BEI: Ada 31 Calon Emiten Baru Hingga Akhir 2019
Merdeka.com - Direktur Penilaian Perusahaan Bursa Efek Indonesia (BEI), I Gede Nyoman Yetna, mengatakan akan ada 31 calon emiten baru melantai di bursa saham sampai akhir tahun ini. Sampai dengan hari ini, sebanyak 40 perusahaan telah tercatat di BEI melalui skema penawaran umum perdana saham (initial public offering/IPO).
Dengan 31 calon emiten baru, maka akan ada total sebanyak 71 perusahaan melantai di pasar modal sepanjang 2019.
Nyoman menjelaskan, dari 31 pipeline saham tersebut, 1 perusahaan masih dirahasiakan namanya. Sebab, cakupan investornya yang luas, di mana sahamnya dapat ditawarkan ke investor Amerika Serikat (AS) atau luar AS.
-
Apa yang dicapai oleh saham BBRI sejak IPO? Apabila mempertimbangkan stock split dan right issue, sampai dengan saat ini, tercatat saham BBRI telah naik 61,5 kali lipat apabila dibandingkan dengan saat IPO.
-
Kapan BRI melantai di Bursa Efek Indonesia? Saham PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan kode BBRI tepat 20 tahun melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 November 2023.
-
Kenapa RS Grha Kedoya mencatatkan saham di Bursa Efek Indonesia? Saat ini, Perseroan telah mencatatkan saham perdana di Bursa Efek Indonesia dengan kode saham RSGK, menunjukkan upaya mereka untuk meningkatkan perkembangan dan kontribusi pada dunia kesehatan di Indonesia.
-
Kapan BNI pertama kali IPO? Pada 1996 BNI untuk pertama kalinya menawarkan saham perdana kepada masyarakat atau IPO dengan mencatatkan sahamnya di Bursa Efek Jakarta dan Bursa Efek Surabaya.
-
Siapa saja investor yang terlibat di IKN? Agung menyebutkan sepanjang tahun 2023 ada sekitar 23 investor pelopor dari dalam negeri yang melakukan Groundbreaking di IKN dengan Investasi non-APBN senilai Rp41 triliun.
-
Siapa yang meluncurkan Bursa Karbon Indonesia? Bursa Karbon Indonesia di Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi diluncurkan oleh Presiden RI Joko Widodo pada Selasa (29/09) lalu.
Kendati begitu, pihaknya memberikan petunjuk bahwa perseroan bergerak di sektor konsumer (consumer goods).
"Total pipeline saham 31 perusahaan. 1 perusahaan mengajukan penawaran umum berdasarkan skema Reg-S of US Securities Act dan SEC Rule 144A sehingga identitas perusahaan masih dirahasiakan," tuturnya di Jakarta, Rabu (9/10).
Untuk detail perusahaan, berikut 31 calon emiten baru tersebut:
1. PT Ifishdeco Tbk
2. PT Dana Brata Luhur Tbk
3. PT Itama Ranoraya Tbk
4. PT Gaya Abadi Sempurna Tbk
5. PT Alamanda Investama Tbk
6. PT Digital Mediatama Maxima Tbk.
7. PT Asia Sejahtera Mina Tbk
8. PT Singaraja Putra Tbk
9. PT Sinergi Inti Plastindo Tbk
10. PT Ginting Jaya Energi Tbk
11. PT Aneka Minera Indonesia Tbk
12. PT Palma Serasih Tbk
13. PT Mulia Boga Raya Tbk
14. PT Prima Globalindo Logistik Tbk
15. PT Cisadane Sawit Raya Tbk
16. PT Indo Bintang Mandiri Tbk
17. PT Repower Asia Indonesia Tbk
18. PT SAM Indonesia Tbk
19. PT Bank Amar Indonesia Tbk
20. PT Graha Belitung Utama Ybk
21. PT Harvest Time Tbk
22. PT Indonesia Fibreboard Industry Tbk
23. PT Lion Mentari Tbk
24. PT Jayant Perdana Indonesia Tbk
25. PT Austin Global Prima Tbk
26. PT Galva Technologies Tbk
27. PT Perintis Triniti Properti Tbk
28. PT Putra Mandiri Jembar Tbk
29. PT Putra Rajawali Kencana Tbk
30. PT Royalindo Investa Wijaya Tbk
Reporter: Bawono Yadika Tulus
Sumber: Liputan6
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Inarno bilang pasar saham domestik sampai dengan 28 Maret 2024 melanjutkan trend penguatan.
Baca SelengkapnyaIHSG juga tercatat menguat sebesar 1,18 persen dengan non-resident membukukan net buy sebesar Rp18,92 triliun.
Baca SelengkapnyaDana IPO akan digunakan perseroan untuk setoran modal ke anak usaha.
Baca SelengkapnyaDari nominal tersebut, salah satunya berasal penggalangan dana dari penawaran saham perdana mencapai Rp4,39 triliun.
Baca SelengkapnyaSampai dengan saat ini telah terdapat 887 perusahaan tercatat di pasar modal Indonesia, dengan 28 perusahaan dalam pipeline atau antrean pencatatan saham.
Baca SelengkapnyaBRI mengakses pendanaan melalui alternative funding, salah satunya melalui Initial Public Offering (IPO). Sebagai upaya meningkatkan level nasabah korporasi.
Baca SelengkapnyaPersyaratan ini tertuang dalam Peraturan (Bappebti) No. 8 Tahun 2021 sebagaimana diubah dengan Peraturan No. 13 Tahun 2022.
Baca SelengkapnyaCinema XXI akan menawarkan sebanyak-banyaknya 8,33 miliar saham baru, dengan harga penawaran saham berkisar Rp270-Rp288 per saham.
Baca SelengkapnyaSinar Eka Selaras berhasil meraup dana segar sebesar Rp404,62 miliar yang sebagian besar akan digunakan untuk modal kerja perseroan.
Baca SelengkapnyaAdhi Kartiko (NICE) jadi pembuka IPO raksasa di 2024.
Baca SelengkapnyaHingga 29 Februari 2024, tercatat transaksinya sebesar 501.910 ton Co2 ekuivalen.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, investasi yang sudah masuk dalam pembangunan IKN Nusantara mencapai Rp47,5 triliun.
Baca Selengkapnya