Beda Sikap Penjualan Obat Sirop Anak di Apotek BUMN dengan Apotek Swasta
Merdeka.com - Etalase obat-obatan sirop penurun demam pada anak di apotek Kimia Farma hilang. Seluruh obat sirop anak ditarik. Hal ini sebagai tindak lanjut atas perintah Kementerian Kesehatan dan Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM).
Salah satu pegawai apotek dan klinik Kimia Farma di Kota Bekasi mengatakan, penjualan obat sirop untuk anak dihentikan sejak Kementerian Kesehatan mengeluarkan perintah penarikan obat. Total, hampir 50 botol obat sirop anak dari berbagai merek yang tidak dijual sementara waktu.
"Sejak kemarin siang sudah ditarik, karena dilarang untuk dijual dulu," ujar pegawai apotek dan klinik Kimia Farma yang tak mau disebutkan namanya kepada merdeka.com, Jumat (21/10).
-
Apa penyebab umum batuk pilek anak? Sekitar 80 persen dari kasus batuk pilek pada anak disebabkan oleh infeksi virus.
-
Kenapa anak-anak sering batuk pilek? Anak lebih rentan terhadap batuk pilek karena sistem kekebalan tubuh mereka masih berkembang. Mereka belum memiliki kekebalan terhadap banyak kuman yang ada di lingkungan sekitar mereka.
-
Obat apa yang bisa bahaya buat anak? Sejumlah obat-obatan bisa jadi sangat berbahaya bahkan mungkin mematikan ketika dikonsumsi oleh anak atau bayi.
-
Mengapa demam terjadi pada anak? Demam merupakan respons alami tubuh terhadap infeksi atau penyakit.
-
Bagaimana cara mengatasi batuk pilek anak? Penting untuk menjaga kebersihan anak, memberikan nutrisi yang baik, dan menghindari paparan kuman yang berlebihan.
-
Apa saja gejala demam pada anak? Gejala demam pada anak adalah peningkatan suhu tubuh yang mencapai 38°C atau lebih bila diukur dengan termometer. Gejala lain yang dapat menyertai demam pada anak tergantung pada penyebabnya.
Pegawai tersebut menyampaikan, dalam kurun 1 hingga 2 minggu terakhir, pembelian obat sirop bagi anak yang tengah demam ataupun batuk pilek mengalami peningkatan, meski tidak signifikan.
Sementara untuk pasien yang berobat di klinik tersebut didominasi pasien dewasa, sehingga resep obat yang diberikan dokter yaitu obat tablet.
Sementara obat sirop anak ditarik, etalase Kimia Farma menyediakan vitamin atau booster imun yang dapat dikonsumsi anak ataupun orang dewasa.
"Yang ditarik kan hanya obat-obat sirop anak. Kami ikut instruksi pusat saja," pungkasnya seraya menutup percakapan.
Apotek Swasta
Sementara itu, apotek swasta yang hanya berjarak sekitar 100 meter dari apotek dan klinik Kimia Farma yang dikunjungi merdeka.com, terpantau masih menjual beberapa obat sirop anak dengan berbagai macam merek.
Meski begitu, pengelola apotek tersebut mengatakan bahwa masyarakat sejak Kamis siang sudah tidak ada lagi yang membeli obat sirop anak.
"Sejak ada kabar tentang itu (penyakit gagal ginjal akut) tidak ada yang beli obat sirop anak. Biasanya sehari pasti ada yang beli," kata pengelola apotek swasta.
Dia mengatakan, kabar tentang penyakit gagal ginjal anak yang diduga disebabkan dari obat sirop, sedikitnya berpengaruh terhadap penjualan di apotek yang dia kelola.
Sebab, tak dipungkiri pada musim pancaroba saat ini imun anak-anak kerap mengalami penurunan. Akibatnya, tidak sedikit anak-anak alami demam, batuk, atau pilek.
Membeli obat sirop yang sudah populer di pasar pun menjadi pilihan para orang tua meredakan gejala yang diderita anak.
Atas kondisi saat ini, pengelola apotek swasta itu pun berharap ada penjelasan sekaligus titik terang mengenai obat-obatan yang tidak berdampak negatif bagi tubuh anak-anak ataupun orang dewasa.
"Selama ini baik-baik saja. Kalau ada berita seperti itu, obat-obatan ditarik kita pun meski tidak menarik obatnya tapi tidak berani untuk jual, orang tua pun begitu tidak beli sementara," pungkasnya.
Rencana Penarikan Obat oleh Pemerintah
Rencana penarikan obat sirop anak disampaikan langsung oleh Menteri Kesehatan, Budi Gunadi Sadikin.
"Jadi sekarang, kami berkoordinasi dengan BPOM supaya bisa cepat dipertegas, itu obat-obatan mana saja yang harus kita tarik," kata Budi di Kota Serang, Banten Kamis (20/10).
Dia mengatakan, zat kimia tersebut terdeteksi di organ pasien melalui penelitian terhadap 99 pasien balita meninggal akibat gagal ginjal di Indonesia.
"Kami tarik dan ambil darahnya, kami lihat ada bahan kimia berbahaya merusak ginjal. Kemudian kami datangi rumahnya, kami minta obat obatan yang dia minum, itu mengandung juga bahan-bahan tersebut," ujarnya.
Budi mengatakan diperlukan sikap tegas pemerintah untuk melindungi masyarakat dari risiko gagal ginjal. Sebab jumlah kasus meninggal akibat gagal ginjal di Indonesia telah mencapai 70-an pasien per bulan.
"Yang terdeteksi (sakit) di Indonesia sekitar 35 sebulan, rumah sakit sekarang sudah mulai agak penuh, kami ambil tindakan preventif," katanya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ada perbedaan signifikan pada kelompok kelas menengah yang berbelanja menjadi lebih sedikit.
Baca SelengkapnyaHarga beras SPHP produksi Bulog tidak diperjualbelikan secara bebas oleh retail modern.
Baca SelengkapnyaSemua upaya promosi menghasilkan volume konsumsi yang stabil selama periode Ramadan, karena tidak ada indikasi konsumen belanja stok barang lebih banyak.
Baca SelengkapnyaNama Pasar Gembrong sangat familiar bagi warga Ibu Kota.
Baca SelengkapnyaLibur Lebaran dimanfaatkan para orang tua yang mengajak anaknya untuk berbelanja mainan di Pasar Gembrong.
Baca SelengkapnyaMasuk tahun ajaran baru sekolah, buku tulis mulai banyak diburu orang tua murid.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia, Budihardjo Iduansjah menyebut bahwa ada perubahan pola konsumsi masyarakat kelas menengah.
Baca SelengkapnyaPedagang mainan di Pasar Gembrong Jakarta, Kamis (27/6/2024) mengalami sepi pembeli di tengah liburan sekolah.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan survei dari MetrixLab pada tahun 2024, sinergi Tokopedia dan ShopTokopedia juga menarik lebih banyak pengguna loyal.
Baca SelengkapnyaSecara bulanan, penjualan eceran diperkirakan meningkat 1,6 persen (mtm), setelah pada bulan sebelumnya mengalami kontraksi 7,2 persen (mtm).
Baca SelengkapnyaLonjakan disinyalir akibat berkurangnya stok akibat musim kemarau dan tidak sebanding dengan permintaan pasar.
Baca SelengkapnyaPenjualan seragam dan peralatan sekolah pun mengalami peningkatan hingga 30 persen.
Baca Selengkapnya