Belanja iklan toko ritel jauh tertinggal dari online
Merdeka.com - Jumlah uang yang dibelanjakan untuk promosi melalui iklan televisi oleh toko ritel jauh tertinggal dengan ritel online. Per Januari-September 2017, belanja iklan dari jaringan ritel offline hanya sekitar Rp 40,41 miliar.
Sedangkan akumulasi belanja iklan untuk 16 ritel online mencapai Rp 1,2 triliun. Angka Rp 1,2 triliun ini diprediksi akan terus meningkat.
"Jadi ini masih bisa meningkat lagi," ujar VP Operations Sigi Kaca Pariwara, Ridho Marpaung saat diskusi Bisnis Ritel Zaman Now di Warung Daun, Cikini, Menteng, Jakarta Pusat, Sabtu (28/10).
-
Gimana cara iklan digital diukur? Keunggulan lainnya, iklan digital dapat diukur dengan lebih akurat melalui hasil analisis data dan statistik.
-
Di mana bisnis online menjangkau pasar? Dengan bisnis online, Anda dapat memperluas jangkauan pasar secara signifikan dengan menargetkan pelanggan di seluruh dunia, mengingat bisnis online tidak pernah terbatas oleh geografi.
-
Dimana reseller menjual produknya? Pekerjaan ini bisa dihandle dari rumah, hanya dengan memasarkan dan menjualkan produk melalui media sosial, seperti TikTok, Instagram, dan lain sebagainya.
-
Kenapa iklan digital efektif? Keunggulan utama iklan digital yaitu kemampuannya untuk menargetkan iklan secara spesifik. Adanya database pengguna dan perilaku online, perusahaan dapat menyajikan iklan hanya kepada kelompok audiens yang ditentukan.
-
Di mana produk-produk itu dijual? Sebuah studi baru mengungkapkan adanya ratusan produk kosmetik yang mengandung bahan terlarang. Pada hari Rabu, European Chemicals Agency (ECHA) merilis temuannya setelah menyelidiki hampir 4.500 produk kosmetik di 13 negara Eropa.
-
Apa dampak OTT terhadap pendapatan operator seluler? 'Apa sih dampaknya? Kalau kita lihat dalam 5-7 tahun terakhir penurunan dari pendapatan sms. Kalo kita lihat secara global ancaman terhadap operator ini juga terjadi di seluruh dunia,' Sigit juga menambahkan terdapat setidaknya beberapa dampak yang akan dipengaruhi oleh ketidakadaan regulasi yang mengatur operasional OTT di Indonesia.
Ada 16 pemain besar ritel online dan lima ritel terbesar yang paling banyak membelanjakan uang untuk iklan yaitu Bukalapak (Rp 244 miliar), Tokopedia (Rp 225 miliar), Shopee (Rp 177 miliar), Blibli (Rp 151 miliar), dan OLX (Rp 125 miliar). Sedangkan pada 2016, tercatat hanya ada 14 ritel online yang paling banyak belanja iklan.
Untuk ritel offline, belanja iklan didominasi tiga perusahaa yaitu Metro, Matahari, dan Ramayana. Data ini berdasarkan hasil monitoring iklan televisi (TVC) Adstensity.
Jika dibandingkan tahun lalu, Ridho mengatakan ada sedikit penurunan tahun ini sekitar 15 persen. Di 2016 (Januari – September), ritel offline atau department store mengeluarkan dana belanja iklan mencapai Rp 80,90 miliar. Sedangkan ritel online cukup jauh di atasnya dengan dana belanja iklan mencapai Rp 1,47 triliun.
Mengenai penyebabnya, pihaknya belum melakukan analisa lebih jauh. Hanya saja, pada 2016 dilaksanakan beberapa event besar di bidang olahraga seperti Olimpiade dan Piala Eropa. "Biasanya pada event-event besar pemain-pemain bisnis cenderung membelanjakan iklannya lebih besar. Kita lihat kemungkinan besar pada faktor tersebut," jelasnya.
(mdk/sau)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ekosistem membuka peluang untuk meningkatkan penjualan dan mengurangi biaya operasional.
Baca SelengkapnyaMasih banyak masyarakat yang lebih senang belanja offline dibanding belanja online.
Baca SelengkapnyaAda perbedaan signifikan pada kelompok kelas menengah yang berbelanja menjadi lebih sedikit.
Baca SelengkapnyaSepinya pengunjung Pasar Tanah Abang membuat omzet para pedagang terus ambruk.
Baca SelengkapnyaSebelum adanya TiktokShop ini, pendapatan yang didapat dari penjualan baju gamis ini mendapatkan Rp20 juta per hari.
Baca SelengkapnyaPertumbuhan retail di Indonesia hanya tumbuh sebesar 3,2 persen hingga kuartal II-2023 (year on year).
Baca SelengkapnyaIklan masih menjadi sumber pendapatan terbesar dari media sosial.
Baca SelengkapnyaKetua Umum Himpunan Peritel dan Penyewa Pusat Perbelanjaan Indonesia, Budihardjo Iduansjah menyebut bahwa ada perubahan pola konsumsi masyarakat kelas menengah.
Baca SelengkapnyaAda perilaku yang teramati konsumen belanja online terutama saat ada mega sale. Berikut adalah pola perilaku konsumen.
Baca SelengkapnyaTeten mengunjungi beberapa pedagang untuk ditanyai perihal toko yang sepi pembeli.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan survei dari MetrixLab pada tahun 2024, sinergi Tokopedia dan ShopTokopedia juga menarik lebih banyak pengguna loyal.
Baca SelengkapnyaHiruk pikuk Pasar Tanah Abang sebagai salah satu pasar tekstil terbesar di Asia Tenggara ternyata menyimpan lorong gelap dengan puluhan kios yang tutup.
Baca Selengkapnya