BCA klaim industri perbankan kini jauh lebih baik dibanding saat krisis 1998
Merdeka.com - Direktur PT Bank Central Asia Tbk (BCA), Rudy Susanto, mengatakan industri perbankan Indonesia saat ini sudah cukup kuat menghadapi kondisi Rupiah yang tertekan. Berbeda dengan 20 tahun lalu, atau saat krisis 1998, di mana banyak bank yang terpaksa tutup karena bangkrut.
"20 Tahun lalu, 98 kan recap kita, tahun 2000 an terus start lagi. Jadi dulu juga masih konsentrasi dengan penghimpunan dana, kredit belum kuat, kalau sekarang saya rasa sudah balance BCA dan pure profesional," kata Rudy, di Jakarta, Selasa (15/5).
Rudy mengatakan, bahkan jika Rupiah sampai menyentuh level Rp 20.000 per USD perbankan Indonesia masih bisa menghadapinya. Sebab, rasio kecukupan modal atau capital adequancy ratio (CAR) industri perbankan Indonesia tengah tinggi.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
-
Mengapa Redenominasi Rupiah diusulkan? Redenominasi bertujuan untuk menyederhanakan jumlah digit pada pecahan rupiah tanpa mengurangi daya beli, harga atau nilai rupiah terhadap harga barang dan/atau jasa.
-
Bagaimana mekanisme redenominasi Rupiah? Bank Indonesia sebenarnya sudah pernah memaparkan hal ini kepada DPR beberapa tahun lalu melalui Rancangan Undang-Undang Redenominasi.
-
Kenapa OJK melihat sektor keuangan stabil? Rapat Dewan Komisioner Bulanan Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pada 30 Agustus 2023 menilai stabilitas sektor jasa keuangan nasional terjaga dan resilien dengan indikator prudensial. seperti permodalan maupun likuiditas yang memadai serta profil risiko yang terjaga di tengah meningkatnya ketidakpastian perekonomian global.
-
Kenapa mata uang Indonesia disebut Rupiah? Nama Rupiah dipilih sebagai nama mata uang Indonesia karena, kuatnya pengaruh budaya India selama masa kejayaan kerajaan-kerajaan Hindu-Buddha di Nusantara, yang berlangsung selama ratusan tahun.
"Sebagian besar bank-bank kita ini posisinya jauh lebih bagus daripada posisi 1998. Jadi kalau ada banyak yang bilang NPL jelek, NPL tinggi tapi itu sebenarnya bagian dari bisnis kita. Yang penting kemampuan dia buat profit cukup tidak untuk hapus NPL?," ujarnya.
Kendati demikian, Rudy mengungkapkan simulasi yang dilakukan OJK yaitu Rupiah mencapai level Rp 20.000 kemungkinan terjadinya sangat kecil sekali. "Saya rasa waktu stress test dipasang kondisi yang paling jelek yang kemungkinan kejadiannya tuh kecil sekali, bukan artinya kita akan jadi Rp 20.000. Jadi waktu OJK bilang stress test 20.000 itu dianggap kondisi yang berat sekali bank kita bagimana."
Sebelumnya, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) melakukan stress test atau uji ketahanan Rupiah terhadap Dolar AS (USD). Hal tersebut dalam menyikapi fluktuasi mata uang garuda yang hampir menyentuh angka Rp 14.000 per USD.
Menteri Koordinator Perekonomian, Darmin Nasution, mengatakan stress test dilakukan untuk melihat sejauh mana ketahanan perbankan terhadap gejolak Rupiah. Dia menegaskan, simulasi tersebut bukan berarti pasti akan terjadi.
"Namanya juga stress test, itu pasti tidak cuma Rp 14.000 yang dia bikin kalau stress test, kalau kejadian gini gimana kita, kejadian gitu gimana. Katakanlah Rp 20.000, bagaimana dia bilang, oke kan? Makanya ya sudah," ujar Menko Darmin di Kantornya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Bank Indonesia terus melakukan berbagai inovasi untuk meredam segala tekanan terhadap rupiah.
Baca SelengkapnyaMengutip data Bloomberg, nilai tukar Rupiah diperdagangkan di level Rp16.255 per USD pada Senin (29/4).
Baca SelengkapnyaJika dibandingkan dengan demo besar-besaran zaman dulu, rupiah saat ini tidak seanjlok dulu.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) pada September 2023 tercatat 6,54 persen yoy atau menjadi Rp8.147,17 triliun.
Baca SelengkapnyaTerdapat 5 ancaman ekonomi global saat ini, di antaranya penurunan inflasi hingga suku bunga tinggi.
Baca SelengkapnyaPelemahan rupiah tidak lebih buruk dibandingkan Peso Filipina, Baht Thailand, dan Won Korea .
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo menyampaikan, nilai tukar Rupiah hingga 19 Maret 2024 relatif stabil.
Baca SelengkapnyaRupiah kembali melemah hingga ke level Rp16.000 terhadap mata uang dolar AS seperti yang pernah dialami Indonesia saat krisis moneter 1998.
Baca SelengkapnyaGubernur BI, Perry Warjiyo mengakui nilai tukar Rupiah masih tertekan oleh dolar AS.
Baca SelengkapnyaGubernur Bank Indonesia Perry Warjiyo pun yakin nilai tukar Rupiah akan terus menguat, ditopang kepercayaan investor dan pasar yang juga semakin besar.
Baca SelengkapnyaMenurut Sri Mulyani, banyak masyarakat Indonesia yang melihat pelemahan Rupiah itu dari nominalnya terhadap USD.
Baca SelengkapnyaNilai tukar (kurs) Rupiah berada di level Rp15.618 per USD.
Baca Selengkapnya