Begini skema dan bentuk Holding BUMN Migas
Merdeka.com - Kementerian BUMN akan meresmikan pembentukan Holding BUMN di sektor minyak bumi dan gas (Migas) melalui rapat umum pemegang saham (RUPS) pada 25 Januari mendatang.
Direktur Sumber Daya Manusia Pertamina, Nicke Widyawati mengatakan, struktur Pertamina setelah holding terbentuk akan memiliki beberapa subholding.
"Nanti bentuk akhirnya itu holding adalah strategic holding, di bawahnya ada beberapa subholding. Seluruh anak usaha yang dimiliki Pertamina akan diintegrasikan jadi subholding upstream. Kemudian subholding refinery and petrochemical, ini pun akan dikonsolidasikan jadi subholding pengolahan. Kemudian ketiga, subholding pemasaran atau retail. Keempat, subholding gas," kata Nicke di Gedung Kementerian BUMN, Selasa (23/1).
-
Dimana Pertamina akan berpartisipasi? PT Pertamina (Persero) menyiapkan 9 (sembilan) potensi kerjasama dan kolaborasi sebagai upaya langkah konkrit dalam membangun infrastruktur hijau di ajang flagship event ASEAN Indo Pacific Forum (AIPF) yang akan berlangsung di Jakarta pada 5 - 6 September 2023.
-
Siapa yang terlibat dalam kerjasama Pertamina di BMTH? Pertamina Patra Niaga bekerjasama dengan Pelindo untuk penyiapan relokasi fasilitas penerimaan BBM dan Avtur ke dermaga baru.
-
Apa tugas utama PT Pertamina Hulu Energi? Sebagai usaha hulu migas, tugas dan tanggung jawab PHE ini umumnya meliputi kegiatan eksplorasi, pengembangan lapangan migas, produksi/eksploitasi, serta pengangkatan minyak bumi atau gas alam.
-
Apa saja yang Pertamina salurkan? Pertamina Patra Niaga siap menyalurkan BBM dan LPG subsidi sesuai dengan kuota yang ditetapkan Pemerintah.
-
Siapa yang mendirikan PT Pertamina Hulu Energi? PT Pertamina Hulu (PHE) merupakan salah satu anak perusahaan PT Pertamina (persero) yang bergerak di bidang hulu minyak dan gas (migas).
-
Di mana Pertamina Hulu Energi terdaftar sebagai anggota? PHE telah terdaftar dalam United Nations Global Compact ('UNGC') sebagai member sejak Juni 2022.
Nicke menjelaskan, dalam subholding gas inilah Perusahaan Gas Negara (PGN) akan masuk dan mengelola seluruh bisnis gas. "Ini yang akan terbentuk dengan masuknya PGN ke Pertamina grup. Ini cikal bakal subholding gas," ujarnya.
Nantinya, Pertamina dan PGN akan terintegrasi dengan cara saling mengambil alih anak usaha, di mana PGN akan mengambil alih anak usaha Pertamina yang selama ini mengelola gas yaitu Pertagas.
Kendati demikian, Nicke menjelaskan bahwa implementasi akan dilakukan secara bertahap. "Karena kita tidak ingin mengganggu kegiatan usaha, karena seluruh perusahaan sudah berjalan. Ada customer yang dilayani, kita tidak ingin mengganggu itu. Tim operasi yang akan detailkan tahapannya. Kita sepakat final structurenya seperti itu," ujarnya.
Pengambil alihan Pertagas oleh PGN sebagai integrasi dari holding migas ini ditargetkan selesai akhir Maret ini. Proses tersebut akan sejalan dengan pengambil alihan anak usaha PGN di bidang hulu yaitu Saka Energi Indonesia oleh Pertamina.
Sebelumnya, Deputi Bidang Usaha Pertambangan, Industri Strategis, dan Media Kementerian BUMN Fajar Harry Sampurno mengatakan nantinya Perusahaan Gas Negara (PGN) akan menjadi subholding yang fokus mengatur dan mengelola seluruh bisnis gas selama ini.
Menurut Harry, dengan holding ini maka PGN akan berubah statusnya menjadi anak perusahaan Pertamina.
Di bawah komando Pertamina, PGN akan berperan sebagai subholding dan tetap memiliki fokus bisnis pada sektor gas bumi. Bahkan, peranannya akan lebih diperluas dengan bisnis pengelolaan dan penjualan gas bumi. Termasuk juga mengelola kilang LNG Arun, FSRU Jawa Barat dan sejumlah bisnis gas yang selama ini dikelola langsung oleh Pertamina maupun anak usaha.
Dengan begitu, semua hal yang terkait dengan urusan gas bumi akan dikelola langsung oleh PGN. Sementara, Pertamina akan tetap fokus sektor hulu dan hilir minyak bumi, sekaligus juga mengawasi kinerja PGN.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Begini jurus jitu Pertamina untuk menarik investasi.
Baca SelengkapnyaGN berfokus dalam optimalisasi di berbagai sektor bisnis untuk menopang kinerja Perseroan.
Baca SelengkapnyaKomisaris Utama PGN, Amien Sunaryadi memacu PGN Group agar meningkatkan keberadaannya di mata masyarakat.
Baca SelengkapnyaPertamina telah melakukan transformasi bisnis yang berkelanjutan dan digitalisasi.
Baca SelengkapnyaPertamina Beberkan 3 agenda penting wujudkan transisi energi.
Baca SelengkapnyaBahan bakar rendah karbon tersebut yaitu CNG, LNG, hidrogen, amonia, atau bahan bakar lainnya untuk kendaraan dan kapal-kapal milik PIS.
Baca SelengkapnyaPembubaran SKK Migas saat ini tengah menjadi pembicaraan sejumlah pihak.
Baca SelengkapnyaPertamina Patra Niaga berkomitmen untuk menjadi solusi energi dan mitra dekarbonisasi utama bagi industri hulu migas.
Baca Selengkapnya7 BUMN Karya Bakal Dilebur jadi 3 Kluster Perusahaan, Ini Sederet Hal Harus Diperhatikan
Baca SelengkapnyaKeputusan untuk menyatukan perusahaan-perusahaan tambang ini bertujuan untuk menciptakan manajemen risiko yang lebih kuat dan efektif.
Baca SelengkapnyaPHE hingga Juni 2023 mencatatkan produksi minyak sebesar 570 ribu barel per hari (MBOPD) dan produksi gas 2757 juta standar kaki kubik per hari (MMSCFD).
Baca SelengkapnyaBahlil tidak mempermasalahkan apakah BUMN atau swasta yang mengelola, selama itu masih perusahaan nasional .
Baca Selengkapnya