Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

BCA: Vaksinasi Massal Bantu Pemulihan Ekonomi Sebuah Negara

BCA: Vaksinasi Massal Bantu Pemulihan Ekonomi Sebuah Negara pertumbuhan ekonomi. ©2019 Merdeka.com/Imam Buhori

Merdeka.com - Direktur Bank Central Asia atau BCA, Haryanto T. Budiman mengatakan, vaksinasi massal telah terbukti bisa membantu pemulihan ekonomi sebuah negara. Tercermin dari pelaksanaan vaksinasi mampu mengendalikan penyebaran virus corona di sebuah negara.

"Jadi memang kuncinya ini di vaksinasi," kata Haryanto dalam Virtual Press Conference Vaksinasi Insan BCA, Jakarta, Senin (24/5).

Sementara negara yang tidak gencar mengimunisasi masyarakatnya terbukti sulit dengan terjadinya gelombang lanjutan dari penyebaran virus. Dia mencontohkan Jepang sebagai negara yang kurang masif dalam pelaksanaan vaksinasi. Sebab, meski menjalankan protokol kesehatan dengan ketat, namun tidak bisa menghalau ledakan kasus baru.

Orang lain juga bertanya?

"Jepang ini memang disiplin protokol kesehatannya tinggi, tapi vaksinasi di sana lamban. Kurang 2 persen, akibatnya ada lagi peningkatan kasus baru," kata dia.

Kondisi ini kata Haryanto berbeda dengan Indonesia. Pemerintah disebutnya sangat bergerak aktif mencari stok vaksin Covid-19 untuk disuntikkan ke masyarakat. "Pemerintah kita ini cepat tanggap dan bisa dapat vaksin," katanya.

Lalu dilanjutkan dengan membuat dua program vaksinasi yakni vaksin gratis dan gotong royong. Pemberian vaksin juga telah dibuatkan skala prioritas, dari tenaga kesehatan, TNI dan Polri, hingga orang lanjut usia (lansia).

"Kita lakukan vaksinasi ini dengan berbagai cara, yang lansia juga divaksin dengan program vaksin gratis pemerintah, dengan juga vaksin gotong royong," kata dia.

Berbagai upaya tersebut bertujuan agar perekonomian bisa kembali bergerak. Sehingga perekonomian nasional bisa kembali pulih dan keluar dari tantangan dampak pandemi Covid-19.

"Ini semua supaya kita sehat dan dengan demikian perekonomian kita lebih baik ke depan," kata dia mengakhiri.

BCA Jadi Perbankan Pertama Ikut Vaksin Gotong Royong

Direktur Utama Bank Bank Central Asia atau BCA, Jahja Setiaatmadja mengklaim pihaknya menjadi perusahaan perbankan pertama yang menjalani program vaksin gotong royong. Program vaksinasi Covid-19 yang bekerja sama dengan perusahaan swasta dalam pengadaan vaksin.

Pelaksanaan program ini merupakan upaya bank swasta untuk membantu meringankan beban pemerintah untuk mengimunisasi masyarakat dalam rangka menciptakan kekebalan kelompok (herd immunity). Dia mengatakan, pelaksanaan program vaksinasi gotong royong ini juga sebagai bentuk nyata berjalannya program pemerintah.

"Ini keseriusan kami untuk mendukung program pemerintah yakni vaksinasi gotong royong. Jadi program ini bukan angan-angan saja," kata Jahja dalam Virtual Press Conference Vaksinasi Insan BCA, Jakarta, Senin (24/5).

Dalam hal ini perusahaan akan membeli vaksin dari Bio Farma dan Kimia Farma yang mengatur impor pengadaan vaksin. Harga vaksin juga akan dibayarkan perusahaan sesuai dengan harga yang telah ditetapkan pemerintah melalui Kementerian Kesehatan.

"Kami bekerja sama dengan Bio Farma dan Kimia Farma untuk kegiatan impor vaksin sampai pelaksanaan vaksin," kata dia.

Untuk vaksinasi gotong royong perdana ini, akan menggunakan vaksin merek Sinopharm yang diimpor dari China. Namun tidak menutup kemungkinan BCA juga akan membeli dari merek lain karena menyesuaikan dengan jumlah ketersediaan vaksin.

"Jumlahnya ini tergantung ketersediaan. Kalau targetnya sih kami ingin cepat selesai, kalau perlu besok, tapi kita hidup di kenyataan dan semua negara lagi cari vaksin yang sama, bukan kita saja," kata dia.

Jahja pun mengajak perusahaan yang mampu membeli vaksin sendiri untuk mengikuti jejak langkah BCA. Meskipun dia menyadari tidak semua perusahaan memiliki kemampuan yang sama. Sebab sampai saat ini masih ada perusahaan yang bahkan belum bisa memenuhi kewajibannya membayarkan THR karyawan.

"Keuangan perusahaan kan ada yang lumayan (mampu membeli vaksin) tapi ada juga yang belum mampu (beli vaksin), yang masih belum bisa bayar THR aja kan ada. Tapi kalau kita mampu ya ikutlah vaksin gotong royong ini," kata dia mengakhiri. (mdk/idr)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster
Kasus Covid-19 Muncul lagi, Sekda Jateng Sebut yang Terpapar Karena Belum Booster

Terkait mobilisasi orang yang banyak berpotensi terjadi pada liburan Natal dan Tahun Baru, pemerintah belum mengeluarkan kebijakan pembatasan perjalanan.

Baca Selengkapnya
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes
Klaim Pandemi Covid-19 Rekayasa Muncul Lagi, Begini Kata Kemenkes

Bahkan, muncul narasi menyatakan bahwa virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19 tidak ada.

Baca Selengkapnya
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox
Menkes Ungkap Alasan Tak Masif Minta Masyarakat Vaksinasi Mpox

Sebelumnya, Budi menyatakan vaksin cacar monyet masih menyasar kelompok tertentu, seperti penderita HIV.

Baca Selengkapnya
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Pakar Minta Pemerintah Cek Antibodi Masyarakat
Kasus Covid-19 Naik Lagi, Pakar Minta Pemerintah Cek Antibodi Masyarakat

Tjandra Yoga Aditama mengatakan, tren peningkatan laju kasus Covid-19 di Indonesia dan sejumlah negara lain masih perlu diwaspadai.

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Cacar Monyet di Indonesia Masih Terkendali
Menkes Klaim Cacar Monyet di Indonesia Masih Terkendali

Hingga saat ini kasus cacar monyet di Indonesia masih tercatat 88 sejak tahun 2022 dan di tahun 2023 sempat naik, kemudian turun lagi pada tahun 2024.

Baca Selengkapnya
Negara-negara yang Rela
Negara-negara yang Rela "Bagi-bagi" Uang agar Penduduknya Punya Anak

Sembilan negara ini rela "bagi-bagi" uang supaya warganya punya anak dan bisa menambah serta menjaga perekonomian suatu negara.

Baca Selengkapnya
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah
Respons Menkes Soal Gaduh Efek Samping Vaksin AstraZeneca Disebut Picu Pembekuan Darah

Menkes angkat bicara mengenai efek samping vaksin Covid-19 AstraZeneca

Baca Selengkapnya
Kemenkes Sebut 1,8 Juta Anak Belum Diimunisasi
Kemenkes Sebut 1,8 Juta Anak Belum Diimunisasi

Data ini berdasarkan informasi yang dikumpulkan sejak 2018 sampai 2023.

Baca Selengkapnya
FOTO: Kasus Covid-19 Meningkat Signifikan, Warga Antre Vaksin Booster saat Car Free Day Jakarta
FOTO: Kasus Covid-19 Meningkat Signifikan, Warga Antre Vaksin Booster saat Car Free Day Jakarta

Beberapa waktu terakhir terjadi lonjakan kasus Covid-19 yang cukup signifikan di Indonesia.

Baca Selengkapnya
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman
Menkes Klaim Vaksin Covid-19 Buatan Dalam Negeri Relatif Lebih Aman

Namun kalau untuk yang komorbid, kata Menkes, risiko tetap ada karena virusnya tidak hilang.

Baca Selengkapnya
Strategi Pemerintah Cegah Penyebaran Mpox, Karantina hingga Vaksinasi
Strategi Pemerintah Cegah Penyebaran Mpox, Karantina hingga Vaksinasi

Menkes Budi ungkap cara pemerintah mencegah penyebaran penyakit monkey pox (Mpox) di Indonesia

Baca Selengkapnya
Antisipasi Lonjakan Covid-19 Jelang Libur Akhir Tahun, Kemenkes Minta Masyarakat Lengkapi Vaksinasi
Antisipasi Lonjakan Covid-19 Jelang Libur Akhir Tahun, Kemenkes Minta Masyarakat Lengkapi Vaksinasi

Imbauan ini untuk mencegah lonjakan kasus Covid-19 jelang Natal 2023 dan Tahun Baru 2024.

Baca Selengkapnya