BEI klaim sudah banyak mahasiswa di Papua jadi investor pasar modal
Merdeka.com - Kepala Kantor Bursa Efek Indonesia (BEI) Perwakilan Jayapura, Provinsi Papua Kresna Aditya Payokwa mengatakan banyak mahasiswa di provinsi ini menjadi investor di pasar modal. Menurutnya, sekitar 40 persen mahasiswa di Papua sudah menjadi investor di pasar modal.
"Bahkan, kalau kita lihat sekarang justru yang paling gencar adalah anak-anak muda terutama mahasiswa yang antusias sekali untuk menjadi investor di pasar modal, pada beberapa kampus di Papua mereka meminta agar kami mengisi mata kuliah pasar modal," kata Kresna seperti dikutip Antara, di Jayapura, Jumat (24/3).
Dia menyebutkan, seperti di Kampus Universitas Ottow-Geisler Jayapura sudah menjalin kerja sama dengan BEI Jayapura, secara eksklusif BEI mengisi mata kuliah pasar modal di kampus itu.
-
Kenapa anak muda tertarik investasi saham? Instrumen investasi saham kian diminati generasi muda. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) mencatat, jumlah investor pasar modal Indonesia mencapai 11,42 juta orang, dengan 80,44 persen di antaranya adalah generasi muda, yaitu generasi milenial dan Gen Z pada Juli 2023.
-
Dimana BP Tapera menginvestasikan dana peserta? BP Tapera memilih investasi pada instrumen-instrumen yang bersifat fixed income. Hal ini sesuai dengan amanah Undang-Undang Nomor 4 Tahun 2016 tentang Tabungan Perumahan Rakyat.
-
Bagaimana miliarder muda berinvestasi? Bagi para miliarder, mereka akan lebih cermat dalam menentukan instrumen investasi. Umumnya mereka akan memprioritaskan investasi terhadap instrumen yang aman untuk mengamankan aset yang dimiliki.
-
Bagaimana orang kaya berinvestasi? Kebiasaan lain orang kaya dalam mengelola keuangan ialah selalu mengutamakan untuk membeli produk investasi. Instrumen keuangan ini bukan hanya bisa sebagai alat untuk menyimpan aset tetapi juga mengembangkannya secara maksimal.
-
Kenapa emas menjadi pilihan investasi populer di Indonesia? Ada berbagai alasan yang membuat emas menjadi pilihan investasi populer.
Dalam perkuliahan yang diberikan, kata dia lagi, pihaknya mengajak mahasiswa untuk berinvestasi, bahkan beberapa mahasiswa sudah berinvestasi. "Jadi kita lihat pertumbuhannya sangat pesat, antusias mahasiswa ini sangat tinggi," ujarnya.
Dia menambahkan, hingga kini antusiasme para mahasiswa itu masih tinggi dan mereka terus menerus berupaya berinvestasi dan menjadi investor. "Antusias ini cukup baik dan perlu dipertahankan agar mempengaruhi anak-anak muda lainnya," ujarnya.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perkembangan jumlah investor ritel cukup pesat karena OJK mendorong transformasi digital di seluruh aspek,
Baca SelengkapnyaDihadiri mayoritas peserta Gen Z dan investor pemula, Tim BNI Sekuritas memberikan paparan mengenai dasar-dasar investasi.
Baca SelengkapnyaInvestasi di kripto lebih mudah dan lebih murah dibandingkan dengan pasar saham konvensional.
Baca SelengkapnyaPemberian beasiswa itu bagian dari upaya BSI untuk ikut membangun kemajuan ekonomi syariah dan mengajak para mahasiswa untuk menjadi pengusaha muda.
Baca SelengkapnyaStockbit berkomitmen untuk terus mendukung upaya Bursa Efek Indonesia dalam meningkatkan jumlah investor pasar modal.
Baca SelengkapnyaRealisasi Investasi Tembus Rp830 Triliun di Semester I-2024, Bahlil: Didominasi Luar Jawa
Baca SelengkapnyaInarno bilang pasar saham domestik sampai dengan 28 Maret 2024 melanjutkan trend penguatan.
Baca SelengkapnyaSebelum membeli saham, sebaiknya melakukan riset terlebih dahulu agar tidak rugi.
Baca SelengkapnyaJumlah nilai transaksi kripto di Indonesia per Februari 2024 juga mencapai Rp33,69 triliun.
Baca SelengkapnyaMeski mengalami tantangan tersebut, ia menyatakan pertumbuhan startup berkembang pesat di Indonesia.
Baca SelengkapnyaTirta melihat, tantangan tersebut menjadi tanggung jawab bersama khususnya pemerintah agar bisa mengatur terkait dengan penggunaan blockchain ini.
Baca SelengkapnyaSaat ini, investasi di SBN bisa dilakukan di aplikasi investasi digital, Bibit.id atau Bibit. Kebanyakan pengguna Bibit adalah generasi milenial dan Gen Z.
Baca Selengkapnya