Bentuk kecerdasan anak sejak dini, tingkat konsumsi ikan diklaim makin meningkat
Merdeka.com - Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) menyatakan minat masyarakat di berbagai daerah untuk mengonsumsi pangan ikan makin meningkat. Hal ini diharapkan bermanfaat dalam memperkuat kesejahteraan kalangan pengusaha perikanan, termasuk nelayan tradisional.
"Konsumsi ikan di masyarakat secara nasional dari waktu ke waktu menunjukkan peningkatan signifikan," kata Dirjen Penguatan Daya Saing Produk Kelautan dan Perikanan KKP Nilanto Perbowo seperti dikutip dari Antara saat perayaan Puncak Hari Ikan Nasional Ke-4 di Jakarta, Selasa (21/11).
Dia mengatakan masyarakat sekarang ini sudah mulai tinggi minatnya dalam menyantap pangan ikan. Antara lain karena seruan yang dilontarkan Presiden Joko Widodo dan Menteri Kelautan dan Perikanan Susi Pudjiastuti.
-
Siapa yang menargetkan produksi perikanan 24,58 juta ton? Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Sakti Wahyu Trenggono menyebutkan bahwa target indikator utama dalam produksi perikanan pada rencana kerja pemerintah atau RKP 2025, mencapai 24,58 juta ton.
-
Kapan target produksi perikanan 24,58 juta ton dicapai? Produksi perikanan pada rencana kerja pemerintah atau RKP 2025, sebesar 24,58 juta ton.
-
Kenapa KKP mendorong konsumsi ikan yang berkelanjutan? Fakta yang menggembirakan harus didukung ketersediaan ikan yang bermutu secara kontinyu dan mudah diakses oleh masyarakat. Mengingat kecukupan kebutuhan ikan berbanding lurus dengan ketersediaan sumber daya perikanan,' ujar Budi.
-
Apa yang ingin KKP dorong di sektor perikanan? Kementerian Kelautan dan Perikanan (KKP) terus mendorong penerapan zero waste pada perikanan. Semua bagian pada ikan dapat diolah menjadi produk bernilai ekonomis, seperti aneka ragam makanan hingga produk farmasi.
-
Apa target produksi perikanan Indonesia di tahun 2025? Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Sakti Wahyu Trenggono menyebutkan bahwa target indikator utama dalam produksi perikanan pada rencana kerja pemerintah atau RKP 2025, mencapai 24,58 juta ton.
-
Siapa yang mendukung KKP dalam menggaungkan perikanan berkelanjutan? Sementara Direktur Program Kelautan dan Perikanan Yayasan WWF Indonesia, Dr. Imam Musthofa Zainudin, mengaku siap mendukung KKP terkait perikanan berkelanjutan untuk ketahanan pangan Indonesia.
Dia juga mengingatkan bahwa KKP bekerja sama berbagai pihak berhasil melampaui target konsumsi makan ikan pada 2016, dari target 43,2 kilogram per kapita per tahun, ternyata bisa dicapai 43,9 kg/kapita/tahun. Pada 2017, pihaknya juga optimistis dapat mencapai target konsumsi makan ikan yang dipatok sekitar 47,1 kg/kapita/tahun.
Nilanto juga mengingatkan bahwa memakan ikan itu adalah aktivitas yang sehat dan bagus, seperti bagi ibu hamil dan yang sedang menyusui. Selain itu, mengonsumsi ikan merupakan hal yang penting dalam pembentukan kecerdasan anak sejak dini.
Dia mengatakan makin banyak mengonsumsi ikan maka juga bakal berdampak positif bagi masyarakat pesisir, terutama mereka yang bekerja sebagai nelayan. Dia menjelaskan makin banyak masyarakat membeli ikan hasil tangkapan nelayan maka akan meningkatkan taraf kesejahteraan nelayan dan anggota keluarganya.
"Dengan potensi yang sangat luas dan hasil kebijakan reformasi perikanan memberikan peluang kepada warga memanfaatkan nilai ekonomi sektor kelautan perikanan," ucapnya.
Dia juga mengemukakan bahwa berbagai program KKP, seperti Gemar Makan Ikan, telah disosialisasikan secara sistematis mulai dari tingkat pusat, provinsi, hingga masyarakat di desa-desa.
Kementerian itu juga terus menerus melakukan pendampingan kepada nelayan agar kualitas ikan yang mereka tangkap dan dipasarkan ke sejumlah negara tetap dalam keadaan segar dan terjaga.
Berdasarkan data Komisi Nasional Kajiskan, potensi sumber daya ikan yang dapat ditangkap di wilayah perairan Tanah Air saat ini telah meningkat dari sekitar sembilan juta ton menjadi lebih dari 12 juta ton per tahun.
(mdk/bim)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Target yang menjadi indikator utama dalam produksi perikanan itu dikatakan oleh Menteri Kelautan dan Perikanan (KP), Sakti Wahyu Trenggono.
Baca SelengkapnyaDesa wisata panghasil Kakap Merah dan Kerapu raksasa.
Baca SelengkapnyaProduk-produk ini mengandung minimal 30 persen kandungan ikan, menawarkan variasi menu yang tidak hanya memenuhi selera lokal tetapi juga internasional.
Baca SelengkapnyaKerja sama kedua pihak yang telah dirintis sejak tahun 2019.
Baca SelengkapnyaProduksi perikanan nasional telah mencapai Rp18,26 juta ton.
Baca SelengkapnyaPenangkapan Ikan Terukur (PIT) berbasis kuota akan dilaksanakan bertahap tahun ini, sebelum diterapkan sepenuhnya mulai tahun 2024.
Baca SelengkapnyaPemerintah harus bisa melakukan revitalisasi seluruh pelabuhan perikanan.
Baca SelengkapnyaDiharapkan program ini tidak hanya bertujuan untuk meningkatkan gizi masyarakat tetapi juga memicu pertumbuhan ekonomi lokal.
Baca SelengkapnyaSebagian dari kebutuhan ini diharapkan dapat dipenuhi oleh PT Garam, yang memiliki stok sebanyak 300.000 ton.
Baca SelengkapnyaKandungan DHA yang luar biasa pada ikan tidak bisa ditemui pada sumber makanan lain.
Baca SelengkapnyaProduksi garam di wilayah Kulon Progo akan menerapkan sistem gravitasi atau pemanfaatan kemiringan di tepi laut.
Baca SelengkapnyaTerdapat banyak manfaat kesehatan yang diraih masyarakat dari mengonsumsi ikan. Antara lain melahirkan generasi unggul di masa mendatang.
Baca Selengkapnya