Beda dengan Prabowo, Sri Mulyani sebut RI Perlu Menteri Perempuan
Merdeka.com - Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati memaparkan belanja pemerintah sepanjang 2018 yang mencatatkan kinerja positif. Menurutnya, hal ini tak lepas dari peran menteri-menteri perempuan dalam pemerintahan Jokowi-JK.
"Belanja tahun lalu relatif baik. Mungkin perlu menteri perempuan karena kita bisa belanja dengan baik," ujar Menkeu Sri Mulyani di Hotel Mulia, Jakarta, Kamis (31/1).
Sri Mulyani merinci, sepanjang tahun lalu belanja pemerintah tercatat sebesar Rp 1.444,4 triliun atau 99,3 persen dari target APBN 2018 dan tumbuh 14,2 persen dari tahun sebelumnya. Belanja K/L mencapai Rp 836,2 triliun atau 98,7 persen dari target APBN dan tumbuh 9,3 persen dari tahun sebelumnya.
-
Apa yang diungkapkan Sri Mulyani tentang bukber Kabinet Jokowi? Sangat terbatas, tidak semua menteri hadir termasuk dari PDIP, PKB dan NasDem.
-
Apa yang disampaikan Sri Mulyani tentang anggaran perlinsos Kemensos? 'Apabila dilihat pada chart tersebut, realisasi anggaran perlinsos dan bansos dari Kemensos 6 tahun terakhir, 2019—2024 periode yang sama Januari—Februari, tidak terdapat perbedaan pola realisasi belanja perlinsos kecuali pada tahun 2023,' ucap Sri Mulyani di Mahkamah Konstitusi RI, Jumat (5/4).
-
Apa profesi Sri Mulyani saat ini? Hingga saat ini, Ia mesih menjabat sebagai menkeu selama dua periode kepemimpinan Jokowi di Kabinet Kerja dan Kabinet Indonesia Maju.
-
Apa yang dilakukan Sri Mulyani setelah bertemu Jokowi? Namun, Sri Mulyani enggan bicara banyak setelah rapat bersama Jokowi. Dia menolak memberikan pernyataan dan enggan tanya jawab dengan awak media. Sembari menjawab singkat, ia cuma menunjukkan gestur minta maaf dengan tangannya.
-
Kenapa Sri Mulyani bertemu Jokowi? 'Ya betul. Pukul 14.30 WIB, Bu Menkeu diagendakan untuk diterima Bapak Presiden di Istana Merdeka, untuk melaporkan hal-hal yang terkait pelaksanaan APBN 2024,' kata Koordinator Staf Khusus Presiden, Ari Dwipayana kepada wartawan, Jumat (2/2/2024).
-
Siapa yang hadir di rapat Sri Mulyani dan Jokowi? Rapat itu juga dihadiri Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) Arifin Tasrif.
Belanja non K/L mencapai Rp 608,2 triliun atau 100,2 persen dari target APBN dan tumbuh 21,6 persen dari tahun sebelumnya. Transfer ke daerah dan dana desa mencapai Rp 757,8 triliun atau 98,9 persen dari target APBN dan tumbuh 2,1 persen dari tahun sebelumnya.
Transfer ke daerah Rp 697,8 triliun atau 98,8 persen dari target APBN dan tumbuh 2,3 dari tahun sebelumnya. Dana desa Rp 59,9 triliun atau 99,8 persen dari target APBN 2018 dan tumbuh 0,2 persen dari tahun sebelumnya.
Dengan angka-angka tersebut, pemerintah berhasil menekan defisit anggaran menjadi Rp 259,9 triliun atau sebesar 1,76 persen terhadap PDB di dalam APBN 2018. Defisit anggaran tersebut jauh lebih rendah dibanding batas yang ditetapkan sesuai UU APBN 2018, yang senilai Rp 325,9 triliun atau setara dengan 2,19 persen dari PDB.
"2018 kita tutup dengan defisit jauh lebih kecil. Primary balance mendekati 0. Ini memperlihatkan kinerja APBN 2018 sangat positif dan dikelola dengan sangat bertanggung jawab," tandasnya.
Sebelumnya, Calon Presiden 01 Joko Widodo atau Jokowi sempat menjelaskan kabinetnya diisi banyak kaum perempuan. Pernyataan ini menyinggung pasangan lawan soal tak adanya kader Gerindra perempuan yang masuk dalam struktur utama partai.
Terang saja, ini membuat calon presiden 02 Prabowo Subianto mempermasalahkan Jokowi yang menyampaikan soal kuantitas. Dia menuturkan, ada masyarakat yang merasakan kerugian-kerugian besar, akibat kebijakan menteri perempuan di kabinet Pemerintahan Jokowi.
"Menurut saya, kita jangan masalahkan orang per orang. Tapi yang kita masalahkan adalah kebijakan-kebijakan yang dia hasilkan, yang dia produksikan," ucap Prabowo di arena debat capres, Hotel Bidakara, Jakarta, Kamis (17/1).
Dia menuturkan, masalah perempuan bisa dicari dan disesuaikan jumlahnya. Namun, jika ada output-nya atau kebijakannya, bisa diperdebatkan lagi.
"Harus perempuan, tapi harus cakap dan prorakyat. Tidak perempuan yang mengambil kebijakan-kebijakan tidak prorakyat. Ini masalahnya. Saya tidak akan membanggakan karena hanya perempuan. Jika dia perempuan, tapi dia tidak membela rakyatnya sendiri, ya tidak perlu dibanggakan," kata Prabowo.
Namun, siapakah menteri yang dimaksud Prabowo tersebut?
Dalam susunan menteri Kabinet Kerja Pemerintahan Jokowi-Jusuf Kalla, ada beberapa perempuan yang menduduki jabatan tersebut. Diantaranya:
1. Menko PMK Puan Maharani2. Menteri Luar Negeri Retno L.P. Marsudi3. Menteri Keuangan Sri Mulyani4. Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan Siti Nurbaya5. Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti6. Menteri Kesehatan Nila Moeloek7. Menteri BUMN Rini Soemarno8. Menteri Perempuan dan Anak Yohanna Yambise
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Para 'Srikandi' ini ditunjuk karena dinilai mampu menjalankan tugas sesuai kemampuannya.
Baca SelengkapnyaIndonesia ternyata juga memiliki 3 sosok wanita inspiratif yang berhasil menjadi bagian dari Kabinet Indonesia Maju.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani kembali akan menjadi Menteri Keuangan di kabinet Prabowo.
Baca SelengkapnyaProfil enam wanita cantik yang siap mengisi posisi menteri dan membantu Presiden Prabowo Subianto dalam menjalankan kabinet lima tahun kedepan.
Baca SelengkapnyaFaisal Basri Menyebut Sri Mulyani jadi menteri yang paling siap mundur.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani dinilai memiliki kemampuan dalam menjaga disiplin fiskal APBN.
Baca SelengkapnyaPada tahun ketiga pemerintahan Jokowi, Sri Mulyani ditarik kembali ke Indonesia untuk menduduki lagi posisi Menteri Keuangan.
Baca SelengkapnyaVeronica Tan nampak mengenakan atasan putih dengan rok merah. Dia datang tidak lama setelah Sri Mulyani tiba.
Baca SelengkapnyaSri selalu menjadi pendengar yang baik jika kementerian dan lembaga (K/L) meminta anggaran.
Baca SelengkapnyaOptimisme itu muncul lantaran Menteri Keuangan kembali isi oleh Sri Mulyani Indrawati yang dinilai memiliki integritas yang tinggi dalam mengelola keuangan.
Baca SelengkapnyaPak Bas langsung menimpali, bahwa yang meminta tambahan anggaran adalah Presiden Jokowi
Baca SelengkapnyaMenteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati optimis outlook penerimaan pajak tahun ini bisa melebihi target yang sudah ditentukan sebesar Rp1.818,2 triliun.
Baca Selengkapnya