Beras Bulog Habis untuk Operasi Pasar, Tapi Harus Salurkan Bansos
Merdeka.com - Direktur Utama Perum Bulog Budi Waseso mengungkapkan, kalau stok Cadangan Beras Pemerintah (CBP) sudah semakin menipis akibat dari operasi pasar. Sementara itu, Bulog juga mendapat tugas untuk menyalurkan bansos dalam waktu dekat.
Dia menuturkan Bulog sempat mendapat penugasan impor sebanyak 500.000 ton yang dipenuhi hingga Februari 2023 untuk CBP.
"Itu pun sekarang sudah habis karena digunakan untuk Operasi Pasar dengan kebutuhan dari penanggulangan bencana dan penggolongan anggaran. Jadi hanya sisa sedikit, tadi kurang lebih sekarang dengan penyerapan dalam negeri kita punya 245 ribu ton," ujarnya dalam Rapat Dengar Pendapat dengan Komisi IV DPR RI, Senin (3/4).
-
Berapa jumlah beras yang dimiliki Bulog? “Masyarakat tidak perlu khawatir, stok beras yang dikuasai Bulog saat ini ada sebanyak 750 ribu ton , disamping itu juga hingga hari ini Bulog sudah menyerap lebih dari 700 ribu ton beras petani dalam negeri dan akan terus menyerap selama produksi masih ada dan sesuai ketentuan.
-
Bagaimana Bulog menjaga stok beras? Diketahui, untuk menjaga hal itu Bulog terus mendahulukan pengadaan gabah atau beras dalam negeri selama musim panen.
-
Bagaimana Bulog menjamin ketersediaan beras? “Tidak hanya memastikan seluruh gudang Bulog dipenuhi oleh stok, namun Bulog juga menyediakan kebutuhan beras di tingkat lokal baik secara offline maupun online dan melalui outlet-outlet binaan Perum Bulog seperti RPK (Rumah Pangan Kita) yang tersebar di seluruh Indonesia, serta jaringan retail modern yang ada,“ katanya.
-
Mengapa Bulog menyalurkan bantuan beras? Dirinya juga menegaskan bahwa dengan disalurkannya kembali Bantuan Pangan beras pasca Pemilu ini merupakan bukti nyata program Bantuan Pangan beras ini tidak memiliki keterkaitan dengan agenda politik tertentu, sehingga dapat dipastikan tujuannya adalah membantu pemenuhan kebutuhan pangan masyarakat yang membutuhkan.
-
Apa yang dilakukan BULOG untuk atasi gejolak harga beras? Kemudian Tomi juga mengemukakan pemerintah melalui Bapanas menugaskan Bulog untuk melaksanakan 2 instrumen utama untuk mengantisipasi gejolak harga beras di tanah air melalui program Bantuan Pangan dan Operasi Pasar atau Stabilisasi Pasokan dan harga Pangan (SPHP).
-
Bagaimana Bulog selesaikan masalah harga beras? 'Kalo harga beras turun, saya dimarahi petani. Tapi, kalo harga beras naik dimarahi ibu-ibu. Kesulitan pemerintah saat ini adalah soal mencari keseimbangan harganya. Jadi yang namanya mengurusi beras untuk 270 juta penduduk Indonesia itu bukan perkara mudah. Kebutuhan kita setiap tahun itu sekitar 31 juta ton, jika persediaannya kurang kita perlu memikirkan bagaimana menanggulanginya. Tapi kalau produksi petani banyak, kita tenang.', jelasnya.
Mengacu stok yang ada sekarang, dia mengatakan kalau Bulog mendapat lagi tugas untuk menyalurkan beras untuk bansos dalam waktu dekat. Sayangnya, stok yang saat ini dimiliki dikhawatirkan tak cukup untuk pemenuhan bansos.
"Dari sisa itu kita dapat penugasan lagi untuk penyaluran bansos, yang sudah diputuskan atas rapat dari pak Presiden itu untuk 21 juta sekian KPM itu membutuhkan setiap bulannya 210-215 ribu ton per bukan. Sedangkan sisa kita tinggal 245 (ribu ton)," tuturnya.
Guna menambal kekurangannya, Budi mengaku telah berusaha untuk menyerap hasil panen raya dari petani lokal. Tapi, penyerapan yang dilakukan masih belum maksimal.
"Kita sudah melakukan upaya-upaya langkah-langkah untuk menyerap, tapi serapan kami, kami laporkan sampai hari ini kita hanya dapat dalam negeri hanya 80 (ribu ton) sekian, itupun kita masih berharap lagi pak dapet bantuan dari penggilingan-penggilingan yang bermitra, kita ajak pak," ungkapnya.
Mengenai kerja sama itu, pengusaha penggilingan padi itu sejatinya berjanji untuk menyuplai ke Bulog sekitar 60 ribu ton hingga Mei 2023 mendatang. Sayangnya, para pengusaha penggilingan tersebut juga kesulitan untuk mendapatkan hasil panen raya petani lokal.
"Ini juga belum teralisasi pak karena memang mereka-mereka ini ternyata juga tak dapatkan berasnya itu pak karena sementara ini, pantauan kami di lapangan, karena kami kan mengikuti saja sesuai (kondisi) lapangan seperti apa, kalau bisa beli ya kita beli, ktia serap dengan tadi HPP nya," terangnya.
Reporter: Arief Rahman H.
Sumber: Liputan6.com
(mdk/azz)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Budi merasa target impor beras sampai akhir tahun sebanyak 1,5 juta ton sulit terwujud.
Baca SelengkapnyaBayu memastikan jumlah CBP sangat aman untuk kebutuhan penyaluran bantuan sosial (bansos). Bahkan, mampu menjaga stabilitas harga beras di tahun 2024.
Baca SelengkapnyaBulog siap menerima tambahan kuota penugasan impor dari pemerintah untuk memperkuat Cadangan Beras Pemerintah (CBP) guna menstabilkan harga beras di pasaran.
Baca SelengkapnyaPresiden menyampaikan bahwa Bulog telah menggelontorkan Beras SPHP ke Pasar Induk Beras Cipinang dengan volume yang besar.
Baca SelengkapnyaTujuannya untuk memastikan beras SPHP tersedia sepanjang tahun, pada Senin (28/8).
Baca SelengkapnyaBudi Waseso atau Buwas menanggapi soal namanya disebut dalam Sidang Sengketa Hasil Pilpres di Mahkamah Konstitusi (MK).
Baca SelengkapnyaProduksi beras pada periode September dan Oktober 2024 akan meningkat masing-masing menjadi 2,87 juta ton dan 2,59 juta ton.
Baca SelengkapnyaProgram "Grebek Pasar" ini besutan Perum Bulog bersama Badan Pangan Nasional (Bapanas).
Baca SelengkapnyaSonya mengatakan, Bulog belum mendapat arahan lebih lanjut dari kepemimpinan direktur utama yang baru yakni Wahyu Suparyono.
Baca SelengkapnyaBeras SPHP sudah membanjiri pasar-pasar di seluruh daerah melalui pedagang pengecer dan juga melalui retail-retail modern
Baca SelengkapnyaSesuai data dari Badan Pusat Statistik (BPS) bulan Januari hingga Februari terjadi defisit ketersediaan beras dari petani sebesar 2,7 juta beras.
Baca SelengkapnyaBulog memastikan cadang beras pemerintah yang ada cukup untuk kebutuhan selama bulan Ramadan hingga lebaran.
Baca Selengkapnya