Belajar Kasus QRIS Palsu di Masjid, Ini yang Harus Diperhatikan Saat Bertransaksi
Merdeka.com - Seorang pria melakukan tindakan tidak terpuji dengan menempel stiker QRIS di kotak amal di sebuah masjid di wilayah Blok M, Jakarta Selatan. Tindakan ini mengingatkan masyarakat agar tetap teliti dan berhati-hati di tengah kemudahan transaksi digital.
Dikutip dari akun instagram resmi @indonesibaik.id, Senin (10/4) banyak modus kejahatan yang dilakukan orang tak bertanggung jawab untuk kepentingan pribadi, di antaranya membuat kode QR berisi situs phising, kemudian oknum tersebut menjebak korban untuk memasukkan data pribadi seperti nomor rekening, kata sandi dan nomor kartu kredit.
Agar terhindar bertransaksi menggunakan QRIS yang merugikan, pastikan langkah-langkah berikut;
-
Apa yang dilakukan pria itu? Seorang pria di China utara ditangkap oleh pihak kepolisian setelah ia membuat surat penangkapan palsu untuk dirinya sendiri di media sosial.
-
Di mana penipu Quishing bisa memasang kode QR? Kode QR tersebut mungkin terlihat seperti yang sah atau terkait dengan transaksi yang sebenarnya.
-
Apa yang dilakukan pelaku? Mereka juga meminta Y agar menyerahkan diri agar dapat diperiksa. 'Saya imbau kepada yang diduga pelaku berinisial Y yang sesuai dengan video yang beredar agar menyerahkan diri,' kata Rahman saat dikonfirmasi, Minggu (28/4).
-
Apa itu penipuan QRIS? Meski demikian, di tengah tingginya minat masyarakat untuk menggunakan QRIS. Kini mulai bermunculan kejahatan digital yang menyasar layanan pembayaran digital QRIS yang dapat menguras isi rekening.
-
Siapa yang melakukan itu? Toh kamu juga tidak sendirian, karena banyak orang melakukan hal kamu juga lakukan.
-
Apa ide kreatif dari pria ini? Pria tersebut sengaja mengumpulkan botol-botol kaca bekas sirup yang sudah tak terpakai. Ia membelinya di tukang rongsok dengan harga Rp500.'Kalau sudah saya bersihkan, ini bisa dijual di angka Rp10 ribu hingga Rp15 ribuan tergantung dari daerah kalian masing-masing pasarannya berapa,' ucap pria tersebut.
1. Pastikan untuk tidak asal memindai kode QR dari sumber yang mencurigakan.
2. Waspadai kode QR yang dipasang di poster atau pamflet.
3. Pastikan secara fisik kode QR itu bukan tempelan atau stiker.
4. Cek kembali URL resmi website yang dipindai
5. Perhatikan setiap tautan yang muncul. Curigai jika tautan berupa URL pendek.
Tuntutan agar masyarakat waspada terhadap kejahatan transaksi digital juga disampaikan oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK). Melansir dari laman sikapiuangmu.ojk.go.id terdapat sebelas tips yang bisa diterapkan nasabah untuk terhindar dari kejahatan digital banking, yakni:
1. Tidak memberitahukan kode akses/ nomor pribadi Personal Identification Number (PIN) kepada orang lain;
2. Tidak mencatat dan menyimpan kode akses/ nomor pribadi SMS banking di tempat yang mudah diketahui orang lain;
3. Periksalah transaksi secara teliti sebelum melakukan konfirmasi atas transaksi tersebut untuk dijalankan;
4. Setiap kali melakukan transaksi, tunggulah beberapa saat hingga menerima respon balik atas transaksi tersebut;
5. Untuk setiap transaksi, nasabah akan menerima pesan notifikasi atas transaksi berupa SMS atau email yang akan tersimpan di dalam inbox. Periksa secara teliti isi notifikasi tersebut dan segera kontak ke bank apabila ada transaksi yang mencurigakan;
6. Jika merasa diketahui oleh orang lain, segera lakukan penggantian PIN;
7. Bilamana SIM Card GSM hilang/ dicuri/ dipindahtangankan kepada pihak lain, segera beritahukan ke cabang bank terdekat atau segera melaporkan ke call center bank tersebut;
8. Hati-hati dengan aplikasi di internet yang merupakan spam atau malware yang mungkin dapat mencuri data-data pribadi dan menyalahgunakannya di kemudian hari;
9. Tidak melakukan transaksi internet di tempat umum seperti warnet, WIFI gratis, karena data-data kita berpotensi dicuri oleh pihak lain dalam jaringan yang sama;
10. Tidak lupa melakukan proses log out setelah selesai melakukan transaksi di internet banking; serta
11. Jika berganti ponsel, pastikan bahwa semua data-data sudah terhapus untuk menghindari penyalahgunaan oleh pihak lain yang menggunakan ponsel tersebut.
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Tersangka dan barang bukti kasus QRIS palsu di masjid diserahkan Selasa kemarin.
Baca SelengkapnyaMendapati area masjid yang tengah kosong, pria ini tampak nekat mencuri sebuah kotak amal di masjid.
Baca SelengkapnyaBank Indonesia (BI) mencatat, transaksi QRIS tumbuh 213,31 persen secara year on year (yoy), dengan jumlah pengguna mencapai 49,76 juta.
Baca SelengkapnyaBelakangan banyak kasus penyalahgunaan QRIS dilakukan oleh merchant
Baca SelengkapnyaBulan suci Ramadan rupanya tak membuat sebagian orang insaf dalam melakukan hal buruk.
Baca SelengkapnyaKejahatan digital yang menyasar layanan pembayaran digital QRIS, dapat menguras isi rekening.
Baca SelengkapnyaPelaku mencuri kotak amal masjid saat jemaah sedang salat magrib.
Baca SelengkapnyaCuri uang tempatnya bekerja dengan berikan QRIS pribadi untuk pembayaran, aksi kasir ini bikin miris.
Baca SelengkapnyaSebagai perusahaan digital, pihaknya juga terus melakukan edukasi penggunaan QRIS.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan rekaman suara yang terdengar, pak ogah ini bisa ditemui di Aloha, kawasan Sidoarjo, Jawa Timur.
Baca SelengkapnyaPeristiwa itu kemudian terekam kamera seluler dan viral di media sosial.
Baca SelengkapnyaBerbagai modus penipuan baru di industri keuangan terus muncul mengelabui para korban.
Baca Selengkapnya