Berawal Bujuk Anak, Lia Sukses Kembangkan Bisnis Jus Sayuran
Merdeka.com - Lia, Ibu rumah tangga di Pontianak mengembangkan bisnis jus sayuran, setelah minuman tersebut dipergunakan untuk membujuk anaknya agar mau mengonsumsi sayuran.
Lia berinisiatif untuk memperkenalkan sawi kale kepada masyarakat khusus nya pada anak - anak yang kurang minat dalam mengkonsumsi sayuran melalui olahan sehat berupa jus, donat, cake dan puding
"Ide untuk membuka usaha rumahan ini didapat dari anak saya yang kurang suka pada sayuran. Jadi timbul pemikiran untuk mencari solusi dengan mengolah sayuran tersebut menjadi cemilan sehat," ujar Lia saat ditemui Antara di kediamannya di Pontianak, Minggu.
-
Bagaimana libatkan anak makan sayur? Dengan mengizinkan mereka berpartisipasi dalam kegiatan memilih, mencuci, atau bahkan memotong sayuran, anak-anak dapat merasa memiliki peran aktif dalam menyusun hidangan mereka sendiri.
-
Bagaimana membuat anak suka sayur? Dengan mengkombinasikan sayuran dengan bahan lain sehingga menjadi terlihat menyenangkan akan membuat anak lahap saat memakannya.
-
Bagaimana membuat anak suka makan sayur? Membiasakan anak makan sayur memerlukan waktu dan kesabaran. Menggunakan kombinasi kreativitas dalam penyajian, edukasi mengenai manfaat, serta melibatkan mereka dalam proses persiapan makanan adalah kunci suksesnya.
-
Bagaimana cara mengenalkan aneka ragam makanan pada anak? 'Jadi anak-anak diharapkan memiliki pola makan dan jenis bahan makanannya beraneka ragam, tidak hanya terbatas pada satu jenis makanan seperti karbohidrat, protein, atau lemak saja,' kata Ariek beberapa waktu lalu dilansir dari Antara.
-
Apa yang harus dilakukan agar anak mau makan sayur? Menyajikan sayuran dengan cara yang menarik adalah langkah pertama yang penting.
-
Gimana cara mengenalkan makanan baru ke anak? Teruslah menawarkan makanan baru tanpa menyerah.
Dia mengaku telah merintis usaha tersebut sejak lima tahun lalu dengan olahan cake dan brownies dan berkembang sampai sekarang. "Sudah lima tahun saya merintis usaha ini dan lebih mengkhususkan olahan sawi kale menjadi jus, brownies, dan puding selama dua tahun terakhir ini," jelasnya.
Dalam produksi jus, usaha rumah ini mampu membuat sekitar 1.000 botol per bulan dengan masa kedaluwarsa selama tujuh hari di dalam freezer yang kisaran harganya Rp 20 ribu per botol.
"Tak hanya jus dengan olahan sawi kale kami juga menjual puding sehat dengan harga per cup nya Rp7000 untuk yang kecil dan Rp25 ribu untuk cup besar serta brownies ukuran 10x30 dihargai Rp30 ribu,"katanya.
Untuk satu botol jusnya, di isi dengan ekstrak sawi kale sebesar 50 persen dan sisanya campuran dari jambu biji serta perasa lemon. Tak hanya itu, olahan donat pun dicampur dengan sawi kale dan kentang agar mendapatkan hasil yang lembut.
Lia juga menjelaskan alasan kenapa lebih memilih sawi kale karena dibalik daun hijau tersebut memiliki segudang manfaat. Misalnya mencegah berbagai penyakit pada mata, menjaga kesehatan tulang dan gigi, demam, flu, batuk dan masih banyak lagi.
"Sudah banyak konsumen yang berkomentar tentang sawi kale dengan khasiatnya bisa dirasakan sekitar empat sampai lima jam setelah mengonsumsi olahan tersebut," tutur nya.
Olahan dari sawi kale sudah digemari di kalangan orang dewasa bahkan anak - anak dengan tidak menghilang rasa dari sayuran hijau tersebut.
Lia mengatakan kalau sawi kale didapat langsung dari petani hidroponik dan ke depannya dia berharap bisa menanam sayuran tersebut agar lebih menghemat serta efektif dalam penggunaannya.
"Saya berharap ke depannya bisa menanam sendiri sawi kale tersebut karena tak semua orang bisa membudidayakan nya serta jangkauan harga sayuran itu sekitar Rp130 ribu per kilonya," katanya.
Untuk pemasaran produk tersebut melalui sosial media. Sehingga tak hanya Pontianak, peminat olahan itu khusus jus dari luar kota seperti Ketapang, Mempawah dan Singkawang.
"Untuk masalah pemasaran, saya lebih sering endorse produk tersebut melalui sosmed dan akan memperkenalkan olahan sawi kale dengan target menyebarkan lima titik di Pontianak serta area luar Kalbar," paparnya.
Dia juga berharap ke depannya sawi kale lebih bisa dikenal oleh masyarakat Pontianak maupun luar Kalbar dengan berbagai macam bentuk olahan. "Serta menanamkan pikiran bahwa tak semua sayuran itu pahit dan memiliki banyak khasiat untuk tubuh," jelas dia.
(mdk/idr)Cobain For You Page (FYP) Yang kamu suka ada di sini,
lihat isinya
Penyajian yang menarik bisa membantu agar anak lebih mudah mengonsumsi sayur.
Baca SelengkapnyaJauh sebelum memulai bisnis, ia berangan-angan ingin membantu meringankan beban ekonomi tetangganya
Baca SelengkapnyaPenting untuk mengajarkan anak untuk makan sayur dan buah. Tak hanya sehat, mengajarkan makan sayur dan buah bisa jadi investasi untuk masa depan.
Baca SelengkapnyaPastika asupan sayur si kecil terpenuhi dengan memperkenalkan cara yang menarik untuk menyantapnya.
Baca SelengkapnyaUsaha Yulianti dengan nama brand Bakoel Oza sudah memiliki sertifikat halal dengan omset hingga Rp 20 juta.
Baca SelengkapnyaEjekan dari teman-teman sekolahnya tak lantas menyurutkan semangatnya.
Baca SelengkapnyaDia berharap produk-produk Sanrah Food dapat tersedia di berbagai tempat seperti stasiun, halte, dan apartemen.
Baca SelengkapnyaPopularitas produk Pisang Bu Nanik, membutuhkan waktu yang cukup panjang.
Baca SelengkapnyaDalam perjalanan Toni, dia menekankan pentingnya kerja keras, keikhlasan, dan kecerdasan dalam berbisnis.
Baca SelengkapnyaKudapan berbahan dasar Pisang dan berwarna coklat kehitaman itu kerap menjadi sajian di banyak acara.
Baca SelengkapnyaIde kreatifnya muncul karena melihat banyak buah salak di sekitar tempat tinggalnya
Baca SelengkapnyaTak disangka, olahan durian ini ternyata banyak peminatnya.
Baca Selengkapnya