BCA: Vaksinasi Massal Bantu Pemulihan Ekonomi Sebuah Negara
Merdeka.com - Direktur Bank Central Asia atau BCA, Haryanto T. Budiman mengatakan, vaksinasi massal telah terbukti bisa membantu pemulihan ekonomi sebuah negara. Tercermin dari pelaksanaan vaksinasi mampu mengendalikan penyebaran virus corona di sebuah negara.
"Jadi memang kuncinya ini di vaksinasi," kata Haryanto dalam Virtual Press Conference Vaksinasi Insan BCA, Jakarta, Senin (24/5).
Sementara negara yang tidak gencar mengimunisasi masyarakatnya terbukti sulit dengan terjadinya gelombang lanjutan dari penyebaran virus. Dia mencontohkan Jepang sebagai negara yang kurang masif dalam pelaksanaan vaksinasi. Sebab, meski menjalankan protokol kesehatan dengan ketat, namun tidak bisa menghalau ledakan kasus baru.
-
Kenapa negara termiskin kesulitan beli vaksin? Ini terlepas fakta bahwa negara termiskin juga berjuang untuk membeli dan meluncurkan vaksin COVID-19 untuk melawan pandemi.
-
Mengapa beberapa orang kebal terhadap Covid-19? Meskipun vaksin dan booster secara radikal mengurangi risiko kematian dan komplikasi berat dari COVID-19, mereka tidak banyak membantu menghentikan virus dari memasuki lapisan hidung dan sistem pernapasan.
-
Siapa saja yang berisiko karena anak tidak divaksinasi? Anak yang tidak divaksinasi juga membawa risiko bagi anggota keluarga lainnya.
-
Bagaimana cara meningkatkan ketahanan kesehatan melalui vaksin? Menkes Budi juga menambahkan, untuk mendukung ketahanan kesehatan, diperlukan penelitian yang berkelanjutan dan mengikuti perkembangan teknologi. Pemerintah melalui berbagai program terus mendorong pengembangan vaksin berbasis teknologi terkini.
-
Apa dampaknya jika anak tidak divaksinasi? Tidak memberi vaksin pada anak bisa menyebabkan sejumlah dampak kesehatan yang tidak diinginkan.
-
Bagaimana cara mengatasi keterlambatan imunisasi? Apabila imunisasi terlewat, langkah yang harus diambil adalah segera menjadwalkan imunisasi susulan. Dalam beberapa situasi, vaksinasi masih dapat diberikan dalam rentang waktu tertentu sesuai dengan panduan medis yang berlaku. Sebagai contoh, vaksin pentavalen masih bisa diberikan sebelum anak mencapai usia satu tahun. Penting untuk berkonsultasi dengan dokter guna mengetahui jenis vaksin yang bisa diberikan segera tanpa mengurangi efektivitasnya.
"Jepang ini memang disiplin protokol kesehatannya tinggi, tapi vaksinasi di sana lamban. Kurang 2 persen, akibatnya ada lagi peningkatan kasus baru," kata dia.
Kondisi ini kata Haryanto berbeda dengan Indonesia. Pemerintah disebutnya sangat bergerak aktif mencari stok vaksin Covid-19 untuk disuntikkan ke masyarakat. "Pemerintah kita ini cepat tanggap dan bisa dapat vaksin," katanya.
Lalu dilanjutkan dengan membuat dua program vaksinasi yakni vaksin gratis dan gotong royong. Pemberian vaksin juga telah dibuatkan skala prioritas, dari tenaga kesehatan, TNI dan Polri, hingga orang lanjut usia (lansia).
"Kita lakukan vaksinasi ini dengan berbagai cara, yang lansia juga divaksin dengan program vaksin gratis pemerintah, dengan juga vaksin gotong royong," kata dia.
Berbagai upaya tersebut bertujuan agar perekonomian bisa kembali bergerak. Sehingga perekonomian nasional bisa kembali pulih dan keluar dari tantangan dampak pandemi Covid-19.
"Ini semua supaya kita sehat dan dengan demikian perekonomian kita lebih baik ke depan," kata dia mengakhiri.
BCA Jadi Perbankan Pertama Ikut Vaksin Gotong Royong
Direktur Utama Bank Bank Central Asia atau BCA, Jahja Setiaatmadja mengklaim pihaknya menjadi perusahaan perbankan pertama yang menjalani program vaksin gotong royong. Program vaksinasi Covid-19 yang bekerja sama dengan perusahaan swasta dalam pengadaan vaksin.
Pelaksanaan program ini merupakan upaya bank swasta untuk membantu meringankan beban pemerintah untuk mengimunisasi masyarakat dalam rangka menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity). Dia mengatakan, pelaksanaan program vaksinasi gotong royong ini juga sebagai bentuk nyata berjalannya program pemerintah.
"Ini keseriusan kami untuk mendukung program pemerintah yakni vaksinasi gotong royong. Jadi program ini bukan angan-angan saja," kata Jahja dalam Virtual Press Conference Vaksinasi Insan BCA, Jakarta, Senin (24/5).
Dalam hal ini perusahaan akan membeli vaksin dari Bio Farma dan Kimia Farma yang mengatur impor pengadaan vaksin. Harga vaksin juga akan dibayarkan perusahaan sesuai dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah melalui Kementerian Kesehatan.
"Kami bekerja sama dengan Bio Farma dan Kimia Farma untuk kegiatan impor vaksin sampai pelaksanaan vaksin," kata dia.
Untuk vaksinasi gotong royong perdana ini, akan menggunakan vaksin merek Sinopharm yang diimpor dari China. Namun tidak menutup kemungkinan BCA juga akan membeli dari merek lain karena menyesuaikan dengan jumlah ketersediaan vaksin.
"Jumlahnya ini tergantung ketersediaan. Kalau targetnya sih kami ingin cepat selesai, kalau perlu besok, tapi kita hidup di kenyataan dan semua negara lagi cari vaksin yang sama, bukan kita saja," kata dia.
Jahja pun mengajak perusahaan yang mampu membeli vaksin sendiri untuk mengikuti jejak langkah BCA. Meskipun dia menyadari tidak semua perusahaan memiliki kemampuan yang sama. Sebab sampai saat ini masih ada perusahaan yang bahkan belum bisa memenuhi kewajibannya membayarkan THR karyawan.
"Keuangan perusahaan kan ada yang lumayan (mampu membeli vaksin) tapi ada juga yang belum mampu (beli vaksin), yang masih belum bisa bayar THR aja kan ada. Tapi kalau kita mampu ya ikutlah vaksin gotong royong ini," kata dia mengakhiri. (mdk/idr)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.
Baca SelengkapnyaBahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.
Baca SelengkapnyaTjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.
Baca SelengkapnyaSembilan negara ini rela "bagi-bagi" uang supaya warganya punya anak dan bisa menambah serta menjaga perekonomian suatu negara.
Baca SelengkapnyaMenkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca
Baca SelengkapnyaData ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.
Baca SelengkapnyaBeberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaNamun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.
Baca SelengkapnyaMenkes Budi ungkap cara pemerintah mencegah penyebaran penyakit monkey pox (Mpox) di Indonesia
Baca SelengkapnyaImbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.
Baca Selengkapnya