Bentuk tim khusus, BKPM berniat cegah PHK massal
Merdeka.com - Pemerintah bentuk tim khusus untuk mengatasi Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) massal di sektor tekstil dan industri sepatu. Tim ini akan memfasilitasi hambatan para pengusaha untuk berkembang di tengah perlambatan ekonomi global.
Pasalnya, melambatnya perekonomian, membuat perusahaan kerap memangkas jumlah karyawan dengan alasan efisiensi operasional.
"Desk khusus investasi ini merupakan bentuk perhatian pemerintah terhadap investor existing yang menghadapi masalah akibat pertumbuhan ekonomi yang melambat," ujar Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Franky Sibarani di Kantor Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Jakarta, Jumat (2/10).
-
Bagaimana HIPMI ingin atasi tantangan iklim usaha? Perlu ada akselerasi dengan suatu program yang tepat yang melibatkan dunia usaha dalam proses pendidikan misalnya,' kata Anggawira.
-
Siapa yang mendorong perusahaan bantu UMKM? Menteri Ketenagakerjaan (Menaker), Ida Fauziyah mendorong perusahaan besar mendukung tumbuh dan berkembangnya UMKM.
-
Bagaimana Kemendag memfasilitasi pelaku bisnis? Dibandingkan dengan portal Pencari Tarif ASEAN sebelumnya, portal terbaru akan memuat perjanjian perdagangan termutakhir, serta cakupannya diperluas dengan memuat informasi mengenai komitmen tarif; ketentuan asal barang (rules of origin); hambatan non tarif (non tariff measures/NTMs); prosedur impor, ekspor, dan perbatasan; serta informasi lainya.
-
Kenapa HIPMI ingin pemimpin selanjutnya tingkatkan iklim usaha? Para pengusaha pun berharap pemimpin negara selanjutnya bisa menciptakan iklim usaha di Indonesia menjadi lebih baik.
-
Bagaimana Kemnaker dorong perusahaan bantu UMKM? 'Kita dorong perusahaan-perusahaan lain melakukan hal yang sama, yakni mendukung tumbuh dan berkembangnya UMKM,' ucapnya.
-
Bagaimana Pertamina mendorong pertumbuhan ekonomi? 'Karena inilah kekuatan Indonesia,'ujar Nicke.
Desk khusus ini akan menampung dan mengidentifikasi setiap permasalahan setiap perusahaan. Setelah terverifikasi, tim ini akan berkoordinasi dengan kementerian teknis untuk memberikan insentif.
Franky mencontohkan, insentif dalam bentuk penundaan pembayaran tunggakan listrik. Sebelum memberikan insentif, tim khusus ini akan melakukan koordinasi dengan PLN. Kemungkinan mereka akan mendapatkan kemudahan dengan adanya penundaan pembayaran.
"Misalnya Rp 5 miliar perbulan kemampuannya Rp 3 miliar. Sisanya akan dibayar lima sampai enam bulan ke depan. Memudahkan tetapi tetap memberikan kepastian membayar dengan jangka waktu lebih panjang," tambahnya.
Selain pembayaran listrik, pengusaha tekstil dan sepatu juga bisa mendapatkan insentif pajak. Mekanismenya tidak jauh berbeda, hanya terjadi pelonggaran waktu pembayaran.
"Pada prinsipnya bagaimana pemerintah membantu agar tidak menjadi PHK. Kalau sudah stabil, tetapi jangka waktu belum tahu," terangnya.
Dalam tim khusus akan terdiri dari tiga pihak, BKPM, kementerian teknis dan asosiasi tekstil dan sepatu. Tim khusus yang akan berkantor di BKPM ini akan dirilis pada 9 Oktober 2015. Program ini merupakan hasil koordinasi dengan Kementerian Keuangan, Kementerian Koordinator bidang Perekonomian, Kementerian Tenaga Kerja dan didukung Asosiasi Pertekstilan Indonesia (API) dan Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo). (mdk/bim)
Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Melainkan hanya akan berlaku bagi UMKM yang sebelumnya pernah terdampak pandemi covid-19.
Baca SelengkapnyaPengembangan investasinya akan dibedakan menjadi investasi di sektor padat karya dan sektor padat modal.
Baca Selengkapnyapenciptaan wirausaha baru melalui kegiatan TKM Pemula, juga didukung dengan adanya pendampingan usaha yang dilakukan oleh Tenaga Kerja Sukarela (TKS) Pendamping
Baca SelengkapnyaMelalui hapus buku dan hapus tagih ini murni untuk mendukung Bank Himbara.
Baca SelengkapnyaDia menekankan agar Kementerian Koperasi dan UKM mampu memberikan respons yang tidak biasa-biasa saja.
Baca SelengkapnyaMaman menjelaskan bahwa penghapusan utang ini khusus diberikan kepada UMKM di sektor pertanian, perkebunan.
Baca SelengkapnyaLangkah ini diharapkan dapat memberi angin segar bagi UMKM yang terdampak krisis ekonomi dan kesulitan membayar utang.
Baca SelengkapnyaMenKopUKM Teten Masduki menilai PUM Netherlands Senior Experts telah berhasil dalam menciptakan iklim usaha.
Baca SelengkapnyaAirlangga menuturkan jaminan kehilangan pekerjaan (JKP) yang terdaftar melalui Kementerian Ketenagakerjaan menunjukkan angka yang terlalu rendah.
Baca SelengkapnyaPemerintah bekerjasama dengan perusahaan swasta maupun kampus untuk mencetak inkubator baru.
Baca Selengkapnyadihasilkan Rancangan Peraturan Presiden tentang Penguatan Tata Kelola Penempatan dan Pelindungan Pekerja Migran Indonesia
Baca SelengkapnyaTak hanya nikel, pemerintah juga mendorong hilirisasi UMKM.
Baca Selengkapnya