cukup optimis. Kami melihatnya tidak ada sesuatu yang mengkhawatirkan," tandasnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kenaikan suku bunga dinilai upaya Bank Indonesia untuk mengendalikan inflasi.
Baca SelengkapnyaKebijakan suku bunga BI akan terus mempertimbangkan sejumlah faktor, terutama pergerakan nilai tukar Rupiah.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia mempertahankan suku bunga acuan di level 6,25 persen demi menjaga stabilitas Rupiah.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia terus melakukan berbagai inovasi untuk meredam segala tekanan terhadap rupiah.
Baca SelengkapnyaDengan demikian, suku bunga Deposit Facility sebesar 5,5 persen, dan suku bunga Lending Facility 7 persen.
Baca SelengkapnyaBank of England di Inggris dan The Fed di Amerika Serikat menurunkan suku bunga acuan.
Baca SelengkapnyaKe depan tren penurunan suku bunga kebijakan negara maju khususnya Amerika Serikat terus berlanjut.
Baca SelengkapnyaKeputusan ini konsisten dengan arah kebijakan moneter untuk memastikan tetap terkendalinya inflasi pada sasaran 2,5±1 persen pada tahun 2024 dan 2025.
Baca Selengkapnyakebijakan makroprudensial dan sistem pembayaran tetap pro-growth untuk mendukung pertumbuhan ekonomi yang berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaKeputusan mempertahankan suku bunga ini bertujuan menjaga aliran masuk modal asing dan stabilitas nilai tukar rupiah terhadap dolar AS.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaMelansir data Bloomberg, nilai tukar Rupiah diperjualbelikan direntang Rp16.417 per dolar AS.
Baca Selengkapnya