Belum banyak dipakai, pembalut di India justru akan dipajaki tinggi
Merdeka.com - Pemerintah India berencana mengenakan pajak tinggi pada produk pembalut. Rencananya pembalut di India akan dikenakan pajak 12 persen, di mana akan membuat harga jualnya semakin mahal.
Harga pembalut di India saat ini berada di kisaran 5 Rupee atau sekitar Rp 1.029 hingga 12 Rupee atau Rp 2.470 per potong. Saat ini, besaran pajak pembalut berbeda di setiap daerah di India.
Dilansir dari CNN Money, Jumat (26/5), rencana pemerintah menimbulkan gelombang protes kaum perempuan India. Menurut mereka, justru produk ini seharusnya bebas pajak.
-
Apa saja yang dikenakan pajak 12 persen? Viral Biaya Ibu Melahirkan Dikenakan Pajak 12 Persen, Cek Faktanya Publik dihebohkan dengan unggahan di media sosial Facebook yang mengeklaim biaya persalinan akan dikenakan pajak 12 persen.
-
Apa itu PPN 12%? Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11% menjadi 12% akan mulai diterapkan pada tanggal 1 Januari 2025.
-
Apa yang dikenakan PPN 12%? Airlangga menyatakan PPN hanya dikenakan pada barang yang dijual, bukan pada sistem transaksinya.
-
Siapa yang membayar pajak paling rendah? Laporan itu memberikan contoh, seorang Elon Musk membayar hanya sekitar 3% pajak pada tahun 2014 hingga 2018.
-
Apa itu pajak? Pungutan Wajib KBBI mendefinisikan pajak sebagai pungutan wajib untuk penduduk kepada negara atas pendapatan, pemilikan, dan lainnya.
-
Kapan PPN 12% mulai berlaku? Kenaikan Pajak Pertambahan Nilai (PPN) dari 11% menjadi 12% akan mulai diterapkan pada tanggal 1 Januari 2025.
Perempuan India juga merasa didiskriminasi, sebab, produk seperti kondom dan alat kontrasepsi bebas pajak. Kelompok yang menamakan diri mereka SheSays telah mengampanyekan untuk meniadakan diskriminasi gender di India.
Petisi yang digalang oleh Sushmita Dev meminta pembalut dibebaskan pajak sudah ditandatangani lebih dari 300.000 orang.
"Perempuan seharusnya tidak didiskriminasi dalam keperluan pribadinya."
Studi Nielsen di 2011 menemukan bahwa hanya 12 persen dari perempuan India menggunakan pembalut. Di mana, di tahun yang sama, jumlah total penduduk India mencapai 1,21 miliar.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Pertumbuhan ekonomi India diprediksi bisa mengalahkan Amerika Serikat dan India pada tahun 2075 mendatang.
Baca SelengkapnyaNegara bagian Andhra Pradesh di India sedang mempertimbangkan untuk memberikan insentif kepada warganya guna meningkatkan tingkat kelahiran.
Baca SelengkapnyaAsosiasi Penyelenggara Jasa Internet Indonesia (APJII) merilis hasil survey internet Indonesia 2024.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani anggap kenaikan PPN menjadi 12 persen cenderung lebih rendah.
Baca SelengkapnyaKomponen yang dilihat yaitu dimensi kesehatan reproduksi, pemberdayaan dan pasar tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaPengenaan tarif PPN 12 Persen bersifat selektif kepada komoditas tertentu, yang diutamakan menyasar kelompok barang mewah.
Baca SelengkapnyaPajak Pertambahan Nilai (PPN) merupakan salah satu sumber pendapatan utama bagi negara.
Baca SelengkapnyaKebijakan PPN 12 persen mengancam masyarakat kelas menengah.
Baca SelengkapnyaLuas Dharavi sekitar 2,6 Km persegi yang terletak di tengah pusat kota Mumbai.
Baca Selengkapnya