BEI Catat 38 Perusahaan Telah IPO, Targetkan 50 Hingga Akhir 2021
Merdeka.com - Kepala Divisi Riset dan Pengembangan Bursa Efek Indonesia (BEI), Verdi Ikhwan menargetkan, lebih dari 50 perusahaan akan melantai di BEI hingga akhir tahun ini. Hingga kini sudah ada 38 perusahaan yang terdaftar.
"Sampai September sudah 38 perusahaan baru yang tercatat di BEI. Masih ada 21 hingga 27 semoga akhir tahun bisa lebih dari 50 melebihi 2020," ujar Verdi dalam diskusi bersama Infobank, Jakarta, Jumat (29/10).
Peningkatan jumlah perusahaan diikuti oleh jumlah investor saham. Di mana saat ini, sudah melampaui angka 3.000.000 atau tepatnya 3.008.318 single investor identification (SID).
-
Kapan BRI melantai di Bursa Efek Indonesia? Saham PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk dengan kode BBRI tepat 20 tahun melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI) pada 10 November 2023.
-
Apa yang dicapai oleh saham BBRI sejak IPO? Apabila mempertimbangkan stock split dan right issue, sampai dengan saat ini, tercatat saham BBRI telah naik 61,5 kali lipat apabila dibandingkan dengan saat IPO.
-
Siapa yang meluncurkan Bursa Karbon Indonesia? Bursa Karbon Indonesia di Bursa Efek Indonesia (BEI) resmi diluncurkan oleh Presiden RI Joko Widodo pada Selasa (29/09) lalu.
-
Siapa saja investor yang terlibat di IKN? Agung menyebutkan sepanjang tahun 2023 ada sekitar 23 investor pelopor dari dalam negeri yang melakukan Groundbreaking di IKN dengan Investasi non-APBN senilai Rp41 triliun.
-
Apa target pertumbuhan ekonomi Indonesia? Badan Anggaran (Banggar) DPR RI dan Pemerintah menyepakati target sasaran pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2025 mendatang berada pada rentang 5,3 persen sampai 5,6 persen.
-
Apa target nasabah BSI di tahun ini? BSI) optimistis jumlah nasabah bisa menembus angka 20 juta pada akhir tahun 2023.
"Hal tersebut merupakan pencapaian menggembirakan dari pasar modal serta dalam mendukung upaya pemulihan ekonomi nasional," kata Verdi.
Dia menambahkan, saat ini jumlah investor pasar modal Indonesia baik saham, obligasi, maupun reksa dana telah mencapai 6.597.100 SID. Angka ini terus bertambah setiap harinya.
"Pertumbuhan dan aktivitas investor pasar modal ini memberikan kontribusi yang signifikan bagi pertumbuhan ekonomi Indonesia," tandas Verdi.
IDX: 22 Perusahaan Antre untuk IPO
Head of Incubator IDX Indonesia, Aditya Nugraha mencatat, sebanyak 22 perusahaan masuk dalam pipeline untuk melakukan penawaran umum perdana atau initial public offering (IPO) hingga 16 September 2021.
"Saat ini, masih ada 22 perusahaan lagi yang berada di pipeline (IPO)," ujarnya dalam webinar bertajuk Perjalanan Startup Menuju IPO, Kamis (16/9).
Meski begitu, dia tidak bersedia merinci lebih detail sejumlah perusahaan yang terdaftar dalam antrean IPO. Termasuk apakah terdapat perusahaan BUMN ataupun unicorn yang masuk ke dalam daftar pipeline tersebut.
Pun, saat di konfirmasi Merdeka.com dalam sesi tanya jawab, Aditya enggan menjawabnya. Sebab, kata dia, pihaknya dibatasi oleh ketentuan yang berlaku.
"Kami dibatasi regulasi bahwa sebelum mendapatkan pra-efektif, informasi perusahaan yang sedang dalam proses IPO belum bisa di-disclosed," bebernya mengakhiri.
Sebelumnya, Bursa Efek Indonesia (BEI) optimis dengan prospek penawaran umum perdana atau IPO di tahun ini, seiring dengan total dana IPO yang tumbuh pada kuartal I-2021. Direktur Penilaian Perusahaan I Gede Nyoman Yetna mengatakan, bila dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu, jumlah total dana IPO meningkat 11 persen yaitu dari Rp2,7 triliun menjadi Rp3 triliun.
Dari sisi jumlah pipeline pun meningkat sebesar 120 persen dibanding pada periode yang sama pada tahun lalu.
Hal tersebut menggambarkan besarnya kepercayaan dan optimisme para pengusaha di Indonesia akan pemulihan perekonomian dan juga terhadap pasar modal Indonesia pada 2021. Dengan melihat kondisi di atas, setelah kuartal satu ini, kami optimis terkait dengan prospek IPO tahun 2021," ujar Nyoman di Jakarta, dikutip Antara, Rabu (31/3).
Sampai dengan 30 Maret 2021, terdapat 11 perusahaan tercatat baru saham di BEI dan masih terdapat 22 perusahaan dalam pipeline pencatatan saham BEI dengan setidaknya terdapat dua perusahaan yang diharapkan akan tercatat pada waktu dekat ini.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Inarno bilang pasar saham domestik sampai dengan 28 Maret 2024 melanjutkan trend penguatan.
Baca SelengkapnyaSampai dengan saat ini telah terdapat 887 perusahaan tercatat di pasar modal Indonesia, dengan 28 perusahaan dalam pipeline atau antrean pencatatan saham.
Baca SelengkapnyaBRI mengakses pendanaan melalui alternative funding, salah satunya melalui Initial Public Offering (IPO). Sebagai upaya meningkatkan level nasabah korporasi.
Baca SelengkapnyaIHSG juga tercatat menguat sebesar 1,18 persen dengan non-resident membukukan net buy sebesar Rp18,92 triliun.
Baca SelengkapnyaTantangan global masih menjadi momok untuk bisa ditaklukan startup Indonesia.
Baca SelengkapnyaHingga saat ini, investasi yang sudah masuk dalam pembangunan IKN Nusantara mencapai Rp47,5 triliun.
Baca SelengkapnyaPersyaratan ini tertuang dalam Peraturan (Bappebti) No. 8 Tahun 2021 sebagaimana diubah dengan Peraturan No. 13 Tahun 2022.
Baca SelengkapnyaDari nominal tersebut, salah satunya berasal penggalangan dana dari penawaran saham perdana mencapai Rp4,39 triliun.
Baca SelengkapnyaBRI berkolaborasi dengan PT BEI menyelenggarakan seminar terbuka.
Baca SelengkapnyaStrategi khusus dalam menuju target Top 20 meliputi improvement, unlocking value dan revenue generation, portfolio dan geographical development.
Baca SelengkapnyaSatgas Percepatan Investasi di IKN bertanggungjawab kepada Presiden RI.
Baca SelengkapnyaCinema XXI akan menawarkan sebanyak-banyaknya 8,33 miliar saham baru, dengan harga penawaran saham berkisar Rp270-Rp288 per saham.
Baca Selengkapnya