BERANI BERUBAH: Transformasi Bus Pariwisata di Tengah Pandemi
Merdeka.com - Pandemi Covid-19 berimbas pada sektor pariwisata. Salah satunya usaha bus pariwisata Glen Adiprana Widodo, pemilik PO Putra Mulya Sejahtera. Selama masa pandemi, Glen mengalami kerugian karena berkurangnya penumpang 60 sampai 70 persen.
Bahkan Glen mengaku, sebelum adanya pandemi, penumpang bisa mencapai 40 ribu orang. Namun saat pandemi ini muncul, dalam satu bulan hanya ada penumpang maksimal 15 ribu orang.
Kini Glen menemukan inovasi baru untuk usahanya. Glen mengganti tampilan busnya menjadi lebih baik. Bangku-bangku di dalam bus diganti menjadi satu-satu di tiap baris. Tujuannya, agar ada jarak dan sekat antara pengemudi dan penumpang.
-
Kenapa Aan mulai usaha di masa pandemi? Aan menuturkan bahwa usahanya ini dia rintis beberapa waktu lalu saat mewabahnya Covid-19 di Indonesia. Saat itu dirinya tengah pulang kampung ke Kabupaten Ponorogo, Jawa Timur dan mengisi waktu dengan membuat kreasi tas jinjing perempuan.
-
Kenapa jumlah pemudik tahun ini meningkat? 'Dibanding tahun lalu, jumlah pemudik tahun ini naik sekitar 55%. Jumlah kendaraan juga meningkat drastis, sementara kapasitas jalan tidak banyak bertambah,' ujar Slamet dalam paparannya di Hotel Grand Kemang, Jaksel, Selasa (2/4).
-
Bagaimana Niko mengatasi penurunan omzet saat pandemi? Niko yang semula pasrah, akhirnya mulai menyadari potensi besar dari teknologi ini ketika dia mengunjungi sebuah tempat produksi DTF di Jakarta.
-
Kenapa jumlah pemudik 2024 meningkat? 'Hasil survei dari Kementerian Perhubungan, di mana jumlah potensi pergerakan pengemudi yang akan mudik dan balik mengalami kenaikan hampir 193,6 juta jiwa yang akan bergerak mudik balik lebaran,' kata Slamet di Kompleks Parlemen, Senayan, Jakarta, Kamis (21/3).
-
Apa dampak pandemi Covid-19? Pandemi Covid-19 mengubah tatanan kesehatan dan ekonomi di Indonesia dan dunia. Penanganan khusus untuk menjaga keseimbangan dampak kesehatan akibat Covid-19 serta memulihkan ekonomi harus dijalankan.
-
Bagaimana UMKM bisa bertahan di masa pandemi? Lewat jalur digital itu, IniTempe bertahan, bisa bertahan selama pandemi. Omzet bulanan Benny bahkan bisa mencapai puluhan juta dari dunia digital itu.
"Penumpang sudah memilih seat dari awal sehingga tidak mungkin tertukar dengan seat-seat yang lain, ataupun akan kelebihan penumpangnya daripada seatnya," kata Glen.
Tak hanya mengubah tampilan bangku, Glen juga menerapkan protokol kesehatan lain, seperti mengecek suhu tubuh penumpang, dan menyediakan hand sanitizer. Kemudian tiap bus berhenti di tempat peristirahatan dan penumpang turun untuk makan, bus dilakukan fogging.
"Kita lakukan fogging itu setiap kita berhenti kita lakukan bus itu fogging yang pertama. Kita di dalam mobil alat fogging sudah kita sediakan, dan kita pastikan penumpang turun untuk istirahat kita akan fogging ulang mobilnya," kata Glen.
istimewaKemudian Budi Sumadihardja, salah satu pemilik bus pariwisata juga menjelaskan protokol kesehatan yang dilakukan bus pariwisata ini. Biasanya sebelum bus berangkat, setiap kru menjalani rapid tes.
Bus physical distancing ini menerapkan standar kesehatan yang sangat tinggi. Di tiap bangku, disediakan lampu UV untuk membersihkan virus. Bus ini juga dilengkapi dengan air purifier.
"Satu, dia seatnya itu satu, satu, satu, dilengkapi juga dengan lampu UV. Jadi kalau setelah penumpang turun, itu kita bisa nyalakan lampunya UV itu supaya pembersihan terhadap virusnya lebih bagus," kata Glen.
Budi mengaku inovasi bus pariwisata ini dilakukan agar masyarakat aman berwisata selama pandemi. Dia berharap agar pandemi cepat berlalu, dan masyarakat tidak perlu takut untuk berwisata.
"Dengan mengeluarkan bus yang social distancing ini supaya kita bisa tetap melayani masyarakat yang ingin berwisata selama masa pandemi ini berlangsung," kata Budi.
(mdk/noe)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat Pandemi Covid-19 jumlah kendaraan yang terdaftar baik roda dua dan empat hanya 2,6 juta kendaraan. Saat ini jumlah kendaraan meningkat 4,4 juta.
Baca SelengkapnyaPerusahaan Otobus Siliwangi Antar Nusa (Po San) berhasil menutup tahun 2024 dengan hasil yang sangat memuaskan.
Baca SelengkapnyaSaat ini tarif Royaltrans Rp20.000, tetap berlaku Rp20.000.
Baca Selengkapnya“Kalau tiket go show sudah tidak ada ya,” kata Kepala Terminal Kampung Rambutan Yulza
Baca SelengkapnyaPemudik yang berangkat melalui Pelabuhan Tanjung Perak Surabaya capai 65.530 orang
Baca SelengkapnyaMeskipun masih jauh dari jumlah ideal sebelum pandemi, pemulihan ini memberikan harapan bagi industri penerbangan untuk kembali bangkit.
Baca Selengkapnya“Pencapaian ini terjadi pada saat libur lebaran dan libur sekolah," kata Welfizon
Baca SelengkapnyaKunjungan tersebut mencatatkan arus penumpang sebanyak 21.842 orang.
Baca SelengkapnyaMenhub mengatakan, salah satu penyebab utama adalah penurunan drastis populasi pesawat di dunia, yang membuat banyak pabrikan tidak beroperasi dengan baik.
Baca SelengkapnyaPrediksi volume penumpang KA antar kota selama 14 hari musim mudik dan balik lebaran 2024 mencapai 3,2 juta orang, naik 15,12 persen.
Baca Selengkapnya