Bekas menteri SBY dan Gus Dur dapat jatah komisaris BRI
Merdeka.com - Hasil Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS) tahunan Bank Rakyat Indonesia (BRI) memutuskan Asmawai Syam sebagai Direktur Utama menggantikan Sofyan Basyir yang sebelumnya sudah ditunjuk menjadi Direktur Utama PLN.
Yang menarik, ada dua nama mantan menteri di era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) yang kini duduk sebagai komisaris. Mantan Menteri BUMN Mustafa Abubakar ditunjuk sebagai Komisari Utama BRI.
Kolega Mustafa di Kabinet Indonesia Bersatu yakni mantan Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Adhyaksa Dault juga mendapat jatah kursi komisaris. Dia dipercaya duduk di kursi komisaris independen.
-
Siapa yang memimpin BNI dalam kerja sama ini? Dalam keterangannya, Direktur Retail Banking BNI Putrama Wahju Setyawan mengungkapkan, langkah ini merupakan salah satu inovasi yang dilakukan oleh BNI dalam memperluas kerja sama bersama bank daerah, khususnya dalam rangka mempercepat proses digitalisasi transaksi perbankan sekaligus bentuk komitmen perseroan dalam menggunakan produk dalam negeri.
-
Siapa saja menteri Soekarno? Presiden Soekarno memimpin sendiri kabinet yang beranggotakan 21 orang menteri,' tulis Wahjudi Djaja dalam Kabinet-Kabinet di Indonesia.
-
Siapa saja yang termasuk Bank Pemerintah di Indonesia? Daftar bank BUMN di Indonesia antara lain adalah BRI, BNI, Bank Mandiri, dan BTN.
-
Siapa pendiri Bank Nasional? Anwar Sutan Saidi merupakan segilintir konglomerat yang ada di Nusantara saat itu.Meski dari kalangan mampu, semangat juang Anwar tidak mudah padam dan tenggelam dalam kekayaannya. Ia pun diketahui juga ikut dalam aktivis pergerakan kemerdekaa Indonesia sekaligus pendiri Bank Nasional.
-
Siapa yang membangun gedung Bank Indonesia Sumut? Gedung ini dibangun pada tahun 1908 oleh seorang arsitek Belanda yang cukup tersohor bernama Eduard Cuypers bersama dua orang lainnya, Hulswit dan Fermos
-
Siapa Menteri BUMN pertama? Innalillahi wainna ilaihi rajiun. Berduka yang dalam atas wafatnya Menteri BUMN pertama, Pak Tanri Abeng. Sosok yang berjasa besar untuk negeri ini,' ujar Erick dikutip dari laman Instagram resmi @erickthohir di Jakarta, Minggu.
Tidak hanya menteri era SBY yang dapat jatah kursi komisaris. Mantan menteri era Presiden Gus Dur juga mendapat bagian. Dia adalah Sony Keraf, mantan Menteri Lingkungan Hidup pada Kabinet Persatuan Nasional.
Tidak hanya bekas menteri, bekas direktur utama BNI Gatot Suwondo juga mendapat kursi komisaris BNI. Bekas Direktur Jenderal Pajak dan Kepala Bapepam-LK Fuad Rahmany ikut meramaikan kursi komisaris BRI.
Dirut BRI Asmawi Syam menegaskan, jajaran direksi tidak kalah hebat. Mayoritas direksi baru diisi orang-orang internal.
Dalam kesempatan ini, BRI juga melakukan laporan keuangan akhir tahun 2014. Asmawi mengklaim penggunaan laba perseroan mencapai Rp 24,24 triliun.
Dari sebanyak 11 persen atau Rp 2,67 triliun dari laba 2014 akan dipakai untuk cadangan tujuan guna mendukung investasi. Sedangkan untuk deviden pay-out ratio, telah ditetapkan sebesar 30 persen atau Rp 7,27 triliun.
Berikut adalah susunan komisaris dan direksi BRI yang baru:
Dewan Direksi
Direktur Utama : Asmawi Syam*
Wakil Direktur Utama : Sunarso*
Direktur : Zulhelfi Abidin*
Direktur : Susy Liestiowati*
Direktur : M Irfan*
Direktur : Donsuwan Simatupang*
Direktur : Djarot Kusumayakti
Direktur : Haru Kusmahargyo*
Direktur : Toni Sutirto
Direktur : Randianto
Direktur : Gatot Mardi
Dewan Komisaris
Komisaris Utama : Mustafa Abubakar*
Wakil Komisaris Utama : Gatot Trihargo*
Komisaris Independen : Fuad Rahmany*
Komisaris Independen : Ahmad Fuad
Komisaris Independen : Soni Keraf*
Komisaris Independen : Adhyaksa Dault
Komisaris : Jeffry Wurangian*
Komisaris : Gatot M Suwondo*
Komisaris : Vicentius Soni Loho
* (tanda bintang): Efektif setelah mendapat persetujuan dari Otoritas Jasa Keuangan atas penilaian kemampuan dan kepatutan (fit and proper test) dan memenuhi peraturan perundang-undangan yang berlaku.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Perubahan susunan pengurus Dewan Komisaris BTN disebabkan adanya pemberhentian dengan hormat alm Ahdi Jumhari Luddin dan M Yusuf Permana sebagai Komisaris.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi melantik politikus PPP Djan Faridz dan Gandi Sulistiyanto sebagai Anggota Wantimpres.
Baca SelengkapnyaSebelumnya, di bawah pemerintahan Prabowo-Gibran kabarnya jumlah kementerian akan ditambah menjadi 44 dari sebelumnya 34.
Baca SelengkapnyaBudi Gunadi dikabarkan menjadi salah satu kandidat menjadi Menteri Keuangan di Kabinet Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaBasuki menggantikan Bambang Susantono yang mengundurkan diri dari Kepala Otorita IKN.
Baca SelengkapnyaPendukung Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka, mendapatkan kursi untuk menduduki jabatan sebagai komisaris di BUMN.
Baca SelengkapnyaMedia asing mulai mengulas sejumlah nama yang akan menjadi menteri keuangan pengganti Sri Mulyani di kabinet berikutnya.
Baca SelengkapnyaMantan Ketua Dewan Pakar TKN Prabowo-Gibran, Burhanuddin Abdullah sebagai Komisaris Utama PT PLN menggantikan posisi Agus Martowardojo.
Baca SelengkapnyaSejumlah nama pendukung pasangan Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka mengisi kursi-kursi komisaris BUMN.
Baca SelengkapnyaSosok Jenderal bintang empat TNI yang punya Perusahaan Otobus (PO).
Baca SelengkapnyaBudi enggan membocorkan posisi apa yang akan ditempatinya kelak di kabinet Prabowo-Gibran.
Baca SelengkapnyaBangganya Erick Thohir lantaran banyak anak buahnya yang dipercaya Jokowi untuk menjadi pejabat di kementerian /lembaga lain.
Baca Selengkapnya