Better experience in portrait mode.
Iklan - Geser ke atas untuk melanjutkan

Berapa dana asing cabut dari RI hingga buat Rupiah terperosok?

Berapa dana asing cabut dari RI hingga buat Rupiah terperosok? rupiah. ©2012 Merdeka.com/arie basuki

Merdeka.com - Kurs Dolar masih belum berhenti menghantam Rupiah di kisaran 14.000. Salah satu penyebabnya adalah karena keluarnya dana asing dari Indonesia sekitar USD 1,9 miliar atau Rp 26,6 triliun (asumsi kurs Rp 14.000), sehingga menyebabkan kurs Dolar terus menguat.

Ekonom PT Bank Permata Tbk, Josua Pardede mengungkapkan, di tengah tren penguatan Dolar AS terhadap mata uang dunia termasuk Rupiah, BI selalu berada berada di pasar melakukan langkah stabilisasi Rupiah dengan intervensi di pasar valas dan pasar Surat Berharga Negara (SBN), terindikasi dari kenaikan kepemilikan Bank Indonesia (BI) pada SBN dalam 1-2 bulan terakhir ini.

Langkah-langkah stabilisasi Rupiah tersebut berimbas pada penurunan cadangan devisa (cadev) per April menjadi USD 124,9 miliar. Penurunan cadangan devisa dikonfirmasi oleh tren keluarnya dana asing di pasar keuangan baik di pasar saham dan pasar obligasi.

Orang lain juga bertanya?

"Investor asing membukukan penjualan bersih sebesar USD 750 juta, sementara kepemilikan investor asing pada SBN juga turun sekitar USD 1,15 miliar yang mendorong pelemahan Rupiah," kata Josua saat dihubungi Liputan6.com, Jakarta, Kamis (10/5).

Lebih jauh dijelaskannya, pelemahan kurs Rupiah terhadap Dolar AS masih didominasi faktor eksternal, antara lain terkait perjanjian nuklir dengan Iran karena akan berpotensi meningkatkan ketegangan geopolitik antara AS dengan Iran, serta mendorong kenaikan harga minyak dunia. Sementara kenaikan harga minyak dunia akan berpotensi membebani negara yang notabene adalah net importir minyak, antara lain India, Indonesia, dan Filipina.

Selain itu, sambung Josua, penguatan Dolar AS terhadap mata uang negara maju dan negara berkembang juga dipengaruhi oleh rilis data Euro Zone yang relatif menurun, seperti laju inflasi Euro Zone serta laju factory order Jerman yang melambat yang mendorong ekspektasi bahwa bank sentral Eropa diperkirakan akan menunda melakukan pengurangan stimulus moneter sehingga memberi tekanan pada nilai tukar Euro.

"Dari domestik, pergerakan Rupiah turut dipengaruhi oleh ekspektasi pelebaran defisit transaksi berjalan pada 2018. Ini seiring tren laju impor yang lebih cepat dari laju ekspor. Permintaan Dolar AS yang meningkat di dalam negeri juga dipengaruhi oleh kebutuhan pembayaran dividen yang cukup besar dari perusahaan multinasional di Indonesia," terangnya.

Ke depan, Josua mengatakan, BI diperkirakan masih akan tetap melakukan langkah-langkah stabilisasi Rupiah melalui first line of defense dalam rangka menekan volatilitas nilai tukar Rupiah.

"Volatilitas Rupiah diperkirakan akan cenderung menurun pada semester II-2018, seiring normalnya permintaan Dolar di dalam negeri, serta sentimen eksternal yang mulai mendukung khususnya setelah FOMC Juni, di mana Fed diperkirakan akan memberikan outlook terkini terkait arah suku bunga AS dalam jangka pendek ini," tutup Josua.

Reporter: Fiki Ariyanti

Sumber: Liputan6.com

(mdk/idr)
Geser ke atas Berita Selanjutnya

Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya

Buka FYP
BI Catat Modal Masing Asing Masuk Rp8,91 Triliun
BI Catat Modal Masing Asing Masuk Rp8,91 Triliun

Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan.

Baca Selengkapnya
Bank Indonesia Jelaskan Kenapa Dolar AS Begitu Kuat dan Buat Kurs Rupiah Anjlok
Bank Indonesia Jelaskan Kenapa Dolar AS Begitu Kuat dan Buat Kurs Rupiah Anjlok

Ketidakpastian ekonomi global membuat masyarakat melakukan langkah masif yang makin memperburuk keadaan.

Baca Selengkapnya
Turun Tipis, Utang Indonesia Tinggal Rp6.206 Triliun per Agustus 2023
Turun Tipis, Utang Indonesia Tinggal Rp6.206 Triliun per Agustus 2023

Angka ini turun dibandingkan ULN akhir Juli 2023 sebesar USD397,1 miliar.

Baca Selengkapnya
Utang Luar Negeri Pemerintah Turun Jadi Rp6.489 Triliun, Ini Penyebabnya
Utang Luar Negeri Pemerintah Turun Jadi Rp6.489 Triliun, Ini Penyebabnya

Bank Indonesia (BI) melaporkan, utang luar negeri (ULN) Indonesia pada triwulan I 2024 menurun.

Baca Selengkapnya
Ternyata, Ini Buat Kurs Rupiah Anjlok Hingga Sentuh Level Rp16.420 per USD
Ternyata, Ini Buat Kurs Rupiah Anjlok Hingga Sentuh Level Rp16.420 per USD

Hal ini membuat nilai tukar mata uang dolar AS semakin menguat dibandingkan mata uang negara maju maupun berkembang, termasuk Indonesia.

Baca Selengkapnya
Sektor Keuangan Tunjukkan Tren Penurunan, Ketua Banggar Minta Pemerintah Adaptif
Sektor Keuangan Tunjukkan Tren Penurunan, Ketua Banggar Minta Pemerintah Adaptif

Said mencontohkan saat ini nilai tukar rupiah terhadap dolar Amerika Serikat (USD) terus melemah.

Baca Selengkapnya
Awal Mei 2024, Modal Asing Masuk Indonesia Tembus Rp22,8 Triliun
Awal Mei 2024, Modal Asing Masuk Indonesia Tembus Rp22,8 Triliun

Ini membuktikan bahwa respons kebijakan kenaikan BI rate maupun kenaikan suku bunga SRBI memang berhasil menarik masuk aliran modal asing.

Baca Selengkapnya
Arus Masuk Modal Asing Pertengahan September Tembus Rp154,98 Triliun
Arus Masuk Modal Asing Pertengahan September Tembus Rp154,98 Triliun

Tren penguatan rupiah diprediksi akan terus terjadi.

Baca Selengkapnya
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.364 Triliun
Naik Lagi, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.364 Triliun

Naiknya utang luar negeri karena penarikan pinjaman, khususnya pinjaman multilateral, untuk mendukung pembiayaan beberapa program dan proyek.

Baca Selengkapnya
Turun Tipis, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.087 Triliun per Oktober 2023
Turun Tipis, Utang Luar Negeri Indonesia Tembus Rp6.087 Triliun per Oktober 2023

Posisi ULN pemerintah relatif aman dan terkendali karen hampir seluruh ULN memiliki tenor jangka panjang.

Baca Selengkapnya
Rupiah Anjlok Diduga Akibat Dampak Serangan Iran ke Israel, Ekonom Bongkar Fakta Lain
Rupiah Anjlok Diduga Akibat Dampak Serangan Iran ke Israel, Ekonom Bongkar Fakta Lain

Pasca serangan Iran ke Israel nilai tukar rupiah terus melemah, namun Ekonom BCA mengungkap fakta lain penyebab mata uang garuda anjlok.

Baca Selengkapnya
Waspada, Kondisi Pasar Keuangan Global Memburuk Dipicu Ketegangan di Timur Tengah
Waspada, Kondisi Pasar Keuangan Global Memburuk Dipicu Ketegangan di Timur Tengah

tetap tingginya inflasi dan kuatnya pertumbuhan ekonomi Amerika Serikat mendorong spekulasi penurunan Fed Funds Rate (FFR).

Baca Selengkapnya