Benarkan Rupiah melemah karena investor kabur dari RI?
Merdeka.com - Menteri Keuangan, Sri Mulyani membantah kabar adanya investor yang kabur dari pasar obligasi dan menjual Surat Utang Negara (SUN) yang berimbas pada anjloknya nilai tukar Rupiah terhadap USD. Menurutnya, para investor tersebut hanya melakukan repositioning untuk mengantisipasi perubahan kebijakan di Amerika Serikat.
"Kalau kabur tidak, istilahnya mereka melakukan repositioning, jadi kan mereka melakukan posisi dari sisi relatif harga yang dimiliki dan prospek yang dia lihat," ujarnya di kantor Kementerian Koordinator Perekonomian, Jakarta, Jumat (11/11).
Dalam pandangan Ani, para investor saat ini melihat dan menimbang risiko dari jumlah surat utang di Amerika, terlebih setelah terpilihnya Donald Trump dalam pemilihan presiden beberapa waktu lalu. Pertimbangan selanjutnya menunggu kebijakan baru yang dikeluarkan pemerintah AS usai pemilihan presiden.
-
Siapa yang nilai pasarnya turun? Thom Haye, gelandang berusia 29 tahun dari Almere City, mengalami penurunan nilai pasar yang sangat signifikan.
-
Apa dampak pelemahan Rupiah terhadap harga kedelai? Harga kedelai impor kembali mengalami kenaikan dan berdampak pada pelemahan nilai tukar rupiah. Kondisi ini tentunya sangat memberatkan para pelaku usaha tempe dan tahu.
-
Bagaimana Pejuang Rupiah melawan tekanan terhadap Rupiah? Dengan keyakinan dan kesabaran, mereka menangkal tekanan spekulatif terhadap Rupiah.
-
Bagaimana mekanisme redenominasi Rupiah? Bank Indonesia sebenarnya sudah pernah memaparkan hal ini kepada DPR beberapa tahun lalu melalui Rancangan Undang-Undang Redenominasi.
-
Apa Redenominasi Rupiah itu? Bank Indonesia memastikan bahwa rencana redenominasi rupiah atau Rp1.000 ke Rp1 masih terus berjalan.
-
Apa itu Redenominasi Rupiah? Redenominasi adalah proses penyederhanaan mata uang. Redenominasi menghapuskan angka nol (0) dari nominal mata uang yang ada.
"Kalau seandainya mereka punya harapan terhadap situasi ekonomi Amerika, apakah itu dari sisi kebijakan federal reserve (The Fed), apakah itu dari sisi kebijakan fiskal dari presiden baru, yang kemudian memengaruhi dari sisi berapa jumlah surat utang di Amerika dengan tingkat suku bunga berapa, maka kemudian mereka memilih dan oleh karena itu dia akan lihat apa risikonya lebih besar atau lebih kecil," tuturnya.
Kendati demikian, mantan Direktur Pelaksana Bank Dunia ini mengingatkan agar investor tidak khawatir dengan kondisi perekonomian Indonesia. Terlebih lagi, saat ini pemerintah juga tengah melakukan pengelolaan yang baik dalam APBN.
"Saya tekankan sekali lagi, surat utang negara, dengan profil utang Indonesia yang rendah, dengan profil maturity kita yang relatif panjang, dengan defisit APBN kita yang kecil dibanding negara-negara lain, dengan langkah-langkah fiskal kita untuk mengendalikan defisit maupun belanja dan menaikkan penerimaan dari sisi pajak, maka surat utang kita sebetulnya dari sisi risiko sangat kecil. Tak ada alasan untuk mereka merasa khawatir terhadap fondasi pengelolaan APBN sehingga dia harus melepaskan SBN-nya," pungkasnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi ini menyebabkan penguatan mata uang dolar AS terhadap mata uang dunia lainnya hingga Rupiah.
Baca SelengkapnyaHal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.
Baca SelengkapnyaRupiah diprediksi akan terus melemah hingga beberapa bulan ke depan
Baca SelengkapnyaKetidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.
Baca SelengkapnyaMelansir laman Bloomberg, nilai Tukar Rupiah melemah 46,5 poin atau 0,28 persen dari level sebelumnya pada pada pembukaan perdagangan Jumat (21/6) pagi.
Baca SelengkapnyaSri Mulyani dipanggil Kepala Negara di tengah kursi Rupiah yang anjlok hingga menyentuh level Rp16.420 per USD.
Baca SelengkapnyaDPR mencermati dinamika dan dampak dari konflik geopolitik
Baca SelengkapnyaKusfiardi menekankan perlunya kebijakan fiskal yang hati-hati dan proaktif, termasuk dalam pengelolaan investasi infrastruktur yang strategis.
Baca SelengkapnyaPelemahan Rupiah terhadap mata uang Negara Paman Sam hanya 2,34 persen.
Baca SelengkapnyaKondisi ini diperparah dengan langkah Bank Sentral Amerika Serikat, The Fed yang diperkirakan akan kembali menahan suku bunga untuk memperkuat ekonomi AS.
Baca SelengkapnyaPada tanggal 23 Oktober 2023, nilai tukar rupiah terhadap dolar AS hampir mencapai Rp16.000.
Baca SelengkapnyaPer 20 Februari 2024, nilai tukar Rupiah kembali menguat 0,77 persen secara poin to poin (ptp) setelah pada Januari 2024 melemah 2,43 persen.
Baca Selengkapnya