Beras, rokok hingga mi instan pengaruhi kemiskinan di Indonesia
Merdeka.com - Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Suhariyanto mengatakan, peranan komoditi makanan terhadap garis kemiskinan jauh lebih besar dibandingkan peranan komoditi bukan makanan, yakni perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan.
Sumbangan makanan terhadap garis kemiskinan pada September 2016 tercatat sebesar 73,19 persen. Kondisi ini tidak jauh berbeda dengan Maret 2016 yang mencapai 73,5 persen.
"Jenis komoditi makanan yang berpengaruh terbesar terhadap nilai garis kemiskinan antara lain beras, rokok, daging sapi, telur ayam ras, gula pasir, mi instan, bawang merah dan tempe," kata Suhariyanto di kantornya, Jakarta, Selasa (3/1).
-
Harga bahan pangan apa yang naik? Situs Badan Pangan Nasional (Bapanas) per Rabu 21 Februari 2024 pukul 13.00 WIB menunjukkan kenaikan harga beberapa bahan pangan, terutama beras dan cabai rawit merah.
-
Apa komoditas utama di Banten? Dalam laman jalurrempah.kemdikbud.go.id, disebutkan bahwa Banten ketika itu merupakan penghasil utama komoditas lada.
-
Kenapa nasi jadi makanan pokok Indonesia? Nasi menjadi makanan pokok karena peran besar pemerintah dalam pembangunan pertanian, serta nilai simbolis yang melekat pada nasi dalam budaya Indonesia.
-
Apa saja kebutuhan pokok yang harganya naik? Memasuki akhir November, harga sejumlah kebutuhan pokok melambung tinggi. Di pasar tradisional Boyolali, harga gula putih dan gula merah naik drastis. Kenaikan harga gula cukup tinggi hingga mencapai Rp4.000 per kilogram.
-
Dimana harga bahan pangan naik? Tak hanya beras, harga sejumlah bahan pangan di Jakarta terpantau merangkak naik.
-
Bagaimana nasi jadi makanan pokok orang Indonesia? Saat era pemerintahan Presiden Soeharto, Indonesia pernah menjalankan program swasembada pangan lewat masifnya pembangunan sektor pertanian. Beras jadi komoditas utama yang dibudidayakan buat memenuhi kebutuhan pangan dalam skala besar.
Dia mencatat, rata-rata harga beras turun 1,21 persen, yakni sebesar Rp 13.301 per kg pada Maret 2016 menjadi Rp 13.140 per kg pada September 2016. Rata-rata harga cabai merah menurun 14,06 persen, dari Rp 45.554 per kg menjadi Rp 39.151 per kg
"Cabai rawit juga menurun 13,77 persen dan telur ayam ras menurun 0,56 persen," imbuhnya.
Menurut Suhariyanto, munculnya daging sapi sebagai salah satu komoditi penyumbang terbesar garis kemiskinan disebabkan pada periode September 2015 bertepatan dengan perayaan Idul Adha.
"Sementara itu, untuk komoditi bukan makanan yang terbesar pengaruhnya adalah biaya perumahan, listrik, bensin, dan pendidikan," pungkasnya.
Sebelumnya, Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat jumlah penduduk miskin di Indonesia pada September 2016 mencapai 27,76 juta orang. Angka ini turun 0,16 persen atau 250 ribu orang dibandingkan dengan Maret 2016 sebesar 28,01 juta orang.
"Kalau dilihat dari September 2015, jumlah penduduk miskin ini mengalami penurunan 0,53 persen. Dari 28,51 juta orang menjadi 27,76 juta orang," kata Kepala BPS Suhariyanto di kantornya, Jakarta, Selasa (3/1).
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Selain tergolong kebutuhan makanan, Rokok juga menjadi penyebab utama garis kemiskinan di Sumatra Utara meningkat.
Baca SelengkapnyaRokok menjadi salah satu penyebab atau biang kerok kemiskinan di Indonesia.
Baca SelengkapnyaMasyarakat Indonesia sangat tergantung dengan komoditas ini, kenaikan harga beras semakin menghimpit masyarakat paling miskin.
Baca SelengkapnyaSelain Muhadjir, tiga menteri yang menjadi saksi yakni Airlangga, Sri Mulyani dan Risma.
Baca SelengkapnyaDeflasi rutin terjadi di Indonesia selama 5 tahun terakhir pada setiap bulan Agustus.
Baca SelengkapnyaBerdasarkan data BPS mencatat beras dan rokok sebagai pengeluaran terbesar dalam rumah tangga.
Baca SelengkapnyaSubsektor tersebut antara lain teh, kopi, buah, coklat atau kakao, dan susu yang produksi dalam negerinya melimpah.
Baca SelengkapnyaHarga beras terus mengalami kenaikan sejak tahun lalu. Impor beras menjadi solusi cepat yang dipilih pemerintah.
Baca SelengkapnyaPresiden Joko Widodo (Jokowi) mengungkapkan masalah pangan dalam negeri masih terjadi.
Baca SelengkapnyaKenaikan harga membuat penjual dan pembeli sama-sama merana
Baca SelengkapnyaBahan baku makanan minuman masih didominasi oleh impor dari luar negeri, sehingga hal itu memberikan efek terhadap Industri tersebut.
Baca SelengkapnyaKenaikan IPH tertinggi di Pulau Sumatra terjadi di Kabupaten Aceh Besar dengan nilai perubahan IPH 0,97 persen.
Baca Selengkapnya