Berawal acara amal, Tari sukses jadi pengusaha bakpia di Austria
Merdeka.com - Siapa yang tidak kenal bakpia? Penganan asli Yogyakarta ini merupakan salah satu kekayaan kuliner Indonesia. Camilan berbahan dasar tepung terigu dan kacang hijau ini merupakan buah tangan wajib para pelancong apabila berkunjung ke Yogyakarta.
Tampaknya, ketenaran bakpia sudah mulai merambah mancanegara. Tari Hayuningrum (35) mulai memperkenalkan bakpia ke Eropa, tepatnya Austria.
Pada Desember 2014 lalu, Tari mulai menjajakan penganan khas Yogyakarta ini dalam acara amal di Austria untuk menggalang dana bagi pelestarian hutan di Kalimantan, Indonesia.
-
Bagaimana cara pramuniaga menangani keluhan? Mereka diharapkan dapat mendengarkan dengan baik, memberikan solusi yang tepat, atau meneruskan keluhan tersebut kepada pihak yang berwenang jika diperlukan.
-
Kenapa pelanggan dari Jakarta datang ke toko kue Aris? Pelanggan dari Jakarta rela datang jauh-jauh hanya demi makan kue di toko milik Aris.
-
Kenapa perajin tempat panggangan sate kewalahan? Para perajin sempat kewalahan dengan melonjaknya sebagian pesanan karena keterbatasan bahan baku yang didatangkan dari luar daerah.
-
Apa kata motivasi bisnis sukses yang membahas tentang tantangan? Usaha keras yang tak kunjung berbuah manis memang sering menyesak di dada dan membuatmu malas melangkah. Tapi ingat hidup akan terus berjalan meski kamu diam di tempat, jadi bergegaslah jika tak ingin ketinggalan.
-
Mengapa pembeli harus berteriak di warung kerek Mantarena? Keharusan berteriak sendiri karena adanya jarak yang jauh, antara konsumen dan pemilik kedai yang terpisah aliran sungai.
-
Apa kata motivasi bisnis tentang kegagalan? 'Siapa yang berhenti berusaha ketika menghadapi kegagalan, berarti dia telah gagal.'
"Kebetulan Desember lalu, saya sama teman orang Austria, bikin acara charity di winter market. Jadi hasil penjualan bakpia saya sumbangkan ke hutan di Kalimantan, di Malinau tepatnya," tutur Tari saat berbincang dengan merdeka.com, Minggu (22/2).
Niat semula beramal, Tari justru kebanjiran order bakpia dari teman dan kerabat, baik WNI maupun warga asli Austria. Tari tidak menyangka bakpia buatannya tidak hanya cocok di lidah warga Indonesia, tetapi juga bersahabat dengan lidah warga Austria. Oleh sebab itu, Tari memutuskan untuk fokus menggarap bisnis bakpia di Austria.
"Setelah habis (acara penggalangan dana) itu, justru saya kebanjiran pesanan bakpia. (Warga Austria) Suka, lembut di mulut kumbunya kata mereka. Kumbu itu isi bakpia," ungkap Tari.
Tari memaparkan, dirinya mengolah sendiri bakpia pesanan pelanggan. Oleh sebab itu, dirinya belum mampu untuk memproduksi bakpia secara terus menerus. "Kalau saya sedang capek atau banyak kerjaan lain, saya off in pesanan bakpia. Karena menyita waktu untuk bikin bakpia. Saya kerjakan semuanya sendiri kecuali bikin box bakpia, suami saya yang bikin box biasanya," tutur lulusan UNY ini.
(mdk/has)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Paman Amru bersedia menjadi mentor baginya tanpa bayaran, alias gratis. Bahkan, sang paman bersedia membantu Amru sampai satu bulan pertama.
Baca SelengkapnyaDengan melibatkan yang maha kuasa, kesulitan dalam menjalankan usahanya bisa teratasi.
Baca SelengkapnyaIbu-ibu ingin terus bergerak melalui usaha katering agar tetap berdaya
Baca SelengkapnyaDi masa-masa awal kerugian, Dwi Masih beranggapan bahwa kerugian tersebut merupakan risiko bisnis.
Baca SelengkapnyaGadis cantik bernama Ai (25) membuktikan, kesuksesan bisa diraih dengan perjuangan dan kerja keras.
Baca SelengkapnyaPara pembeli bebas mencicipi roti sepuasnya tanpa bayar
Baca SelengkapnyaIde untuk berjualan karena dia ingin memiliki uang jajan tambahan tanpa harus meminta kepada orang tuanya.
Baca SelengkapnyaBisnis ini berawal dari keisengan pasutri baru mencari kesibukan usai menikah.
Baca SelengkapnyaMulanya, Deni memproduksi roti bersama dengan Istrinya. Roti yang diproduksi secara manual dijual keliling oleh Deni.
Baca SelengkapnyaBerkat Mungil Bakery, setidaknya sudah ada 12 karyawan tetap yang bergantung pada usaha ini.
Baca SelengkapnyaSeorang pengusaha perempuan, Mulyani membagikan kisah perjuangannya membangun usaha kue Dea Bakery.
Baca SelengkapnyaSaat berada di puncak kekayaan, sindrom Orang Kaya Baru (OKB) membawanya kembali ke titik terendah.
Baca Selengkapnya