Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Begini Cara Pilih Online Trading Lewat Perusahaan Sekuritas

Begini Cara Pilih Online Trading Lewat Perusahaan Sekuritas bursa saham. shutterstock

Merdeka.com - Masyarakat mungkin sudah tidak asing lagi dengan rekening saham yang diperjualbelikan melalui online maupun offline. Literasi keuangan pada tahun 2019 hingga 2022 sudah meningkat yakni 49,68 persen atau meningkat sebesar 11,65 persen. Sedangkan untuk inklusi keuangan dari tahun 2019-2022 meningkat 85,10 persen atau 8,91 persen.

Hal ini menandakan bahwa masyarakat sudah banyak yang melek mengenai keuangan seperti bermain investasi, saham dan lain sebagainya. Kendati begitu, anda perlu mengetahui beberapa hal.

Dikutip dari akun instagram resmi @sikapiuangmu, Rabu (!6/11), perusahaan yang memiliki izin dari OJK untuk melakukan jual beli efek atau saham.

Orang lain juga bertanya?

Apabila anda ingin membuka rekening saham kini bisa melalui offline dan online. Jika anda ingin membuka rekening saham offline anda bisa melalui kantor perusahaan sekuritas, dan untuk online bisa langsung mengunjungi situs halaman website dan platform online trading.

Namun ada 4 hal yang harus menjadi pertimbangan anda untuk memilih perusahaan sekrutira atau platform online trading, simak selengkapnya:

1. Legalitas

Pertama, pastikan terlebih dahulu, platform tersebut harus memiliki izin dari Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Bursa efek Indonesia (BEI) seperti izin Wakil Perantara Perdagangan Efek (WPPE).

2. Reputasi

Analisis kompeten dan tidak pernah melakukan pelanggaran ketentuan.

3. Fasilitas atau layanan yang ditawarkan

Transaksi mudah dan mendapatkan layanan market update.

4. Biaya

Hal ini juga perlu anda dipertimbangkan yakni, biaya transaksi terjangkau.

"Mau berinvestasi kini lebih praktis dengan kehadiran platform online trading.. Tapi hati-hati jangan sampai terjebak tawaran cuan dari platform online trading tidak berizin," tulis @sikapiuangmu.

(mdk/azz)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
Survei BPS 2024: Indeks Literasi Keuangan 65,43 Persen dan Inklusi Keuangan 75,02 Persen
Survei BPS 2024: Indeks Literasi Keuangan 65,43 Persen dan Inklusi Keuangan 75,02 Persen

Sedangkan indeks literasi keuangan syariah tercatat lebih rendah mencapai 39,11 persen dan indeks inklusi keuangan syariah sebesar 12,88 persen.

Baca Selengkapnya
Survei OJK: Literasi Keuangan di Indonesia Sangat Jomplang
Survei OJK: Literasi Keuangan di Indonesia Sangat Jomplang

OJK berkomitmen akan terus mengedukasi masyarakat mengenai sektor jasa keuangan pada berbagai aspek.

Baca Selengkapnya
Survei: Emak-Emak Lebih Melek Keuangan Dibandingkan Laki-Laki
Survei: Emak-Emak Lebih Melek Keuangan Dibandingkan Laki-Laki

Hasil SNLIK tahun 2024 menunjukkan indeks literasi keuangan penduduk Indonesia sebesar 65,43 persen. Sementara indeks inklusi keuangan sebesar 75,02 persen.

Baca Selengkapnya
Begini Dampak dari Masyarakat Minim Literasi Keuangan
Begini Dampak dari Masyarakat Minim Literasi Keuangan

Pihaknya memberikan edukasi finansial kepada masyarakat termasuk pengenalan produk keuangan, dan manajemen keuangan dalam kehidupan setelah pernikahan.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Penyebab Masyarakat Banyak Terjerat Judol hingga Pinjol
Ternyata, Ini Penyebab Masyarakat Banyak Terjerat Judol hingga Pinjol

Pesatnya teknologi digital saat ini membuat masyarakat dapat dengan mudah melakukan aktivitas keuangan.

Baca Selengkapnya
Kemudahan Layanan Kredit Diharapkan Bisa Genjot Inklusi Keuangan di Indonesia
Kemudahan Layanan Kredit Diharapkan Bisa Genjot Inklusi Keuangan di Indonesia

OJK mencatat, tingkat inklusi keuangan di Indonesia masih rendah.

Baca Selengkapnya
OJK-BPS Gelar Survei Literasi dan Inklusi Keuangan Indonesia 2024, Pegawai Tertinggi
OJK-BPS Gelar Survei Literasi dan Inklusi Keuangan Indonesia 2024, Pegawai Tertinggi

indeks inklusi keuangan menggunakan parameter penggunaan terhadap produk dan layanan keuangan.

Baca Selengkapnya
Transaksi kripto di Indonesia Tembus Rp10,4 Triliun, Jumlah Pelanggan Naik 466.000 Tiap Bulan
Transaksi kripto di Indonesia Tembus Rp10,4 Triliun, Jumlah Pelanggan Naik 466.000 Tiap Bulan

Jika ditotal dari Januari-Agustus 2023, total nilai transaksi aset kripto sebesar Rp86,45 triliun.

Baca Selengkapnya
Tren Pinjol Meningkat, Kredit Bank Masih Jadi Pilihan Masyarakat
Tren Pinjol Meningkat, Kredit Bank Masih Jadi Pilihan Masyarakat

OJK mencatat, penyaluran kredit perbankan tumbuh 9,39 persen secara tahunan pada Mei 2023 menjadi Rp6.577 triliun.

Baca Selengkapnya
OJK: Investor Pasar Modal Didominasi Generasi Milenial dan Gen Z
OJK: Investor Pasar Modal Didominasi Generasi Milenial dan Gen Z

Perkembangan jumlah investor ritel cukup pesat karena OJK mendorong transformasi digital di seluruh aspek,

Baca Selengkapnya
Lawan Rentenir hingga Pinjol Ilegal, OJK Genjot Inklusi Keuangan di Pedesaan
Lawan Rentenir hingga Pinjol Ilegal, OJK Genjot Inklusi Keuangan di Pedesaan

Peningkatan inklusi keuangan penting untuk meningkatkan kapasitas masyarakat agar tidakmengakses aktivitas ilegal di sektor jasa keuangan.

Baca Selengkapnya
Jangan Asal Beli, Ini Tiga Waktu yang Tepat Beli Saham Biar Untung
Jangan Asal Beli, Ini Tiga Waktu yang Tepat Beli Saham Biar Untung

Sebelum membeli saham, sebaiknya melakukan riset terlebih dahulu agar tidak rugi.

Baca Selengkapnya