Beras impor Bulog tak laku di pasar meski dijual murah
Merdeka.com - Beras impor yang dipasok pemerintah melalui Perusahaan Umum Badan Urusan Logistik (Perum Bulog) untuk masyarakat tidak laku di pasar. Fakta ini didapat dari hasil inspeksi Komisi VI Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI).
"Pedagang banyak yang mengeluh karena beras Bulog yang dijualnya kurang diminati masyarakat," ujar anggota Komisi VI DPR RI, Bambang Harjo Soekartono, di sela inspeksi di Pasar Wonokromo Surabaya, Senin (26/2).
Supri, salah seorang pedagang di Pasar Wonokromo Surabaya, mengungkapkan justru beras premium dari petani lokal lebih banyak diminati masyarakat.
-
Bagaimana harga beras di pasaran? Harga beras di pasaran masih di atas Harga Eceran Tertinggi (HET) yang ditetapkan pemerintah.
-
Dimana harga beras juga naik? Kenaikan harga sembako juga terjadi di Pasar Belakang Kodim Brebes. Harga telur ayam dari Rp26.000 per kilogram menjadi Rp28.000 per kilogram. Begitu pula dengan harga beras medium yang naik Rp1.000 per kilogram.
-
Kenapa konsumsi beras di Indonesia turun? Direktur Eksekutif Institute for Development of Economics and Finance (Indef) Tauhid Ahmad, mengatakan jika diselisik lebih jauh, data konsumsi beras per kapita masyarakat Indonesia mengalami penurunan.
-
Kenapa harga beras naik di Jawa Tengah? Kenaikan ini dinilai signifikan dengan kondisi kemarau panjang yang sedang melanda berbagai daerah di Jawa Tengah.
-
Kapan harga beras naik? Harga beras kualitas premium mengalami kenaikan menjadi Rp16.700 per kilogram dari kemarin Rp16.570.
-
Di mana harga beras naik selain di Jawa Tengah? Kenaikan harga beras juga terjadi di Boyolali.
"Harga beras premium sekarang sudah berangsur turun sejak beberapa pekan terakhir, berkisar antara Rp 11.000 hingga Rp 13.000 per kilogram. Justru beras premium ini yang paling banyak dibeli masyarakat," ungkapnya.
Sedangkan beras Bulog, meski para pedagang telah menjualnya dengan harga terendah, yaitu Rp 9.000 per kilogram, menurut Supri, masyarakat tetap tidak mau membelinya.
"Kami ambil dari Bulog seharga Rp 8.200 per kilogram. Oleh Bulog diminta untuk menjual dengan harga tertinggi Rp 9.300. Karena tidak laku, rata-rata pedagang di sini menurunkan harganya menjadi Rp 9.000. Tetap saja tidak laku," ucapnya.
Supri mengatakan, beras Bulog hanya dibeli oleh masyarakat yang kesehariannya berdagang nasi goreng dan lontong. "Kalau masyarakat umum mana mau mengonsumsi beras Bulog. Dari segi warnanya saja sudah jauh berbeda dengan beras premium. Selain itu, rasanya juga tidak enak," ujarnya.
Bambang Harjo menggelar inspeksi untuk meninjau ketersediaan stok kebutuhan pokok bagi masyarakat di pasar-pasar tradisional.
"Ternyata stok barang-barang kebutuhan pokok kita sangat mencukupi. Bahkan sudah bisa dicukupi oleh hasil tani dari dalam negeri sendiri," ujar politisi Gerindra dari Daerah Pemilihan Jawa Timur I yang meliputi wilayah Surabaya dan Sidoarjo itu.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Kondisi ini menyebabkan daya beli turun dan omzet berkurang.
Baca SelengkapnyaSatgas mengimbau masyarakat Makassar tidak panic buying. Ia berharap masyarakat memilih beras SPHP yang juga kualitasnya premium.
Baca SelengkapnyaStok beras premium masih terbatas karena belum masuk waktu panen sehingga harganya lebih tinggi dari biasanya.
Baca SelengkapnyaPada Selasa (16/4), harga beras mengalami kenaikan bersamaan dengan harga pangan lainnya. Lalu sempat turun pada Rabu (17/4).
Baca SelengkapnyaPerum Bulog terus menggelontorkan beras premium Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP).
Baca SelengkapnyaPemerintah terus berupaya mengatasi kelangkaan dan mahalnya harga beras.
Baca SelengkapnyaBPS mencatat harga beras saat ini menjadi yang paling mahal sejak tahun 2021.
Baca SelengkapnyaAda beberapa penyebab terjadinya lonjakan harga beras ini, termasuk molornya musim tanam dan musim panen.
Baca SelengkapnyaHarga beras medium kini bertengger di atas Rp12.000 per kg dari semula hanya Rp10.000 per kg
Baca SelengkapnyaTingginya harga beras medium dan premium membuat konsumen beralih ke beras Bulog dengan harga Rp47.500 per kemasan 5 kg.
Baca SelengkapnyaPenurunan harga beras terlihat dari menurunnya harga gabah kering panen di tingkat produsen.
Baca SelengkapnyaHarga beras terpantau terus mengalami kenaikan hingga pecahkan rekor. Harga beras medium kini Rp12.000 per kg. Dari semula Rp10.000 per kg.
Baca Selengkapnya