Berapa Harga Pertalite Jika Minyak Dunia Naik Sesuai Prediksi Menko Luhut?
Merdeka.com - Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi, Luhut Binsar Panjaitan memprediksi harga minyak mentah dunia bisa mencapai USD 200 per barel. Dia menjelaskan ,kenaikan harga minyak tersebut terjadi karena adanya skenario terdapat penggunaan senjata nuklir pada perang Rusia dan Ukraina.
"Harga minyak sekarang sudah dekat USD 100 (per barel), dan kalau (penggunaan) nuklir bisa terjadi, dia (minyak) akan naik USD 150 sampai 200 per barel," ungkapnya dalam acara Investor Daily Summit 2022 di Jakarta Convention Center, Rabu (12/10).
Kendati demikian, Pengamat Ekonomi dan Energi Universitas Gadjah Mada, Fahmy Radhi menyebut pernyataan dari Luhut terlalu berlebihan. Namun, jika prediksi tersebut benar terjadi, maka harga BBM di Indonesia bakal naik.
-
Siapa yang mencatat lonjakan konsumsi BBM? PT Pertamina Patra Niaga, Sebagai Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada masa mudik Hari Raya Idulfitri 1445 H, tepatnya per Kamis (4/4) pada H-6 melonjak dibandingkan hari biasa.
-
Dimana harga BBM termahal di dunia? Biaya satu galon bahan bakar di Hong Kong mencapai Rp187.000.
-
Bagaimana Pertamina menentukan harga BBM? Dia menambahkan komposisi terbesar dalam menentukan harga BBM adalah harga ICP karena merupakan bahan baku. Jadi kalau harga ICP lebih tinggi dibandingkan nilai tukar maka harga ICP yang dominan menentukan harga BBM tersebut. 'Kalau keduanya bergerak naik (nilai tukar dan ICP), maka mempercepat penyesuaian harga BBM,' kata Tauhid.
-
Kapan konsumsi BBM Pertamina melonjak? PT Pertamina Patra Niaga, Sebagai Subholding Commercial & Trading PT Pertamina (Persero) mencatat konsumsi bahan bakar minyak (BBM) pada masa mudik Hari Raya Idulfitri 1445 H, tepatnya per Kamis (4/4) pada H-6 melonjak dibandingkan hari biasa.
-
Mengapa Pertamina turunkan harga BBM? 'Harga BBM nonsubsidi setiap bulannya per tanggal 1 mengalami penyesuaian harga pasar, namun dapat kita sampaikan bahwa harga BBM Pertamina paling kompetitif untuk menjaga daya beli masyarakat,' ucap VP Corporate Communication PT Pertamina Fadjar Djoko Santoso.
-
Kenapa Pertamina turunkan harga BBM? Adapun harga BBM non subsidi bersifat fluktuatif, sehingga Pertamina melakukan evaluasi secara berkala mengikuti tren dan mekanisme pasar.
"Kalau benar harga minyak dunia USD 200 per barel, seperti perkiraan Pak Luhut, harga Pertalite bisa dinaikkan menjadi sekitar Rp12.500 per liter. Kalau harga BBM tidak dinaikkan beban APBN kembali membengkak," ujar Fahmy kepada Merdeka.com, Rabu (12/10).
Fahmy menjelaskan, harga minyak dunia memang berpotensi naik karena adanya pemangkasan produksi OPEC yang bisa menaikkan harga minyak dunia kembali bertengger USD 100 per barrel.
Asumsi Pemerintah di APBN 2023
Di sisi lain, dalam Rancangan Anggaran Pendapatan Belanja Negara (RAPBN) Tahun 2023 untuk asumsi ICP pada level USD 90 per barel. Jika harga minyak dunia mencapai USD 200 per barel, tentu ini akan memberikan gap selisih harga yang lumayan tinggi, sehingga nantinya anggaran subsidi APBN akan membengkak.
"Selisih ICP dengan harga minyak dunia yang mencapai USD 200 sangat besar, sehingga membengkak subsidi APBN," kata Fahmy.
Namun apabila terjadi pembengkakkan anggaran tersebut, dia pun menerangkan bahwa harga BBM akan naik lagi. "Tahun depan membengkak kembali, akan naik lagi (BBM)," tambahnya.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Saat ini, harga jual Pertamax series jauh di bawah BBM SPBU swasta,
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) sempat berjanji akan menghitung dan mempertimbangkan kemampuan fiskal negara terkait potensi kenaikan harga BBM.
Baca SelengkapnyaArifin tak menapikkan jika kenaikan harga minyak mentah dunia bakal semakin membebani pemerintah memberikan subsidi untuk sejumlah produk BBM.
Baca SelengkapnyaKebutuhan akan dolar cukup tinggi untuk impor dan sebagainya.
Baca SelengkapnyaPerang Israel-Palestina bakal berimbas ke harga minyak dunia.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga minyak dunia saat ini akan berpengaruh kepada harga bahan bakar minyak (BBM) non subsidi di Tanah Air.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga BBM ditopang kebutuhan akan dolar cukup tinggi untuk impor dan sebagainya.
Baca SelengkapnyaSejak Maret 2024 BBM non-subsidi RON 92 tersebut belum disesuaikan, sementara itu pada awal Agustus lalu SPBU swasta kembali menaikkan harga BBM sejenis.
Baca SelengkapnyaUsai pemilu, kemungkinan harga BBM bakal naik karena mengacu pada situasi yang ada saat ini.
Baca SelengkapnyaMengutip Reuters, Brent berjangka untuk pengiriman November pada Jumat ini, berada di posisi USD 95,38 per barel.
Baca SelengkapnyaPertamina menaikkan harga BBM non subsidi per hari ini.
Baca SelengkapnyaPadahal, kesepakatan Pemerintah bersama DPR RI menetapkan harga minyak mentah mencapai USD 82 per barel.
Baca Selengkapnya