Beban DKI terlalu berat, Jabodetabek termasuk 10 kota terbesar RI
Merdeka.com - Menteri Perencanaan Pembangunan Nasional (PPN)/Kepala Bappenas, Bambang Brodjonegoro, mengatakan DKI Jakarta sebagai pusat kegiatan ekonomi sudah terlalu padat dan terbebani. Pemerintah menilai perlu untuk memindahkan kegiatan ekonomi ke daerah lain.
Maka dari itu, direncanakan untuk memindahkan pusat pemerintahan keluar Pulau Jawa. "Beban Jakarta sudah terlalu berat karena Jakarta adalah pusat segalanya," ungkapnya di sela-sela Diskusi Hari Kependudukan 2017 dengan mengangkat tema 'Demografi Indonesia: Masa Depan yang Diinginkan', di Kantornya, Jakarta Pusat, Selasa (11/7).
Beban Jakarta semakin bertambah saat kota penyangga DKI juga semakin besar. "Saya sampaikan dari 10 kota di Indonesia, 5 itu ada di Jabodetabek, jadi bebannya itu sudah terlalu berat," jelas dia.
-
Bagaimana perubahan nama DKI Jakarta berpengaruh ke ekonomi? Perubahan ini tidak hanya sekedar perubahan nama, tetapi juga mengandung dampak besar dalam hal kebijakan ekonomi dan pemerintahan.
-
Bagaimana cara Pemprov DKI mengatasi kemacetan Jakarta? Pemprov DKI juga bakal memanfaatkan teknologi kecerdasan buatan alias Artificial Intelligence (AI). Menurut Kepala Dishub DKI Syafrin Liputo, pihaknya sedang memproses kerja sama dengan Google Inc.
-
Apa yang menyebabkan kemacetan Jakarta meningkat? Berdasarkan data TomTom Traffic Index pada Februari 2023, terjadi peningkatan signifikan kepadatan lalu lintas di Jakarta. Angkanya mencapai 53 persen.
-
Kenapa banyak orang di wilayah penyangga ibu kota mengalami obesitas? “Ini mungkin dipicu oleh pendapatan yang makin meningkat, terutama angka obesitas ini banyak dari daerah penyangga, yang lebih tinggi dari Jakarta,“ katanya
-
Kenapa kemacetan Jakarta makin parah? Kemacetan di Jakarta dari waktu ke waktu semakin parah. Hingga kini, macet menjadi salah satu pekerjaan rumah yang harus diselesaikan oleh pemerintah provinsi DKI.
-
Kenapa kemacetan di Jakarta semakin parah? Indeks kemacetan DKI Jakarta naik dari peringkat ke-46 menjadi posisi ke-29 kota termacet di dunia. Berdasarkan riset TomTom InterInternational.
Menurutnya, perlu dilakukan penyebaran pusat-pusat pertumbuhan baru, sehingga beban pertumbuhan tidak hanya dikonsentrasikan di satu kota saja. "Saya angkat supaya semua pihak sadar bahwa jangan nanti pertumbuhan ekonomi semata-mata hanya mengandalkan Jakarta," pungkasnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Menurut Heru, Kota Metropolitan sekitar Jakarta juga harus tumbuh. Nantinya, ada pembentukan kawasan aglomerasi.
Baca SelengkapnyaKawasan aglomerasi itu termuat dalam Bab IX tentang kawasan regional.
Baca SelengkapnyaJokowi menegaskan, pembangunan IKN sekaligus pemindahan ibu kota bukan proyek yang diteken seorang presiden, melainkan sudah menjadi keputusan rakyat.
Baca SelengkapnyaDKI Jakarta akan berubah menjadi Daerah Khusus Jakarta (DKJ).
Baca SelengkapnyaBambang Brodjonegoro menegaskan, Jakarta akan tetap menjadi kota yang paling penting secara ekonomi meskipun Ibu Kota berpindah ke Nusantara, Kalimantan Timur.
Baca SelengkapnyaJakarta sebagai kota global ini disiapkan setelah kota tersebut tak lagi menyandang ibu kota negara.
Baca SelengkapnyaPemrov rancang strategi saat Jakarta tak lagi jadi ibu kota negara.
Baca SelengkapnyaMasih banyak pihak yang menanyakan alasan pemindahan Ibu Kota ke IKN Nusantara.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani sudah merapatkan hal ini di Istana Merdeka pada Selasa (12/9) .
Baca SelengkapnyaAkan melepas status sebagai ibu kota negara, Jakarta berkomitmen memperkuat perannya sebagai Kota Global.
Baca SelengkapnyaUrbanisasi besar-besaran di Jakarta dimulai pada tahun 1949, ketika Ibukota dipindahkan kembali ke Jakarta. Sebelumnya ibu kota berada di Yogyakarta.
Baca SelengkapnyaDKI Jakarta diimbau untuk mencontoh Dubai yang sukses menjadi Global City.
Baca Selengkapnya