BEI Sebut Pasar Modal Syariah Masih Tumbuh Konsisten
Merdeka.com - Bursa Efek Indonesia (BEI) mencatat, kondisi pasar modal syariah masih tumbuh secara konsisten, dengan jumlah investor dalam lima tahun terakhir naik hingga 647 persen. Data per Februari 2021 total jumlah investor syariah 91.703 investor, tumbuh pesat dibandingkan jumlah investor syariah pada tahun 2016 sebesar 12.283 investor.
Kepala Divisi Pasar Modal Syariah BEI Irwan Abdalloh mengatakan, pertumbuhan investor tersebut juga disertai dengan jumlah saham syariah yang saat ini mencapai 434 saham dari 724 saham tercatat, meningkat dari 331 saham dari 537 saham tercatat pada 2016.
"Selama 2020 sebanyak 38 emiten yang melakukan pencatatan baru di tahun 2020 merupakan saham syariah dari total 51 saham tercatat baru atau sekitar 75 persen dari total saham yang melakukan listing saham," kata Irwan di Jakarta, dikutip Antara, Kamis (8/10).
-
Mengapa realisasi investasi tahun 2023 meningkat? 'Alhamdulillah, Januari sampai Desember 2023 sebesar Rp 1.418 triliun, tumbuh 17,5 persen secara tahunan dan 101,3 persen dari target investasi tahun 2023,' ujar Bahlil dalam konferensi pers kinerja investasi tahun 2023, di Gedung Kementerian Investasi/BKPM, Jakarta, Rabu (24/1/2024).
-
Bagaimana BSI tingkatkan inklusi keuangan syariah? BSI siap untuk bersama meningkatkan awareness dan aktivasi layanan perbankan syariah di lingkungan kampus yang dibangun dalam satu ekosistem, sehingga keberadaan bank syariah dapat dirasakan manfaatnya bagi seluruh civitas di Kampus FEB-UI yang berjumlah lebih dari 6.000 orang, termasuk 397 orang dosen serta sekitar 314 orang karyawan,' ujarnya.
-
Apa realisasi investasi tahun 2023? Kementerian Investasi/Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) melaporkan realisasi investasi sepanjang tahun 2023 mencapai Rp 1.418,9 triliun.
-
Kenapa saham BRI naik 61,5 kali lipat? Apabila mempertimbangkan stock split dan right issue, sampai dengan saat ini, tercatat saham BBRI telah naik 61,5 kali lipat apabila dibandingkan dengan harga pada saat IPO.
Direktur Pengembangan BEI Hasan Fawzi menambahkan peningkatan kinerja tersebut memperlihatkan adanya momen kebangkitan pasar modal syariah yang saat ini belum sepopuler pasar modal konvensional. Pertumbuhan industri yang signifikan dalam beberapa tahun terakhir itu telah membuat pasar modal syariah di Indonesia mendapatkan apresiasi dari kancah internasional.
"Sebagai informasi pasar modal syariah kita mendapatkan penghargaan internasional dua tahun berturut-turut, 2019-2020, dari GIFA, untuk kategori The Best Islamic Capital Market," katanya.
Hasan menilai pasar modal syariah masih memiliki ruang untuk tumbuh mengingat kontribusi total aset pasar modal syariah terhadap PDB 2020 yang signifikan yaitu 29 persen terhadap PDB serta populasi Muslim di Indonesia yang besar.
"Jumlah populasi Muslim di Indonesia sebesar 229 juta jiwa, atau sekitar 13 persen populasi Muslim di dunia, ini bisa menjadi suatu target yang akan terus berkembang," katanya.
Untuk itu BEI secara konsisten berupaya mengembangkan pasar modal syariah melalui program edukasi serta inovasi produk dan infrastruktur yang tertuang dalam roadmap Pasar Modal Syariah 2015-2019 dan 2020-2024.
Pengembangan tersebut diimplementasikan melalui program literasi dan inklusi pasar modal syariah untuk memperkuat basis investor syariah ritel serta program pengembangan efek dan instrumen syariah.
"Kemudian, program pengembangan infrastruktur pasar modal syariah untuk memperkuat layanan dan landasan hukum, program penguatan sinergi dengan stakeholder, serta pemanfaatan teknologi untuk pendidikan dan investasi syariah," ujarnya.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kemenkeu Catat Aset Keuangan Syariah di Indonesia Tembus Rp2.452 triliun
Baca SelengkapnyaBSI menjadi bank dengan nasabah terbanyak ke lima di Indonesia. Torehan ini sekaligus menobatkan BSI jadi bank syariah dengan nasabah terbanyak di dunia.
Baca SelengkapnyaKementerian BUMN mendorong BSI untuk menjadi pemain utama dan produsen dalam rantai pasok industri halal (halal value chain global).
Baca SelengkapnyaSetelah merger, BSI berhasil mencapai target return on equity (ROE) di atas 18 persen, tepatnya 18,30 persen per Maret 2024.
Baca SelengkapnyaPada September 2024, BSI mencatat pertumbuhan profit sebesar 21 persen.
Baca SelengkapnyaPeningkatan aset BTN Syariah tersebut juga mencatatkan rekam jejak yang cemerlang.
Baca SelengkapnyaHal tersebut membuktikan kehadiran BSI sejak 2021 yang diproyeksikan sebagai lokomotif ekonomi syariah tumbuh secara berkelanjutan.
Baca SelengkapnyaInarno bilang pasar saham domestik sampai dengan 28 Maret 2024 melanjutkan trend penguatan.
Baca SelengkapnyaBTN Syariah juga telah menghimpun DPK senilai Rp36,25 triliun pada kuartal III-2023.
Baca SelengkapnyaDalam waktu 3 bulan, Bank Syariah Indonesia mampu meraup untung Rp1,71 triliun.
Baca SelengkapnyaPerbankan syariah semakin mendapat perhatian baik di tingkat domestik maupun internasional.
Baca SelengkapnyaPenerapan governance, risk, and compliance (GRC) yang kuat merupakan salah satu kunci BSI dapat menjaga kinerja positif
Baca Selengkapnya