BEI Luncurkan Dua Produk Indeks Baru 12 Agustus Mendatang
Merdeka.com - PT Bursa Efek Indonesia (BEI) akan kembali meluncurkan dua produk terbaru pada 12 Agustus mendatang, yakni IDX Value 30 dan IDX Growth 30.
Kepala Unit Pengembangan Produk BEI Kautsar Primadi Nurahmad menjelaskan, IDX Value 30 merupakan kumpulan saham dari IDX80 yang memiliki harga rendah, namun secara kinerja keuangan terbilang baik.
"IDX Value 30 sih simple, kita lihat dari Price to Earning Ratio atau PER dan Price to Book Value (PBV) yang rendah, itu yang IDX Value 30," jelas dia Gedung BEI, Jakarta, Selasa (6/8).
-
Kenapa harga saham turun? Sebaliknya, jika kinerja kurang bagus juga bisa membuat harga saham jadi turun. Misalnya ketika mengalami penurunan pendapatan, perusahaan terkena isu negatif, hingga jika terlibat kasus hukum. Sentimen Pasar yang Positif Sentimen pasar maksudnya adalah persepsi investor terhadap kondisi pasar. Jika ada banyak orang yang melihat prospek perusahaan secara positif, hal tersebut bisa mendorong permintaan saham semakin meningkat dan harganya juga ikut naik. Berbeda jika sentimen pasar mulai berubah ke arah negatif. Misalnya saat perusahaan terkena kasus yang membuat kepercayaan investor hilang.
-
Mengapa target harga saham BBRI tinggi? Dalam konsensus tersebut target harga untuk saham BBRI untuk 12 bulan depan masih tinggi di angka Rp6.653.
-
Bagaimana saham bisa untung? Selain dividen, keuntungan lain yang dapat diperoleh berasal dari capital gain, yaitu selisih antara harga jual dan harga beli saham. Ketika harga saham meningkat, investor dapat menjualnya untuk meraih keuntungan.
-
Apa yang dicapai oleh saham BBRI sejak IPO? Apabila mempertimbangkan stock split dan right issue, sampai dengan saat ini, tercatat saham BBRI telah naik 61,5 kali lipat apabila dibandingkan dengan saat IPO.
-
Apa yang Raffi Ahmad investasikan di IKN? "Ya kemarin sudah ada, mungkin kita juga salah satu, ya kita kecil-kecilan aja lah," ujarnya.
-
Siapa yang nilai pasarnya turun? Thom Haye, gelandang berusia 29 tahun dari Almere City, mengalami penurunan nilai pasar yang sangat signifikan.
Sementara untuk yang IDX Growth 30, ia menambahkan, itu merupakan kumpulan saham yang dilihat dari data historical selama 3 tahun terakhir. "Kita melihat pertumbuhan PER selama 3 tahun terakhir dan juga melihat price to sales ratio selama 3 tahun terakhir," sambungnya.
Secara hasil survei, ia mengatakan, pihak manajer investasi, dana pensiun dan asuransi telah menyatakan suka dengan kehadiran kedua indeks baru tersebut.
"Selama ini kan kita luncurinnya indeks yang likuid, kayak IDX30 dan LQ45, itu enggak jauh-jauh dari indeks kriteria likuiditas. Kita mencoba jenis baru nih untuk melihat dari sisi fundamental, dari sisi pertumbuhan, sehingga kita bisa memberikan pilihan baru kemudahan indeks," tuturnya.
Dia juga menyampaikan, pihaknya telah gencar memperkenalkan produk baru tersebut lewat serangkaian kegiatan, seperti sosialisasi kepada mahasiswa hingga membuat buku terkait indeks saham.
"Tentu saja kita nambah edukasi juga, misalnya kepada mahasiswa. Kita juga membaguskan dokumentasi ya dan kita akan buat nanti seperti buku, buku yang khusus membahas soal indeks, sehingga pengetahuan market terhadap indeks semakin meningkat," tandasnya.
Sumber: Liputan6
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
(mdk/did)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Inarno bilang pasar saham domestik sampai dengan 28 Maret 2024 melanjutkan trend penguatan.
Baca SelengkapnyaKonstituen Indeks Pefindo i-Grade terdiri dari 30 perusahaan yang tercatat di bursa dan memiliki peringkat idAAA sampai dengan idBBB.
Baca SelengkapnyaBRI terus mempertahankan posisi sebagai bank dengan portofolio pembiayaan segmen UMKM terbesar Indonesia.
Baca SelengkapnyaPT UBS Sekuritas Indonesia yang menargetkan harga BBRI di angka Rp6.925.
Baca SelengkapnyaIHSG sempat menyentuh 7300-an mendekati penutupan perdagangan akhir tahun 2023.
Baca SelengkapnyaHal tersebut membuktikan kehadiran BSI sejak 2021 yang diproyeksikan sebagai lokomotif ekonomi syariah tumbuh secara berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaBank Danamon ingin memberikan berbagai pilihan investasi untuk nasabah.
Baca SelengkapnyaBloomberg Technoz menganalisa lebih dari 900 perusahaan yang melantai di Bursa Efek Indonesia.
Baca SelengkapnyaTim Analis Bareksa merekomendasikan buy on breakout saham ESSA di rentang harga Rp600 hingga Rp640, dengan target harga ambil untung di Rp670 dan Rp710.
Baca SelengkapnyaArsjad diumumkan sebagai Ketua TPN Ganjar-Mahfud pada Selasa 4 September 2023.
Baca SelengkapnyaCinema XXI akan menawarkan sebanyak-banyaknya 8,33 miliar saham baru, dengan harga penawaran saham berkisar Rp270-Rp288 per saham.
Baca SelengkapnyaMembaiknya daya beli masyarakat dipercaya akan menjadi stimulus bagi industri konsumer.
Baca Selengkapnya