Benarkah Kecelakaan Proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung Akibat Human Error?
Merdeka.com - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) angkat suara soal kecelakaan pada proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung (KCJB) yang menewaskan dua pekerja China pada Minggu, 18 Desember 2022.
Kejadian tersebut menimpa kereta kerja yang dioperasikan kontraktor Sinohydro asal China, yang terlempar keluar jalur. Kereta kerja tersebut terdiri dari lokomotif diesel dan mesin pemasangan rel.
Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan sebelumnya menyebut kecelakaan murni terjadi akibat human error, alias kesalahan pekerja di proyek tersebut.
-
Dimana kecelakaan kereta api terjadi? Pada 29 Maret 1924, sebuah kecelakaan kereta api terjadi di Rancaekek, Bandung.
-
Siapa yang memproduksi Kereta Cepat Jakarta Bandung? Adapun kereta yang digunakan adalah produksi dari China, yakni CR400AF.
-
Mengapa perjalanan kereta terlambat? Banjir merendam rel kereta api antara Stasiun Kebayoran- Stasiun Pondok Ranji imbas hujan yang terjadi sejak siang tadi, Sabtu (6/7). Akibatnya, perjalanan kereta Commuter Line menjadi terlambat.
-
Kapan Kereta Cepat Jakarta Bandung mulai beroperasi komersial? Jadwal Kereta Cepat Jakarta Bandung akan beroprasi secara komersial mulai 1 Oktober 2023.
-
Siapa yang mencoba kereta cepat Jakarta Bandung bersama Presiden Jokowi? Rabu (13/9) hari ini Raffi Ahmad berkesempatan mencobanya bersama Presiden Jokowi.
-
Bagaimana kondisi jalur kereta api Rangkasbitung - Pandeglang saat ini? Bekas rel kereta api masih terlihat di kawasan Rangkasbitung hingga Pandeglang. Kondisinya tampak usang dan sebagian besar berkarat. Bahkan ada beberapa rel sudah hampir terkubur hingga tembus ke rumah-rumah warga.
Namun, Dirjen Perkeretaapian Mohamad Risal Wasal belum mau menyimpulkan apa indikator kecelakaan di proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung. "Kita tunggu kabar aja untuk masalah KCJB tadi," katanya saat dijumpai di Stasiun Gambir, Jakarta, Kamis (22/12).
Sejauh ini, Direktorat Jenderal Perkeretaapian Kementerian Perhubungan masih menunggu hasil penyelidikan lapangan pada kasus kecelakaan tersebut.
"Yang jelas mereka baru selesai lakukan penindakan kereta-kereta itu, sudah dievakuasi. Dan, tim sudah lakukan penelitian lebih lanjut, mencari tahu apa penyebab sesungguhnya bisa terjadi anjlokan kemarin," ungkapnya.
Hasil Investigasi
Kendati begitu, dia masih belum mau membocorkan hasil investigasi yang dilakukan Komite Nasional Keselamatan Transportasi (KNKT) bersama pihak kepolisian.
"Saya enggak berani mendahului hasil kawan-kawan KNKT terhadap penilaian itu. Kita tunggu dari kawan-kawan tim investigasi. Itu gabungan, termasuk pihak kepolisian karena ada korban," ujar Risal.
Risal pun berharap hasil investigasi bisa cepat keluar, terlebih KNKT punya batasan waktu untuk melakukan penelitian. Sementara pengerjaan proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung pun harus terus berjalan, mengingat target beroperasi pada Juni 2023.
"Harus cepat. Kita minta cepat lah, karena kegiatannya harus berlanjut untuk pembangunan. Kalau itu lambat, disetop, enggak jalan lah," tegas Risal.
"Kita harapkan dalam waktu dekat pak Menteri bisa mengumumkan. Atau dari kawan-kawan KCIC, KCJB, PT KAI juga bisa mengumumkan kejadian dari peristiwa tersebut," tandasnya.
Reporter: Maulandy Rizky Bayu Kencana
Sumber: Liputan6.com
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Terdapat beberapa kemungkinan yang menyebabkan adu banteng dua kereta itu.
Baca SelengkapnyaAdapun sejumlah faktor yang berpengaruh pada jarak pengereman kereta api.
Baca SelengkapnyaManajer Humas KAI Daop 2 Ayep membenarkan adanya kejadian tersebut yang berawal saat kedua kereta saling bertabrakan pada pukul 06.03 WIB.
Baca SelengkapnyaPresiden Jokowi menegaskan agar pemerintah tidak alergi terhadap berbagai macam kritik
Baca SelengkapnyaKAI menggandeng KNKT untuk melakukan investigasi bersama guna mengetahui penyebab kecelakaan.
Baca SelengkapnyaWika menyinggung proyek kereta cepat mengakibatkan kerugian terhadap perusahaan yang ditaksir mencapai Rp7,12 triliun.
Baca SelengkapnyaProyek ini menggunakan APBN Rp1,3 Triliun, kerugian negara masih dihitung.
Baca SelengkapnyaPT KCIC membantah proyek Kereta Cepat Jakarta-Bandung membuat PT Wika merugi hingga Rp7,2 triliun.
Baca SelengkapnyaProyek Kereta Cepat Jakarta-Surabaya dicoret dari PSN. Salah satunya karena belum memperoleh pembiayaan yang jelas.
Baca SelengkapnyaDwiyana melanjutkan, hingga saat ini juga belum ada tahap studi kelayakan.
Baca SelengkapnyaPolisi hingga kini masih terus melakukan proses evakuasi terkait tabrakan kereta.
Baca SelengkapnyaStudi Kelayakan Kereta Cepat Jakarta-Surabaya Tak Bisa Rampung Tahun Ini, Jadi PR Kabinet Prabowo-Gibran?
Baca Selengkapnya