Berani Berubah: Bisnis Kerudung Buka Pintu Bagi Korban PHK
Merdeka.com - Rissa Wahyuningtyas semangat membangun usaha kerudung miliknya. Meski masih duduk di bangku kuliah, Rissa tetap mendapat pemasukan tanpa membebani orangtua.
Ide usaha kerudung muncul ketika membuka media sosial. Bermodalkan uang tabungan dan dukungan orangtua, Rissa mulai merintis usaha dari awal. Dia juga merekrut karyawan-karyawan yang pernah terkena PHK imbas pandemi Covid-19.
"Jadi mereka semuanya pernah kerja di pabrik atau furniture yang dulunya memang dikeluarkan, terus kita tampung nih di sini, kita kerja bareng gitu. Sistemnya bukan saya bos dia karyawan, tapi di sini kita bareng-bareng gitu," kata Rissa.
-
Bagaimana mereka merintis usaha? Ketika itu ia hanya memiliki sisa uang Rp500 ribu, yang kemudian digunakan untuk modal usaha kue di rumah. Kondisi ini dirasakan berbeda, ketika dirinya bekerja di bank tersebut.
-
Siapa yang terinspirasi untuk membuka usaha? Usaha ini bermula dari suami Qori yang memiliki ketertarikan dalam dunia kuliner.
-
Bagaimana Dina memulai usaha? Dina benar-benar mulai dari nol, dia mempelajari resep dari internet dan YouTube. Dengan modal Rp300 ribu, Dina memproduksi roti Maryam di kos-kosannya.
-
Apa bisnis yang dijalankan Risma? Dilansir dari channel Youtube, Teman Kopi, wanita asal Jambi itu bercerita bahwa berwirausaha sudah ia lakoni sejak kuliah. Selama berstatus sebagai mahasiswi manajemen, Risma pernah mencari penghasilan melalui model foto. Dia juga sempat mencoba peruntungan dalam dunia bisnis dengan berjualan tas kulit, meskipun akhirnya bisnis tersebut gagal. Risma kembali mencoba bisnisnya dengan berjualan hijab. Meski sering mengalami kegagalan, Risma tetap gigih.
-
Bagaimana Linda memulai usaha? 'Awal membuka ini, saya tidak meniatkan untuk dijadikan sebuah usaha. Tetapi hanya mengisi waktu luang setelah resign dari pekerjaan di sebuah perusahaan telekomunikasi,' terangnya, mengutip YouTube Liputan6, Rabu (28/2).
-
Bagaimana Wina memulai usaha? Sebelum kerja di PT, pabrik permen,' kata Wina mengutip Youtub Zayn YR, Kamis (4/7). Bermula dari Hobi Masak Diungkap Wina, setelah keluar dari pabrik Ia langsung terinspirasi untuk membuka usaha sendiri di rumah.
Beberapa karyawan yang direkrut bukan dari kalangan penjahit. Mereka merasa terbantu dengan adanya pekerjaan ini.
"Dulu saya kerja di mebelan, dan pandemi akhirnya saya nganggur, berhenti kerja, lagi sepi, dan akhirnya saya ditawarin kerja buat hanger di rumah Mba Rissa. Ya alhamdullilah udah ada penghasilan tetap. Satu minggu bisa buat beli itu, kebutuhan," kata Selamet.
Rissa berharap usahanya semakin maju. Dia ingin membuat gudang untuk meletakkan alat-alat serta lebih banyak lagi mempekerjakan karyawan.
"Karena di sini semoga harapannya ibu-ibu atau bapak-bapak itu kita nggak kembali lagi ke pabrik, yang mana kerjanya dari subuh sampai magrib, nggak kenal tetangga, anak terlantar," kata Rissa.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Ia mengunggah bagaimana perjuangannya membangun bisnisnya hingga kini bisa sukses dan mengangkat ekonomi keluarga.
Baca SelengkapnyaIbu Sujiati mampu menghasilkan produk kerajinan kulit dengan standar brand yang dijual di mall.
Baca SelengkapnyaRio mendirikan Kahasil, sebuah bisnis yang bergerak di bidang aksesori, khususnya aksesori wanita.
Baca SelengkapnyaDia memutuskan keluar dari pekerjaannya sebagai supervisor di sebuah perusahaan BUMN dan memilih untuk merintis usaha keripik kentang.
Baca SelengkapnyaWahyu bercita-cita melalui usahanya ini dia bisa menyerap 1.000 tenaga kerja.
Baca SelengkapnyaSaat berada di puncak kekayaan, sindrom Orang Kaya Baru (OKB) membawanya kembali ke titik terendah.
Baca SelengkapnyaGagal ke perguruan tinggi tidak membuat semangatnya surut. Kini usaha hijabnya sukses.
Baca SelengkapnyaBerkat riset dan inovasi, Dinova Store masih terus bertahan hingga saat ini. Bahkan, Sri masih mampu menyediakan lapangan pekerjaan bagi anak muda.
Baca SelengkapnyaTikTok menjadi salah satu cara bagi pedagang untuk memasarkan produk dagangannya.
Baca SelengkapnyaKehadiran BRI turut membantu kebangkitan Kelompok Usaha Bersama (KUB) Berkah Jaya dalam program Klasterku Hidupku.
Baca SelengkapnyaSekar Ayu Irawati, seorang pengusaha muda, telah menciptakan sebuah konsep dengan kreativitas daur ulang.
Baca SelengkapnyaVia mampu menjual 1.000-2.000 pcs per bulan bahkan meningkat hingga 2—3 kali lipat menjelang Hari Raya Idul Fitri.
Baca Selengkapnya