Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Beda pendapat soal Blok Masela, Bos SKK Migas temui Menko Rizal

Beda pendapat soal Blok Masela, Bos SKK Migas temui Menko Rizal Rizal Ramli. ©2013 Merdeka.com/dwi narwoko

Merdeka.com - ‎Tindakan Menteri Koordinator Kemaritiman Rizal Ramli kembali memicu polemik, yaitu soal pengembangan Blok Masela, di Maluku. Rizal menginginkan pengembangan blok tersebut menggunakan pipa gas ke Kepulauan Aru, sehingga infrastruktur di Maluku berkembang.

Namun, Satuan Kerja Khusus Pelaksana Kegiatan Hulu Minyak dan Gas Bumi (SKK Migas) tetap ngotot memakai kapal gas alam cair terapung (Floating LNG). Alasannya, pengembangan dengan kapal lebih murah ketimbang memakai pipa gas.

Kepala SKK Migas Amien Sunaryadi langsung menemui Rizal Ramli karena perbedaan pendapat pengembangan blok dengan cadangan gas 10,7 triliun kaki kubik (TCF).

"Kemarin itu, Kepala SKK Migas (Amien Sunaryadi) datang ke kantor. Kami bertukar pikiran untuk cari solusi yang optimum," ungkapnya di Balai Sudirman, Jakarta, Kamis (9/10).

Rizal sadar pembangunan Blok Masela tidak semudah dengan hanya membandingkan soal biaya pembangunan dua opsi pengembangan blok tersebut. Menurut dia, perbandingan harga dan biaya hanya masalah kecil dalam pembangunan infrastruktur di Blok Masela.

"Itu pendekatan hitungan (accounting) saja, tapi kami ingin pendekatan ekonomi supaya manfaatnya juga sebesar-besarnya buat rakyat dan masyarakat kita, terutama penduduk Maluku. Ini perlu wawasan yang lebih luas daripada sekitar itu saja," tegasnya.

Mantan dirut Bulog ini menegaskan Menteri ESDM Sudirman Said tak hadir dalam pertemuan tersebut. Namun, Rizal mengaku pertemuannya dengan Amine berjalan dengan baik.

"Pertemuan kami dengan Pak Amien baik dan konstruktif," tutupnya.

Sebagai informasi, pengembangan Blok Masela dengan menggunakan pipa gas mencapai USD 19,3 miliar. Sedangkan, penggunaan kapal gas alam cair terapung hanya mencapai USD 14,8 miliar.

Namun, pengembangan memakai pipa gas mengalami kendala lantaran di bawah laut Aru ada palung sepanjang 150 km sehingga pengembangan ini dinilai berbahaya.

Baca juga:Menko Rizal sebut pipa gas Blok Masela akan buat Maluku majuKepretan Menko Rizal bidik pejabat sektor ESDMSoal Blok Masela, SKK Migas tunggu kajian konsultan independenBlok Masela, proyek kilang terapung dinilai untungkan industri kapalMenko Rizal sebut paket kebijakan jilid III semakin tajamMenko Rizal kesal Freeport buang limbah berbahaya ke sungai Papua (mdk/bim)

Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Desak Pertamina Kebut Blok Masela, SKK Migas: Pokoknya Agustus Semua Harus Selesai
Desak Pertamina Kebut Blok Masela, SKK Migas: Pokoknya Agustus Semua Harus Selesai

SKK Migas minta rencana pengembangan di Blok Masela oleh Pertamina rampung dalam satu bulan.

Baca Selengkapnya
Repsol Hengkang, 4 Raksasa Migas Antre Masuk Blok Andaman III
Repsol Hengkang, 4 Raksasa Migas Antre Masuk Blok Andaman III

Kendati begitu, dia belum mau membocorkan siapa perusahaan migas yang hendak mengambil alih Andaman III.

Baca Selengkapnya
Resmi Kolaborasi, Krakatau Steel Sediakan Pipa Baja untuk Salurkan BBM ke Terminal Plumpang
Resmi Kolaborasi, Krakatau Steel Sediakan Pipa Baja untuk Salurkan BBM ke Terminal Plumpang

Pipa baja yang diproduksi oleh PT Krakatau Pipe Industries dengan bahan baku baja hot rolled coil (HRC) dari Krakatau Steel.

Baca Selengkapnya
Menperin: Ada Industri Besar yang Tak Ingin Kebijakan Harga Gas Murah Dilanjutkan
Menperin: Ada Industri Besar yang Tak Ingin Kebijakan Harga Gas Murah Dilanjutkan

Ada pihak yang berusaha untuk menghalau terbitnya kebijakan yang akan memudahkan pelaku industri tertentu.

Baca Selengkapnya
Pertamax Bakal Gantikan Pertalite Jadi BBM Subsisi, BPH Migas Beri Bocoran Begini
Pertamax Bakal Gantikan Pertalite Jadi BBM Subsisi, BPH Migas Beri Bocoran Begini

Pertamax Bakal Gantikan Pertalite Jadi BBM Subsisi, BPH Migas Beri Bocoran Begini

Baca Selengkapnya
Kunjungi Papua Barat Daya, Kepala BPH Migas: Sinergi Hulu dan Hilir Migas Harus Terus Didorong
Kunjungi Papua Barat Daya, Kepala BPH Migas: Sinergi Hulu dan Hilir Migas Harus Terus Didorong

Sinergi keduanya tersebut dibutuhkan untuk mengoptimalkan pemanfaatan gas bumi dalam negeri.

Baca Selengkapnya
VIDEO: Panas! Komisi VII Blak-blakan Aksi Mafia Migas, Ada Perwira Polisi Terlibat
VIDEO: Panas! Komisi VII Blak-blakan Aksi Mafia Migas, Ada Perwira Polisi Terlibat "Kapolri, Harus Dicopot"

Anggota Komisi VII, Muhammad Nasir blak-blakan aksi mafia migas di Inhil.

Baca Selengkapnya
Pertamina Diminta Lepas Sumur Migas Lama ke Swasta, Menteri Bahlil: Jangan Nafsu Kuda tapi Tenaga Ayam
Pertamina Diminta Lepas Sumur Migas Lama ke Swasta, Menteri Bahlil: Jangan Nafsu Kuda tapi Tenaga Ayam

Bahlil tidak mempermasalahkan apakah BUMN atau swasta yang mengelola, selama itu masih perusahaan nasional .

Baca Selengkapnya
Kejar Target Produksi 1 Juta Barel Minyak per Hari, Blok Migas RI Butuh Bantuan Asing
Kejar Target Produksi 1 Juta Barel Minyak per Hari, Blok Migas RI Butuh Bantuan Asing

Selain Rokan, Arifin juga menyebut Blok Cepu yang punya potensi migas lebih besar dari perhitungan saat ini.

Baca Selengkapnya
Begini Strategi Pemerintah Capat Target Net Zero Emission 2060
Begini Strategi Pemerintah Capat Target Net Zero Emission 2060

Gas bumi juga berguna menjadi bahan baku untuk industri pupuk.

Baca Selengkapnya
SKK Migas: Prioritas Produksi Minyak dan Gas Bumi untuk Kebutuhan Dalam Negeri
SKK Migas: Prioritas Produksi Minyak dan Gas Bumi untuk Kebutuhan Dalam Negeri

SKK Migas: Prioritas Produksi Minyak dan Gas Bumi untuk Kebutuhan Dalam Negeri

Baca Selengkapnya
Usai Akuisisi Masela, Petronas Incar Potensi Blok Migas Lain di Indonesia Timur
Usai Akuisisi Masela, Petronas Incar Potensi Blok Migas Lain di Indonesia Timur

PT Pertamina Hulu Energi (PHE) bersama Petronas Masela telah sukses mengakuisisi kepemilikan Shell Upstream Overseas Services (I) Limited di Blok Masela, Maluku

Baca Selengkapnya